3 Hal yang Menghilangkan Nilai Kolaboratif dalam Proses Kerjasama

Untuk meraih tujuan, terkadang kita perlu bekerja sama dengan orang lain. Nilai-nilai kolaboratif dalam proses kerjasama tentu menjadi patokan utama. Ketika orang-orang di dalamnya mampu bersinergi dengan baik, bisa dipastikan tujuan akan tercapai. Tapi ini juga bukan persoalan gampang. Pada faktanya proses kerjasama tidak selalu berjalan mulus sesuai yang diharapkan.
Dalam proses kerjasama yang berlangsung seringkali kehilangan nilai-nilai kolaboratif. Kondisi ini tentu dapat menghambat tercapainya tujuan secara menyeluruh. Kehilangan nilai-nilai kolaboratif selama kerjasama juga dapat menumbuhkan konflik dan perselisihan. Lantas, apa yang menyebabkan situasi ini terjadi? Berikut merupakan tiga hal yang berpotensi menghilangkan nilai kolaboratif dalam proses kerjasama.
1. Persaingan tidak sehat yang terlalu mendominasi

Tujuan dalam skala besar tercapai secara optimal saat orang-orang di dalamnya mampu memahami proses kerjasama dengan baik. Nilai-nilai kolaboratif seperti tanggung jawab dan kebersamaan dijunjung tinggi. Tapi selama proses yang berlangsung, adakalanya nilai-nilai tersebut justru terlupakan. Akibatnya, seseorang berjalan masing-masing tanpa memperhatikan tujuan bersama.
Salah satu yang menjadi pemicunya adalah persaingan tidak sehat. Kondisi ini terlalu mendominasi setiap proses yang dilalui. Anggota tim lebih mementingkan kepentingan individu dibandingkan tujuan bersama. Alih-alih saling bersinergi untuk meraih tujuan, justru berkompetisi untuk saling menjatuhkan.
2. Pola komunikasi yang tidak efektif dan efisien

Proses kerjasama yang berlangsung pasti jadi tidak terlepas dari nilai-nilai kolaboratif yang menyertai. Antar individu tidak hanya mementingkan prioritas pribadi. Tapi jika sudah menyangkut tujuan bersama, tentu ini dijadikan sebagai kepentingan utama. Meskipun begitu, hilangnya nilai-nilai kolaboratif dalam proses kerjasama seringkali menjadi situasi yang tidak dapat dihindari.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena pola komunikasi yang tidak efektif dan efisien. Kesalahpahaman akibat komunikasi yang buruk dapat menghambat kerja sama. Tidak jarang juga menimbulkan perbedaan visi-misi mengenai tujuan yang ingin dicapai. Ketika pola komunikasi sudah tidak efektif dan efisien, konflik dan perselisihan pasti akan terjadi.
3. Kurangnya rasa tanggung jawab bersama

Pernahkah kamu mengamati hilangnya nilai-nilai kolaboratif dalam proses kerjasama yang berlangsung? Tidak dapat dimungkiri jika kita kerap menjumpai situasi satu ini. Jika diperhatikan dengan lebih detail, bentuk ada sebab-sebab tertentu yang mendasari hilangnya nilai-nilai kolaboratif dalam proses kerjasama. Tentunya ini bukan hanya kebetulan sesaat.
Salah satu yang paling berpengaruh adalah kurangnya rasa tanggung jawab bersama. Setiap orang justru melempar peran dan tugasnya masing-masing. Masing-masing anggota tim hanya fokus pada tugasnya sendiri tanpa melihat kepentingan tim secara keseluruhan. Kurangnya rasa tanggung jawab bersama dapat menghambat tercapainya kerjasama yang efektif. Pada situasi yang lebih lanjut, dapat menyebabkan proses-proses penting berakhir terbengkalai.
Proses kerjasama sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kolaboratif yang terdapat di dalamnya. Antara satu orang dengan yang lainnya harus bersinergi dengan baik dalam rangka meraih tujuan. Ketika nilai-nilai kolaboratif ini menghilang, otomatis proses kerjasama akan terganggu. Tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Pada kasus yang lebih parah, tujuan akan berhenti di tengah jalan.