10 Finalis SATU Indonesia Awards 2025 Siap Menginspirasi Negeri

Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto, menyampaikan bahwa SATU Indonesia Awards merupakan bentuk apresiasi Astra terhadap anak muda yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Astra mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung anak-anak muda yang terus berkarya dan berkolaborasi mewujudkan perubahan positif demi masa depan Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.

Hingga penutupan pendaftaran pada 28 Juli 2025, sebanyak 17.708 generasi muda dari seluruh Indonesia telah mendaftar. Jumlah ini mencerminkan meningkatnya semangat generasi muda untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Apakah kamu salah satu dari generasi muda itu?

Bidang kesehatan menjadi salah satu fokus penting dalam SATU Indonesia Awards, karena kualitas hidup masyarakat dimulai dari tubuh dan jiwa yang sehat. Dua finalis di kategori ini berhasil menunjukkan dedikasi luar biasa dalam meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan di wilayahnya masing-masing. Mereka adalah:

1. Sahabat Dokter Masa Depan, Alvin Henri – Provinsi Sumatera Utara.

2. Pejuang Kesehatan Gigi Nusantara, Safira Khairina – Provinsi DKI Jakarta.

Keduanya menjadi contoh bahwa semangat menolong sesama dan memberikan edukasi kesehatan dapat menciptakan dampak berkelanjutan, terutama bagi generasi muda di pelosok negeri.

Di bidang pendidikan, para finalis berfokus untuk menciptakan ruang belajar yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat. Mereka percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal mengajar, tetapi juga menyalakan harapan bagi mereka yang sempat kehilangan kesempatan. Finalis di kategori ini adalah:

1. Pelindung Harapan di Ruang Kerja, Imelda Riris Damayanti – Provinsi DKI Jakarta.

2. Penerang Pendidikan Pesisir, Jauhari Tantowi – Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Lewat upaya mereka, pendidikan menjadi lebih dekat dengan anak-anak pesisir maupun pekerja muda, membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pengetahuan.

Para finalis di bidang lingkungan menunjukkan bahwa menjaga alam bisa sejalan dengan menggerakkan ekonomi lokal. Dengan inovasi dan kepedulian, mereka mengubah tantangan menjadi peluang demi masa depan bumi yang lebih lestari. Berikut dua sosok yang berhasil menginspirasi di kategori ini:

1. Perintis Ekonomi Sirkular dari Bukit Lawang, Hanzalah Rangkuti – Provinsi Sumatra Utara.

2. Pelopor Kopi Ramah Iklim, Andri Andriansyah – Provinsi Jawa Tengah.

Melalui kerja keras mereka, masyarakat tidak hanya diajak mencintai lingkungan, tetapi juga diberdayakan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari praktik ramah alam.

Di bidang kewirausahaan, dua finalis berikut membuktikan bahwa inovasi sosial dan bisnis berkelanjutan dapat berjalan beriringan. Mereka menggandeng masyarakat lokal untuk menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Finalis di kategori ini adalah:

1. Penggagas Ternak Desa, Tatag Adi Sasono – Provinsi Jawa Timur.

2. Penjaga Pangan Warisan Nusantara, Yustinus Agus Yunianto – Provinsi Jawa Tengah.

Melalui program yang mereka jalankan, masyarakat desa mampu membangun usaha berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan taraf hidup, tetapi juga menjaga identitas kuliner nusantara tetap lestari.

Teknologi kini menjadi bagian penting dalam memajukan masyarakat dan menjaga keberlanjutan. Dua finalis di bidang ini menunjukkan bahwa inovasi digital bisa menjadi solusi bagi berbagai permasalahan sosial dan lingkungan. Mereka adalah:

1. Nahkoda Konservasi Digital, Oka Bayu Pratama – Provinsi Jawa Timur.

2. Penggerak Literasi Siber Anak Bangsa, Livio Hardi – Provinsi Kalimantan Timur.

Karya mereka membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar kemajuan alat, melainkan sarana untuk memperkuat literasi, melestarikan alam, dan membuka peluang baru bagi generasi muda Indonesia.

Proses penjurian akhir SATU Indonesia Awards 2025 melibatkan 10 tokoh inspiratif dari berbagai bidang, mulai dari akademisi, pakar teknologi, jurnalis, hingga pegiat sosial dan seni. Mereka adalah Prof. Nila Moeloek, Prof. Fasli Jalal, Tri Mumpuni, Onno W. Purbo, Arif Zulkifli, Dian Sastrowardoyo, Billy Boen, Raline Shah, Diah Suran Febrianti, dan Windy Riswantyo. Kehadiran mereka memastikan proses penilaian berjalan objektif, menyeluruh, dan inspiratif.

Melalui ajang ini, Astra menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peran generasi muda dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan mewujudkan cita-cita "sejahtera bersama bangsa".

Lebih dari sekadar ajang penghargaan, SATU Indonesia Awards adalah gerakan untuk menyalakan semangat perubahan di hati anak muda Indonesia. Para finalis tahun ini menjadi bukti nyata bahwa keberanian untuk bermimpi dan bertindak bisa membawa dampak besar bagi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, mereka terus membuktikan bahwa masa depan Indonesia akan semakin cerah jika setiap langkah diiringi niat baik dan dedikasi tanpa henti. Kini, giliran masyarakat untuk ikut memberi dukungan dan menentukan siapa yang paling menginspirasi di antara mereka. (WEB/AD)