3 Alasan Perlu Belajar Cuek dengan Pertanyaan “Kapan Nikah?”, Tenang!

Sampai saat ini, pernikahan masih dipandang sebagai suatu hal yang mampu menjadi sumber kebahagiaan besar dalam hidup. Pendapat ini tentu tidak sepenuhnya keliru. Pasalnya, bila memang berhasil membangun keluarga bersama dengan pasangan yang tepat, maka rasa bahagia yang dialami berpotensi meningkat berkali-kali lipat dari saat masih berstatus single.
Sayangnya, tidak semua orang mau memahami bahwa untuk mencapai fase ini, perjalanan setiap individu sangatlah beragam. Banyak orang yang memutuskan tidak menikah dulu karena masih memiliki prioritas lain yang hendak dikejar atau memang sesederhana belum menemukan pasangan yang sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, kamu perlu belajar cuek saat ditanya “kapan nikah?”, bila belum ada rencana melaksanakan ibadah tersebut. Simak alasannya berikut ini agar kamu lebih paham.
1.Pertanyaan "kapan nikah?" biasanya justru berasal dari orang-orang yang tidak dekat denganmu

Pernikahan merupakan hal privat yang tidak semua orang berhak tahu. Biasanya kamu hanya akan menceritakan kisah hidupmu kepada orang-orang yang sangat dipercaya demi menjaga agar cerita tersebut aman dari telinga mereka yang tidak berhak mengetahuinya. Namun, saking menariknya topik ini, sering kali mereka yang tidak terlalu mengenalmu pun turut merasa penasaran tentang status pernikahanmu.
Nah, kalau ditanya, “Kapan nikah?”, oleh orang-orang yang tidak begitu kamu kenal dengan baik, maka bukan masalah bila memilih untuk mengabaikan atau memberi jawaban sekadarnya saja. Mereka biasanya hanya penasaran, bukan benar-benar peduli dan ingin mendengar ceritamu. Oleh sebab itu, kamu pun tidak perlu menghabiskan energi untuk meladeni pertanyaan tersebut.
2.Pernikahan adalah langkah besar yang butuh persiapan matang

Entah mengapa, banyak orang begitu sibuk “mengintimidasi” mereka yang sudah cukup umur, tetapi belum menikah. Situasi ini seolah menjadi magnet yang terus menarik perhatian. Padahal, orang-orang yang mengalaminya bisa saja terganggu dengan segala pertanyaan terkait pernikahan tersebut.
Jika kamu termasuk mereka yang belum menikah saat teman-teman sebaya sudah sibuk mengurus rumah tangga, tenang saja. Kamulah yang tahu persis bahwa pernikahan merupakan sebuah keputusan besar yang tentu membutuhkan persiapan matang. Ini tidak melulu soal modal dan pasangan, tetapi juga bekal ilmu untuk menjalani kehidupan setelah menikah. Kalau tidak siap, pasti banyak kekacauan yang akan dialami, kan?
3.Menikah hanya karena merasa kehabisan waktu justru lebih berbahaya

Tidak semua orang yang masih lajang mampu bersikap tenang saat dirinya ditanya kapan akan menikah. Perlu diakui, banyak dari mereka yang menjadi khawatir setelah mendengar kata-kata orang bahwa mereka bisa kehabisan waktu itu benar adanya. Hal ini berakibat pada munculnya tindakan sembrono, seperti berusaha mengambil keputusan untuk segera menikah dengan siapa pun yang mau dengannya.
Namun, jangan sampai kamu mengambil tindakan menikah tanpa perhitungan matang seperti itu. Tidak dapat dimungkiri bahwa perasaan seolah tertinggal dari orang lain dapat muncul dan berhasil mengganggu. Kalau sudah begini, cobalah mengingat bahwa terburu-buru berumah tangga hanya karena merasa kehabisan waktu justru sangat berbahaya karena berpotensi salah pilih pasangan. Jika itu akan mengorbankan kebahagiaanmu, sedangkan orang-orang yang menyuruhmu segera mengakhiri masa lajang tidak ikut menanggung kesengsaraan yang kamu rasakan, apakah akan sepadan?
Bersikap baik pada orang adalah hal yang sudah semestinya dilakukan. Namun, bila mereka terus mengejarmu dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”, saat kamu sendiri masih belum yakin dengan hal tersebut, maka cuek saja. Fokuslah melakukan yang terbaik sampai kamu siap untuk mengambil keputusan, ya!