Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)

Melakukan perbuatan baik sebenarnya merupakan hal yang normal dan memang harus dipahami oleh setiap orang. Hal ini akan mendukung terjadinya interaksi yang kondusif, sehingga hubungan antar manusia akan terjalin dengan penuh kedamaian. Namun, siapa sangka bila hal sesederhana ini pun terkadang masih bisa menimbulkan kesalahpahaman?

Sebagian orang merasa seolah sedang didekati saat ada seseorang yang berbuat baik kepadanya. Awalnya tentu biasa saja, tetapi lambat laun jadi melibatkan perasaan. Begitu realita yang ada ternyata berbeda dari ekspektasi, akhirnya kecewa sendiri. Padahal, sebenarnya kesalahan sejak awal ada pada diri sendiri yang terlalu cepat berasumsi. Oleh sebab itu, ikuti dan terapkan beberapa tips berikut ini agar tidak mudah memaknai kebaikan orang sebagai rasa suka.

1.Pahami bahwa perbuatan baik adalah sesuatu yang sudah semestinya dilakukan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/cottonbro)

Banyak orang merasa terbawa perasaan alias baper begitu diperlakukan dengan baik oleh lawan jenis. Tanpa pikir panjang, mereka percaya diri bahwa orang itu menaruh rasa suka yang lebih dari sekadar teman. Sayangnya, terkadang ekspektasi itu meleset, sehingga menimbulkan perasaan kecewa.

Nah, supaya kejadian seperti ini tidak menimpamu, lebih baik diantisipasi sejak awal dengan cara memahami bahwa perbuatan baik adalah hal yang memang semestinya dilakukan. Ini bukan hal spesifik yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan hati seseorang. Jika ada orang yang bersikap sopan dan lembut kepadamu, memang dia telah dididik dengan tepat oleh orangtuanya, sehingga timbul kesadaran untuk memperlakukan siapa pun dengan sebaik mungkin.

2.Perhatikan pola perilaku orang yang bersangkutan

Editorial Team

Tonton lebih seru di