3 Nasihat Penting untuk Kamu yang Terlalu Baik

Bersikap baik adalah kualitas yang luar biasa. Dunia membutuhkan lebih banyak orang yang peduli, penuh empati, dan selalu siap membantu. Namun, jika kamu terlalu baik hingga sering merasa dimanfaatkan atau kelelahan sendiri, mungkin saatnya untuk mengevaluasi.
Terlalu baik bisa menjadi pedang bermata dua yang membuatmu rentan terhadap tekanan emosional dan kehilangan jati diri. Berikut adalah tiga nasihat penting untuk kamu yang terlalu baik.
1. Tetapkan batasan yang jelas

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh orang yang terlalu baik adalah sulitnya berkata "tidak." Kamu mungkin merasa bersalah jika menolak permintaan orang lain, bahkan jika itu mengorbankan waktu, tenaga, atau kebahagiaanmu sendiri. Untuk mengatasi ini, belajar menetapkan batasan adalah kunci.
Mulailah dengan memahami apa yang benar-benar penting bagi dirimu. Tentukan waktu untuk diri sendiri dan prioritaskan kebutuhanmu. Ketika ada permintaan yang tidak masuk akal atau berlebihan, beranikan diri untuk menolak dengan sopan tetapi tegas. Ingat, mengatakan "tidak" pada sesuatu yang tidak penting berarti kamu mengatakan "ya" pada hal-hal yang benar-benar berharga.
2. Jangan takut mengecewakan orang lain
Ketika kamu terlalu baik, kamu mungkin sering merasa cemas jika harus mengecewakan orang lain. Kamu ingin semua orang bahagia, bahkan jika itu berarti mengorbankan kenyamanan atau kebahagiaanmu sendiri. Tetapi ingatlah, kamu tidak bisa membuat semua orang senang, dan itu bukan tanggung jawabmu.
Penting untuk menyadari bahwa mengecewakan orang lain sesekali adalah bagian dari hidup. Orang yang benar-benar peduli padamu akan mengerti jika kamu tidak selalu bisa memenuhi harapan mereka. Dengan menerima kenyataan ini, kamu akan lebih mudah untuk melepaskan rasa bersalah dan fokus pada kesejahteraanmu sendiri.
3. Hargai diri sendiri

Orang yang terlalu baik sering kali mengabaikan kebutuhan dan perasaan mereka sendiri demi orang lain. Mereka cenderung memberikan perhatian, cinta, dan dukungan tanpa pamrih, tetapi lupa memberikan hal yang sama pada diri sendiri. Padahal, untuk benar-benar bisa memberikan yang terbaik kepada orang lain, kamu perlu merawat dirimu terlebih dahulu.
Luangkan waktu untuk diri sendiri dan lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia. Berikan penghargaan pada dirimu atas usaha dan pencapaian yang telah kamu raih. Jika kamu menghormati dan mencintai dirimu sendiri, kamu akan lebih mampu menjaga keseimbangan antara memberi kepada orang lain dan menjaga kebutuhan pribadimu.
Menjadi orang yang baik adalah hal yang mulia, tetapi terlalu baik tanpa batasan bisa menjadi sumber stres dan kekecewaan. Dengan menetapkan batasan, menerima bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang, dan memberikan cinta pada diri sendiri, kamu bisa tetap menjadi orang yang baik tanpa kehilangan dirimu. Ingatlah, kamu juga berhak bahagia.