3 Dampak Negatif dari Kebiasaan Mengeluh, Bikin Malas Beraktivitas

22 Mei 2023, 16:06 WIB

ilustrasi seseorang yang merasa marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak dapat dimungkiri, terkadang tidak peduli seberapa keras kamu telah berusaha, tetapi pada kenyataannya kamu belum mampu mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Sementara itu, orang lain tampak sangat mudah untuk meraih mimpinya, bahkan tanpa terlihat bersusah payah. Hal-hal semacam ini membuatmu jadi ingin mengeluh.

Memang berkeluh-kesah sudah menjadi sifat alami yang dimiliki oleh manusia. Namun, kamu tidak boleh membiarkan hal ini tumbuh menjadi sebuah kebiasaan. Pasalnya, terlalu banyak mengeluh akan menimbulkan beberapa dampak negatif yang bisa merugikan kehidupanmu, seperti yang telah dirangkum dalam poin-poin di bawah ini.

1.Membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi stress dalam bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Salah satu hal yang paling sering bikin mengeluh adalah ketika melihat orang lain tampak dengan mudahnya mendapatkan sesuatu yang mereka mau. Di sisi lain, kamu perlu berjuang habis-habisan terlebih dahulu untuk memperoleh apa yang diinginkan. Itu kalau beruntung. Masalahnya, tidak jarang juga kamu telah mengusahakan yang terbaik, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

Well, kalau kamu terus membandingkan pencapaianmu dengan orang lain, terutama bila mereka dari awal sudah lebih unggul, tentu kamu akan lebih mudah mengeluh. Oleh sebab itu, jadilah dirimu sendiri dan yakinlah dengan apa yang sedang diusahakan. Dengan begini, kamu bisa lebih percaya diri dan mampu mengurangi kebiasaan mengeluh yang merugikan tersebut.

2.Tidak ada semangat untuk beraktivitas

ilustrasi seseorang yang sedang merasa malas (pexels.com/cottonbro)

Keluhan yang terlalu sering muncul dari seseorang mencerminkan sifat pesimis yang ada dalam dirinya. Belum juga berusaha untuk turun ke “medan perang”, rasa tidak yakin itu sudah lebih dulu menguasai. Akibatnya, orang tersebut akan sering mengeluh, apa lagi jika sesuatu yang dikerjakannya tampak tidak kunjung membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Kalau kamu termasuk golongan orang-orang yang seperti itu, ada baiknya untuk lekas belajar mengubah kebiasaan burukmu. Kamu harus paham bahwa segala sesuatu di dalam kehidupan ini perlu proses untuk bisa menjadi kenyataan. Jika kamu tidak pernah bisa sabar, maka tentu tidak akan mampu untuk mendapatkan apa pun. Jadi, kurangi mengeluh dan tingkatkan semangat perjuanganmu!

3.Sulit untuk mendapatkan ketenangan dalam hidup

ilustrasi seseorang yang sedang bingung (pexels.com/Monstera)

Satu lagi dampak buruk yang dapat timbul akibat adanya kebiasaan mengeluh adalah membuat hati menjadi tidak tenang. Bagaimana tidak, kamu merasa perlu untuk mengubah nasib agar kehidupan jadi lebih baik. Namun, di saat yang sama, kamu tidak mau berusaha dengan sungguh-sungguh karena banyak tantangan yang harus dilewati. Hasilnya, kamu hanya akan berkutat dengan hal-hal yang tidak menyenangkan setiap hari.

Kalau memang serius untuk menghadirkan perubahan positif dalam hidup, mulailah dari mengurangi kebiasaan mengeluh tersebut. Lebih baik fokus mengerjakan kebaikan dan perlahan menciptakan kemenangan-kemenangan kecil. Bila mampu konsisten, maka suatu saat nanti kamu akan bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang dimiliki selama ini.

Selain itu, jangan lupa untuk memperbanyak rasa syukur. Tindakan sederhana ini dapat membuat hatimu lapang dan pikiran senang. Akhirnya, kehidupan yang dijalani akan terasa semakin menenangkan.

Sesekali mengeluh tentu saja wajar dan tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jangan sampai hal ini dijadikan sebagai kebiasaan karena dapat membawa beragam dampak buruk dalam kehidupan sehari-hari. Lebih baik belajar untuk meningkatkan kesabaran, terus fokus dan percaya pada proses yang dijalani, serta tidak lupa untuk bersyukur agar kamu bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.