3 Tips Mengubah Emosi Negatif Menjadi Sesuatu yang Positif

17 Jun 2023, 07:06 WIB

ilustrasi seseorang yang sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap manusia tentu menginginkan ketenangan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal seperti ini terasa begitu menyenangkan karena hati dan pikiran tidak diganggu oleh sesuatu yang buruk. Hasilnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali.

Namun, hal seperti itu mustahil untuk diwujudkan. Manusia pasti berhadapan dengan beragam tantangan kehidupan yang tidak jarang sulit untuk ditaklukkan. Ketika mengalami permasalahan yang bertubi-tubi, kamu akan lebih rentan untuk dilanda berbagai jenis emosi negatif. Jika tidak berhasil mengendalikannya, kamu bisa melakukan tindakan-tindakan merugikan dan menimbulkan sesal di kemudian hari.

Oleh sebab itu, penting untuk mencari cara guna menyalurkan emosi negatif dengan lebih aman dan sehat. Ada beberapa tips mudah yang bisa kamu ikuti untuk mewujudkan tujuan tersebut. Apa saja? Jangan lewatkan rangkumannya berikut ini, ya!

1.Tuangkan emosi negatif ke dalam sebuah karya

ilustrasi seseorang yang sedang menulis (pexels.com/George Milton)

Ketika suasana hati sedang kacau karena dirundung beragam masalah dalam hidup, rasanya pasti sangat tidak nyaman. Tidak jarang timbul perasaan ingin marah, menangis, atau bahkan hampa karena sudah begitu bingung. Akhirnya, kamu memutuskan untuk diam dan memendam semuanya seorang diri.

Jika kamu merasa ragu untuk mencurahkan isi hati kepada seseorang, maka cobalah untuk menyalurkan energi negatif tersebut ke dalam sebuah karya. Kamu dapat menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan, diekspresikan menjadi gambar, atau bahkan lirik lagu. Tindakan seperti ini jauh lebih sehat dan bermanfaat dibandingkan dengan meluapkan emosi tanpa kendali.

2. Gunakan energi saat mengalami emosi negatif untuk latihan fisik

ilustrasi seseorang yang sedang berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seseorang yang sedang dilanda emosi negatif, terutama amarah, biasanya seperti mendapatkan energi besar secara mendadak. Jika tidak dikelola dengan baik, maka dapat menimbulkan kekacauan karena kekuatan tersebut digunakan untuk merusak sesuatu. Misalnya membanting barang atau berteriak sekencang-kencangnya. Semua itu dilakukan untuk merilis rasa tidak nyaman yang mengusik hati.

Nah, supaya tindakan-tindakan destruktif seperti itu dapat dihindari, ada baiknya kamu mencari cara untuk melampiaskan emosi dengan lebih sehat. Sebagai contoh, kamu dapat mengalihkan energi untuk berolahraga, membersihkan rumah, atau pergi jalan-jalan ke tempat yang menarik alih-alih merusak sesuatu. Selain aman, aktivitas tersebut lebih sehat dan membantu menyegarkan pikiran.

3.Jadikan sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

ilustrasi seorang perempuan yang sedang berdoa (pexels.com/cottonbro studio)

Diterpa berbagai masalah, apa lagi dalam jangka waktu yang cukup lama, pasti tidaklah mudah. Jika tidak kuat untuk terus bersabar, tentu emosi negatif akan datang dan menguasai diri. Di saat seperti inilah, kamu jadi merasa begitu takut hingga bertanya-tanya mengapa harus mengalami kondisi yang sangat berat.

Supaya tidak mudah berburuk sangka dan menambah sulit keadaan, jadikan momen ini sebagai pengingat untuk kembali dekat dengan Tuhan. Mungkin saja selama ini kamu telah jauh dari-Nya, sehingga rentan untuk gagal menangani beragam permasalahan.

Oleh sebab itu, salurkan emosi-emosi negatif tersebut dalam doa. Jangan ragu untuk berkeluh-kesah dan menyampaikan segala kegundahanmu kepada Tuhan. Cara ini sehat dan sangat direkomendasikan agar hati menjadi semakin tenang dan mampu menghindari tindakan-tindakan yang merugikan.

Jika bisa menyalurkan emosi negatif dengan cara yang sehat, kamu akan merasa lebih tenang. Hasilnya, kamu terhindar dari berbagai macam kerugian dan berkesempatan untuk menjalani hidup yang menyenangkan. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.