ilustrasi berdiskusi dengan teman (pexels.com/Juan Cordero)
Memikirkan diri sendiri tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental pribadi, tetapi juga berdampak positif terhadap hubungan dengan orang lain. Banyak orang menganggap bahwa memprioritaskan diri sendiri akan merusak hubungan sosial, padahal sebaliknya, hal ini dapat memperbaiki kualitas hubungan yang kamu miliki dengan orang lain.
Ketika kamu merasa lelah, stres, atau terlalu banyak berkorban tanpa memperhatikan kebutuhan diri, hal ini dapat memicu frustrasi, marah, atau kelelahan emosional yang pada akhirnya memengaruhi cara kamu berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, kamu mungkin menjadi lebih mudah tersinggung, kurang sabar, atau bahkan mulai merasa kesal dengan orang-orang di sekitarmu.
Sebaliknya, ketika kamu meluangkan waktu untuk merawat diri, memenuhi kebutuhan emosional, dan merasa lebih seimbang, kamu akan memiliki energi lebih untuk memberikan perhatian yang tulus kepada orang lain.
Hubungan yang sehat dan harmonis membutuhkan individu yang sehat secara emosional. Memprioritaskan kesejahteraan diri membuat kamu lebih mampu berkontribusi positif dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman.
Mengutamakan diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan cara untuk memastikan bahwa kita memiliki kesejahteraan emosional yang kuat, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih bahagia dan bermakna.