3 Alasan Pindah Negara Tak Lantas Selesaikan Masalah Hidup

Di dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pasti ada banyak hal yang akan dialami. Terkadang, beragam kebaikan datang beruntun dan membuat hati terasa begitu nyaman. Namun, di sisi lain, beragam cobaan juga bisa menghampiri dan menyebabkan timbulnya berbagai situasi sulit.
Sayangnya, memang ada beragam kesulitan yang sumber utamanya berasal dari kebijakan negara yang kurang mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Di saat situasi semakin tidak terkendali, banyak yang kemudian melontarkan wacana ingin pindah negara saja. Sebagian orang benar-benar berusaha untuk bisa keluar dari negara ini, lalu sebagian yang lain tentu hanya menjadikan pernyataan tersebut sebagai candaan belaka untuk menghibur diri yang mulai frustrasi.
Namun, pindah negara tidak pernah semudah yang dibayangkan. Jika pun berhasil, tindakan ini juga tidak lantas menyelesaikan masalah hidup kamu. Kok, bisa?
1.Pindah negara butuh modal yang besar

Tidak dapat dimungkiri bahwa terkadang situasi di suatu negara memang masih sulit untuk dikatakan stabil. Kenaikan harga bahan makanan pokok, kualitas pendidikan yang belum sesuai harapan, hingga layanan kesehatan yang kurang memuaskan biasanya menjadi beberapa faktor yang memicu timbulnya stres. Pemerintah yang terkesan kurang peduli semakin memerparah keadaan yang dari awal tidak terlalu menguntungkan. Sebenarnya tidak mengherankan bila akhirnya muncul keinginan untuk pindah negara saja.
Sayangnya, hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Jika benar serius ingin meninggalkan tanah air dan memulai hidup baru di negeri orang, kamu perlu modal besar. Uang yang lebih dari cukup, kemampuan survival yang tinggi, hingga kesiapan untuk menghadapi situasi buruk di tempat yang sangat asing harus sudah dipersiapkan sejak dini. Jika tidak sanggup, maka sebaiknya besarkan hatimu untuk tetap menjalani hidup di negara sendiri, ya.
2.Tinggal di negara baru perlu melakukan beragam adaptasi yang terkadang sangat sulit

Ketika membayangkan pindah ke luar negeri, terutama saat memutuskan untuk memulai hidup baru di negara maju, sebagian orang mengira nasibnya akan langsung berubah menjadi lebih baik. Jika kamu juga menyangka hal yang sama, ini menandakan bahwa kamu belum berpikir secara kritis. Pola pikir semacam ini sungguh menyesatkan dan merugikan.
Sebagai informasi, seorang pendatang di suatu negara tidak akan bisa langsung hidup sejahtera. Pasalnya, setiap negara tentu punya aturan ketat bagi para pendatang. Mereka juga tidak akan mendapatkan keistimewaan seperti yang dinikmati oleh warga negara setempat. Jadi, pindah negara memang tidak sesederhana itu, Kawan!
3.Memulai hidup baru di negeri orang tidak semudah yang dibayangkan

Ketika ada dorongan untuk pindah negara, tentu seseorang akan berusaha mendatangi sebuah negara maju. Alasannya cukup logis, yaitu hampir segala aspek kehidupan di negara maju sudah memunyai standar kualitas yang tidak diragukan lagi. Harapannya, begitu menjejakkan kaki di negeri tersebut, semuanya bisa berjalan lebih mudah.
Sayangnya, hal semacam ini sering kali hanya ada di dalam angan-angan semata. Membangun kehidupan dari nol di negara baru memerlukan adaptasi yang sering kali berat karena terkadang diwarnai oleh kekurangan sumber daya, mendapatkan perlakuan rasis, atau pun mengalami kesepian yang mendalam. Oleh sebab itu, alangkah bijaksana bila kamu tidak gegabah memutuskan untuk pindah negara meski begitu kecewa dengan kondisi di tanah kelahiran, ya.
Negeri yang kita tinggali saat ini memang masih jauh dari kata maju, nyaman, dan hebat. Namun, jangan dulu mudah menyerah. Berikan kontribusi nyata, apa pun itu, sekecil apa pun itu, untuk mendukung tanah yang kita pijak ini semakin baik dari hari ke hari.
Hasilnya tentu tidak akan instan, tetapi mungkin bisa dinikmati oleh anak cucu di masa depan. Jadi, alih-alih berusaha untuk pindah negara dan bersusah payah dari nol, bangun pola pikir positif agar mampu menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera, ya!