4 Mimpi Generasi Millenial untuk Indonesia

Dengan semua luka batin yang pernah digoreskan oleh para oknum wakil rakyat yang melakukan praktik korupsi, tentu generasi millennial sangat mendambakan sosok pemimpin yang bersih dari segala macam bentuk praktik korupsi. Rakyat Indonesia sudah sangat geram dengan perilaku para wakil rakyat yang hanya ingin memperkaya dirinya sendiri.

Maka dari itu, sistem birokrasi Indonesia pun harus terus berbenah diri. Mulai dari manajemen birokrasi yang harus dipimpin oleh orang yang benar-benar kompeten di bidangnya, sistem pengelolaan anggaran yang transparan, sampai dengan sistem kerja yang serba ramah lingkungan. 

Yang jelas, penghematan sangat perlu dilakukan. Anggaran untuk kertas misalnya bisa diganti dengan sistem administrasi yang serba digital atau digitalisasi. Lalu tunjangan bagi para wakil rakyat yang sekiranya tidak begitu penting juga harus segera dipangkas. Semua celah korupsi harus ditutup.

Tak dapat dipungkiri, sektor pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dapat segera ditingkatkan. Sebab, bila pendidikan di Indonesia sudah semakin maju, maka aspek-aspek yang tak kalah penting lainnya seperti teknologi, kesehatan dan pariwisata pun juga bisa ikut berkembang seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia harus semakin berani untuk berinvestasi pada dunia pendidikan. Beberapa hal yang bisa dikembangkan antara lain perbaikan fasilitas sekolah di daerah-daerah terpencil, biaya kuliah yang terjangkau,  pengadaan perpustakaan kota yang nyaman dan canggih, hingga kesejahteraan para guru honorer di seluruh Indonesia.

Selain itu, masyarakat Indonesia pada umumnya juga berharap agar pemerintah dapat mengembalikan jati diri bangsa yang kian lama kian memudar. Tentu perlu upaya yang lebih keras lagi agar jati diri Indonesia tak lekang tergerus zaman.

Contoh kecilnya saja bisa dilihat dari penggunaan bahasa Indonesia. Memang betul kita perlu memiliki kemampuan bahasa asing yang baik, namun bukan berarti kita boleh melupakan bahasa Indonesia. Kadang kita sendiri bingung apa arti dari kata gawai, daring atau tetikus? Karena kita lebih mengenalnya dengan sebutan gadget, online dan mouse, maka dengan begitu jelas sudah bahwa bahasa Indonesia sudah mulai terlupakan.

Lalu, selain bahasa, agaknya pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus bagi kebudayaan, adat istiadat, tata nilai serta perilaku budaya bangsa Indonesia. Kearifan lokal, uniknya adat istiadat di masing-masing daerah serta budi pekerti yang baik sangat perlu untuk kita lestarikan agar kita tidak kehilangan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

Bermodalkan keanekaragaman budaya serta sumber daya alam yang memadai, Indonesia seharusnya bisa menjadi negeri yang kaya raya. Salah satunya melalui pengembangan industri kreatif. Tak dapat dipungkiri kini generasi millennial telah banyak memulai kariernya di bidang industri kreatif. Ada yang sukses menjadi influencer, creative writer hingga animator. 

Dan untuk mendukung kreativitas para generasi millennial, maka ada baiknya pemerintah juga menambah pelatihan-pelatihan gratis dan atau taman kota yang telah dilengkapi dengan akses internet gratis. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan minat bakat para penerus bangsa. Karena bukan tidak mungkin, di masa mendatang, industri kreatif mampu menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi Indonesia lho.

Nah, buat kamu yang juga ingin mengasah kreativitasmu dengan cara berselancar di dunia maya, coba deh gunakan Paket Internet #Super4GKuota dari Smartfren. Dengan sinyal internet yang oke punya, kamu bisa ikut #KuotakanSuaramu dan #KuotakanMaumu menuju #DearFutureIndonesia yang semakin kreatif. Pokoknya anti lelet dan hemat banget deh. Untuk info lebih lanjut silakan kunjungi website resminya, https://www.smartfren.com/id/super-4g-kuota.

Lalu, bagaimana pendapat serta harapanmu untuk Indonesia? Yuk, suarakan aspirasimu agar Indonesia semakin kompak dan makmur. Mari move on dari segala keterpurukan dan bangun Indonesia bersama!