Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol (pexels.com/SHVETS Production)

Komunikasi adalah hal krusial dalam membangun relasi. Pertanyaannya, apa yang berpengaruh dalam komunikasi?

Setiap orang nyatanya punya prioritas berbeda-beda, tergantung pada watak, karakter, dan latar belakang masing-masing. Mengenali prioritas ini akan membantumu untuk menetapkan batasan yang lebih sehat, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Ada tiga jenis prioritas dalam sebuah komunikasi. Simak lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah.

1.Orientasi pada hubungan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seseorang yang prioritasnya adalah membangun hubungan atau berelasi dengan orang lain, pasti akan cenderung melakukan sesuatu yang fokusnya adalah menyenangkan orang. Tidak selalu people pleaser lho, ya. Tapi maksudnya, kamu punya empati yang cukup tinggi untuk mengerti setiap keputusan dan pilihan orang.

Kamu belajar untuk mengerti setiap tipe orang, meski banyak yang berbeda denganmu. Terkadang, kamu juga tidak tanggung-tanggung untuk mengorbankan dirimu untuk orang itu. Bila dilakukan terlalu sering, maka bisa jadi kebahagiaan dan batasanmu sendiri yang dilanggar orang lain.

Kamu harus belajar untuk menjadi tegas. Jangan biarkan perasaan yang terlalu dalam mengonsumsimu, hingga membuatmu mengambil keputusan yang tidak rasional hanya untuk menyenangkan orang lain.

2.Orientasi pada self-respect

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Edmond Dantès)

Biasanya sikap seperti ini ada pada orang kolerik yang tegas dan berwibawa. Fokus utama dalam konversasi dan menjalin relasi ialah mempertahankan nilai-nilai dari diri sendiri, bahkan kalau bisa berdampak juga pada orang lain.

Kelebihannya, kamu pribadi yang percaya diri, autentik, dan tidak takut untuk mengambil keputusan. Tapi bagi beberapa orang, kamu termasuk pribadi yang kaku dan terkadang, tidak peduli pada perasaan orang lain.

Apalagi kalau ada orang yang ingin datang padamu hanya untuk didengar, tapi setiap ia curhat, kamu selalu memotong dan mengajarinya macam-macam. Ini tanda bahwa kamu belum benar-benar bisa memahami perspektif dan pengalaman orang lain tanpa adanya penghakiman.

3.Orientasi pada tujuan

ilustrasi rapat (pexels.com/RF._.studio)

Terakhir, orang-orang yang lebih condong pada tujuan atau objektif tertentu saat berkomunikasi dengan orang lain. Biasanya orang seperti ini lebih condong hanya pada teknis.

Kelebihannya, tipe orang seperti ini praktis dan terkenal fokus pada pencarian solusi. Tapi karena terlalu fokus pada hasil, seringkali kamu menekan orang lain tanpa disadari. Alhasil, setiap hubungan yang dibangun hanya fokus pada “tujuan” tertentu, tanpa terbentuknya hubungan personal yang autentik.

Agar kamu tidak terkenal kaku, kamu bisa meluangkan waktu untuk mengakui emosi dan perspektif orang lain. Tidak melulu bicarakan kerjaan atau tugas, tapi sesekali tanyalah tentang keseharian mereka. Kenali mereka sebagai pribadi alih-alih dari pekerjaan saja.

Nah, sekarang kamu jadi tahu tipe komunikator yang mana dirimu. Tidak berarti satu lebih superior atau inferior dari yang lain, tapi dengan mengenali prioritasmu, kamu jadi tahu apa kekuatan dan kelemahanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team