5 Etika Dasar dalam Menggunakan Gadget bagi Anak, Jangan Lengah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di era globalisasi ini tentu semuanya seakan dituntut untuk piawai dalam menggunakan gadget. Tidak hanya orang dewasa yang sudah mengenal penggunaan gadget, tetapi juga anak-anak yang bahkan terbiasa bermain game secara online.
Hal yang marak terjadi justru penggunaan gadget bagi anak sering memberikan dampak yang tidak baik karena kemudahannya. Orangtua memiliki peran penting untuk meminimalkan kemungkinan buruk tersebut dengan mengajarkan anak mengenai etika menggunakan gadget yang benar.
1. Waktu menggunakan ponsel
Anak-anak yang sudah mengenal gadget biasanya cenderung mudah dalam terjerumus pada kecanduan. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya orangtua dalam memgajarkan anak mengenai waktu saat menggunakan ponsel.
Ada baiknya orangtua menentukan kapan anak sebaiknya bermain ponsel dan berapa durasinya. Hal ini termasuk bila anak ingin menghubungi seseorang melalui gadget. Selalu berikan pengertian pada anak mengenai etika kapan dapat menghubungi orang lain dan kapan sebaiknya tidak menghubungi orang lain.
2. Gadget bukan pengganti interaksi sosial secara langsung
Semua orang mungkin setuju bahwa eksistensi gadget seakan mendekatkan yang jauh. Namun, sering kali justru gadget dapat menjauhkan yang dekat.
Tentu saja orangtua perlu secara rutin mengingatkan anak bahwa gadget hanyalah media untuk membantu orang bersosialisasi. Keberadaan gadget bukanlah cara untuk mengganti interaksi sosial secara langsung.
Baca Juga: Canggih, Ini 7 Gadget Keren untuk Aktivitas Memata-matai
3. Meminta izin pada orangtua
Editor’s picks
Khusus untuk anak-anak yang masih berada di bawah umur, penggunaan gadget harus berada pada izin orangtua. Tidak heran bila pengawasan orangtua merupakan hal paling penting saat anak menggunakan gadget.
Biasakan anak untuk selalu meminta izin dalam menggunakan gadget. Selain itu, ajarkan juga etika pada anak untuk tidak langsung menelepon orang lain tanpa izin terlebih dahulu.
4. Pemilihan konten yang layak dilihat
Sering kali orangtua sudah sangat berupaya selektif dalam memilih konten untuk anak-anaknya. Bahkan, tidak jarang gadget yang dimiliki anak juga terhubung pada gadget milik orangtua.
Meski sudah berupaya dengan baik, banyak juga konten atau bahkan iklan yang tetap sensitif untuk dilihat anak-anak. Oleh sebab itu, berikan anak pengertian mengenai apa yang boleh ia lihat dan apa yang tidak. Hal ini membantu anak dan orangtua untuk dapat menyeleksi konten secara bersama-sama.
5. Terapkan tanggung jawab dan konsekuensi
Menggunakan gadget bagi anak-anak tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Orangtua juga perlu mengajarkan anak mengenai tanggung jawan dalam menggunakan gadget.
Selain tanggung jawab, ajarkan pula mengenai konsekuensi yang mungkin terjadi bila anak menggunakan gadget secara tidak bijak. Gunakan bahasa yang mudah dipahami agar anak dapat menerima maksud dari orangtuanya secara baik.
Melalui pengajaran etika yang tepat bagi anak, penggunaan gadget secara bijak dapat dilakukan dengan mudah. Semua ada etikanya, ya!
Baca Juga: 5 Gadget Ini Wajib Dimiliki Goweser, Biar Makin Semangat Bersepeda!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.