Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Perilaku Meresahkan yang Ditemui di Jalan Raya, Rugikan Banyak Orang

ilustrasi kendaraan di jalan raya (pexels.com/Mike B)
ilustrasi kendaraan di jalan raya (pexels.com/Mike B)

Jalan raya adalah milik semua orang. Siapa pun memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas umum tersebut. Karenanya, setiap individu harus selalu membangun kesadaran untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya agar tidak merugikan orang lain.

Sayangnya, masih ada saja sebagian orang yang tidak punya cukup kesadaran dan tanggung jawab saat berkendara. Tanpa peduli situasi di sekitarnya, mereka melakukan apa pun yang disukai demi mencapai kepentingan pribadi. Akibatnya, pengguna jalan lain yang sudah berusaha untuk tertib dan berhati-hati justru terkena imbasnya, berupa kehilangan rasa aman, bahkan sampai mengalami kecelakaan. Berikut perilaku meresahkan di jalan raya yang harus segera dihentikan tersebut.

1.Merokok sambil berkendara

ilustrasi seseorang yang mengendarai mobil sambil merokok (pexels.com/Elsa Olofsson)
ilustrasi seseorang yang mengendarai mobil sambil merokok (pexels.com/Elsa Olofsson)

Banyak orang menganggap merokok sambil berkendara adalah hal yang tidak membahayakan. Padahal, sudah banyak terjadi kasus di mana pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, yang matanya mengalami iritasi berat akibat terkena abu rokok dari orang yang berkendara di depannya. Jelas ini sama sekali bukan hal sepele dan harus ditindak tegas.

Memilih untuk merokok, meski terbukti mengganggu kesehatan, tetap merupakan keputusan setiap individu. Kendati begitu, merokok di jalan raya, terutama saat berkendara adalah perilaku yang buruk karena abu rokok bisa beterbangan ke mana-mana dan merugikan orang lain. Semoga orang-orang seperti ini bisa lekas sadar, deh!

2.Mendahului kendaraan yang hendak menepi atau berbelok dari sisi yang salah

Ilustrasi para pengendara sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah (pexels.com/Markus Winkler)
Ilustrasi para pengendara sepeda motor yang sedang berhenti di lampu merah (pexels.com/Markus Winkler)

Ketika sedang perlu mencapai suatu tempat dengan segera, seseorang biasanya akan memacu kendaraannya lebih cepat. Setiap kali ada kesempatan, sebisa mungkin mendahului pengguna jalan lain supaya tidak memakan waktu lama. Namun, mendahului pun juga ada aturannya agar tidak malah membahayakan keselamatan, lho!

Pasalnya, ada saja orang-orang yang hendak mendahului, tetapi tidak memperhatikan bahwa kendaraan di depan ternyata hendak menepi atau berbelok. Alih-alih mengambil jarak aman terlebih dahulu, mereka malah mendahului dari sisi yang sama dengan kendaraan yang hendak menepi atau berbelok tersebut. Jika masih cukup beruntung, orang seperti bisa lolos begitu saja dan meninggalkan pengendara lain dalam keadaan terkejut. Namun, bila sedang menghadapi hari sial, tentu mereka akan mengalami kecelakaan yang mungkin saja mengenaskan.

3.Berkendara hingga melewati jalur yang berlawanan

ilustrasi lalu lintas yang padat (pexels.com/Picas Joe)
ilustrasi lalu lintas yang padat (pexels.com/Picas Joe)

Jenis kecelakaan yang cukup sering ditemui adalah tabrakan antara kendaraan dari jalur yang berbeda. Pengendara biasanya hendak mendahului kendaraan yang ada di hadapannya hingga keluar dari jalurnya sendiri. Pada saat yang bersamaan, ternyata ada kendaraan dari jalur yang berlawanan dan jaraknya sudah cukup dekat. Akibatnya, peristiwa mengerikan pun tidak dapat dihindari.

Mendahului kendaraan lain tentu bukan hal yang keliru. Namun demikian, keputusan ini tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Sebelum menyalip, perlu memperhatikan kondisi sekitar, terutama markah jalan dan ada atau tidaknya kendaraan dari jalur yang berlawanan. Jika semua orang cukup sadar akan pentingnya hal ini, tentu keselamatan di jalan raya menjadi sesuatu yang tidak sulit untuk diwujudkan.

Jalan raya adalah milik bersama, sehingga siapa saja yang hendak menggunakannya wajib untuk mematuhi aturan yang berlaku. Jangan sampai menunjukkan perilaku-perilaku yang meresahkan karena semua itu dapat menimbulkan bahaya, baik bagi diri sendiri mau pun orang lain. Jika kecelakaan akibat kelalaian itu benar-benar terjadi, bukankah akan menimbulkan rasa sesal yang menyakitkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us