3 Hal yang Orang Pikirkan ketika Kamu Tidak Mau Berbasa-basi

Basa-basi adalah sesuatu yang melengkapi kehidupan. Entah bagaimana ceritanya, masih banyak orang-orang kita yang merasa senang jika berinteraksi dengan pribadi yang menerapkan sikap ini. Rasanya seperti bertemu dengan sosok paling sopan dan ramah sedunia.

Jika kamu tidak menampakkan sikap basa-basi, seperti selalu berbicara terus terang di segala situasi dan kondisi, terutama kepada orang-orang yang tidak terlalu mengenalmu, maka ini bisa dikatakan sebagai suatu pertanda buruk. Biasanya mereka akan langsung berpikir bahwa kamu adalah sosok yang tidak memiliki tata krama.

Tidak peduli meski kamu aslinya merupakan pribadi yang baik, tetapi jika lupa untuk beramah-tamah, maka sudah dianggap tidak sopan. Sayang sekali, walau tidak adil, tetapi penilaian seperti ini memang hampir selalu terjadi.

Perlu diketahui, sosok yang sombong tidak hanya disematkan kepada mereka yang suka pamer harta, jarang tersenyum, atau yang bicaranya sangat minimal. Jika kamu tidak pandai untuk berbasa-basi, maka bersiaplah untuk masuk ke deretan kategori manusia yang congkak. Kok bisa?

Begini, basa-basi sudah menjadi bagian dari adat orang Indonesia. Meski semua orang tahu bahwa hal ini kebanyakan palsu, alias tidak tulus dan hanya sekadar agar terlihat ramah, tetapi memang mayoritas orang merasa kesal apabila bertemu dengan sosok yang kurang berbasa-basi, karena menimbulkan kesan bahwa orang itu sangat angkuh dan individualis. Padahal, mungkin sebenarnya kamu merupakan pribadi yang sangat baik, bahkan rendah hati.

Masyarakat kita terlalu sering dibuai oleh keindahan basa-basi. Memang tidak dapat dimungkiri bahwa sikap ini dapat membuat seseorang tampak begitu ramah dan dekat dengan orang-orang di sekelilingnya. Sayang sekali, kebaikan yang sering kali semu ini berhasil mengubah persepsi mayoritas orang mengenai sosok yang suka mengungkapkan tujuan utamanya secara langsung menjadi buruk.

Kalau kamu termasuk orang yang senang berbicara secara to the point, terutama kepada orang lain yang belum terbiasa dengan gaya tersebut, mungkin mereka akan menganggapmu sebagai sosok yang galak. Mereka tidak siap ditanya atau diberi tahu sebuah hal penting tanpa didahului basa-basi terlebih dahulu karena rasanya seperti dimarahi, dituduh, atau segala penilaian yang bersifat negatif. Ribet, kan?

Meski basa-basi bisa dikatakan sebagai salah satu representasi dari sopan santun, tetapi bukan berarti dapat selalu diaplikasikan dalam setiap aspek kehidupan. Jika kamu tidak ingin melakukan hal ini setiap waktu, maka tentu bukan masalah. Tidak perlu mengambil hati setiap anggapan miring yang dialamatkan kepadamu karena pasti itu hanya berasal dari sebagian orang saja.