5 Tips Berkendara Saat Mudik Lebaran, Biar Selamat Sampai Tujuan!

Mudik adalah singkatan dari “mulih dilik” dalam bahasa Jawa, artinya “pulang sebentar” atau lebih dikenal dengan sebutan “pulang ke kampung halaman”. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia, terutama menjelang hari perayaan.
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, tidak sedikit dari kita berencana ingin mudik pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga besar serta sanak saudara.
Namun, ada hal penting yang harus kamu perhatikan sebelum berangkat mudik. Selain kelengkapan barang bawaan pribadi, simak lima tips berkendara saat mudik lebaran berikut ini. Biar selamat sampai tujuan!
1. Jaga kesehatan

Jelang mudik lebaran, penting untuk menjaga kesehatan agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar selama perjalanan. Jaga pola makan, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan rutin minum air putih. Jika perlu, kamu juga bisa mengonsumsi vitamin yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Pastikan tubuhmu mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup agar tidak cepat lelah. Agar tidak mual selama perjalanan, sedia obat anti mabuk perjalanan, sakit kepala, diare, dan minyak angin. Sebelum berangkat mudik, luangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter demi memastikan tubuhmu dalam kondisi terbaik.
2. Periksa kondisi kendaraan

Kondisi kendaraan juga perlu perhatian khusus sebelum berangkat mudik lebaran. Lakukan service rutin dengan memeriksa kondisi mesin, rem, lampu, ban, oli, klakson, dan komponen lainnya. Pastikan kamu sudah memiliki dokumen berkendara yang wajib, seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Cek juga ketersediaan bahan bakar, pastikan terisi penuh sebelum berangkat.
Selain itu, safety gear pun wajib kamu perhatikan demi menjaga keselamatan selama perjalanan mudik menggunakan motor. Untuk kendaraan bermotor selalu gunakan helm SNI, jaket, masker, sarung tangan, celana panjang, sepatu, dan jas hujan. Sedangkan untuk kendaraan bermobil, persiapannya meliputi kartu e-toll, sabuk pengaman, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan ban cadangan.
3. Rencanakan rute perjalanan

Puncak arus mudik biasanya terjadi beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kamu perlu merencanakan rute perjalanan untuk menghindari kelelahan akibat kemacetan, dan hal tidak terduga lainnya. Perkirakan waktu dan jarak tempuh kota tujuan atau kampung halaman kamu. Pilih rute utama yang aman serta terdapat lokasi pengisian bahan bakar dan rest area.
Kamu bisa menggunakan bantuan aplikasi peta digital dari smartphone untuk memantau kondisi lalu lintas terkini. Cari tahu dan pelajari rute alternatif untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu rute utama mengalami kemacetan parah, atau kendala banjir maupun cuaca buruk. Kamu juga bisa mempertimbangkan perjalan mudik di malam hari atau dini hari untuk menghindari kemacetan.
4. Istirahat sejenak

Yang pasti, perjalanan mudik lebaran cukup melelahkan karena jauh dan memakan waktu, belum lagi jika berjumpa dengan kemacetan. Jika kamu merasa lelah, jangan memaksakan diri untuk tetap mengemudi. Waspada terhadap tanda tubuh yang kelelahan, seperti mata perih, mengantuk, pegal, serta sulit fokus dan konsentrasi. Hindari beristirahat di bahu jalan karena rawan terlibat kecelakaan.
Segera singgah di rest area yang tersedia di sepanjang jalan tol untuk beristirahat, meregangkan otot, salat, ke toilet, atau makan. Jika tidak menemukan rest area atau tidak melewati jalan tol, kamu bisa beristirahat di masjid atau rumah makan yang area parkirnya cukup luas. Durasi istirahat di sela perjalanan mudik idealnya 2-3 jam sekali, sekitar 15-20 menit.
5. Tetap fokus dan konsentrasi

Menjaga fokus selama perjalanan mudik juga tidak kalah penting guna menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Sebagai pengendara yang baik, kamu wajib memperhatikan dan mematuhi rambu lalu lintas, serta menguasai teknik berkendara. Perhatikan juga kendaraan yang ada di sekitarmu, jaga jarak aman agar tidak berbenturan. Berhati-hatilah saat berkendara dengan tidak menggunakan smartphone selain untuk bernavigasi.
Hindari mengonsumsi makanan, minuman, maupun obat-obatan yang dapat menyebabkan kantuk. Rileks saat berkendara dengan tidak ngebut atau melakukan manuver yang berbahaya. Sebaiknya hindari suara musik yang terlalu keras dan obrolan yang menyangkut emosional, karena dapat mengganggu konsentrasi mengemudi. Jika memungkinkan, kamu bisa bergantian mengemudi kendaraan bermobil dengan anggota keluarga atau kerabat yang memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Perjalanan mudik lebaran harus dipersiapkan secara matang dalam segala hal, baik mengendarai motor maupun mobil. Bukan hanya soal kebugaran fisik dan kondisi kendaraan saja, tetapi harus memiliki skill berkendara yang baik guna meminimalisir risiko kecelakaan. Karena perjalanan mudik cukup jauh, hindari membawa muatan yang melebihi kapasitas.
Jika kamu merasa kondisi fisik sedang tidak sehat, sebaiknya tunda perjalanan atau cari alternatif transportasi lain. Ingat untuk selalu waspada dan jangan lupa berdoa sebelum melakukan perjalanan mudik. Semoga selamat sampai tujuan!