Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Mindset Penting agar Kamu Bisa Survive dalam Hidup

ilustrasi pria duduk (unsplash.com/konstantin evdokimov)
ilustrasi pria duduk (unsplash.com/konstantin evdokimov)

Kamu pasti sepakat bahwa menjalani kehidupan, utamanya di fase dewasa itu tidak mudah. Ada banyak hal yang kadang terjadi di luar ekspektasi, yang mana dibanding enak atau mudahnya, justru kita sering menemui kesulitan dan kegagalan. Hal ini bahkan diperparah ketika tengok kanan kiri, dan menemui kenyataan bahwa setiap orang telah menjalani kehidupan mereka masing-masing dengan baik.

Meskipun tidak mudah, mengutuk kelemahan dan terus membandingkan diri dengan orang lain, justru bikin gak berkembang. Kamu perlu mengubah pola pikir agar bisa bertahan atau survive dalam segala situasi. Sehingga apa yang didapatkan bukan lagi penyesalan, melainkan pembelajaran.

Lantas apa saja mindset yang penting dimiliki agar kamu bisa survive dalam hidup? Selengkapnya simak daftarnya jangan di skip, ya!

1. Tetap berkarya meskipun gak ada yang melihat

ilustrasi pria berkarya (unsplash.com/faizur rehman)
ilustrasi pria berkarya (unsplash.com/faizur rehman)

Seperti yang disinggung sebelumnya, bertahan di kondisi yang sulit dan gak sesuai harapan memang banyak tantangannya. Misalnya saat berkarya. Kamu pasti berharap bahwa karya tersebut akan dilihat dan disukai banyak orang, bukan? Namun setelah dijalani, nyatanya bisa jadi respons  yang didapat justru sebaliknya.

Di situasi tersebut, wajar rasanya jika kamu kecewa karena usaha yang gak sesuai ekspektasi tadi. Namun untuk bisa survive, cobalah mengubah mindset akan kesulitan tersebut. Mulailah belajar tanpa berpikir itu tidak berguna, namun sebaliknya berpikir bahwa tanpa belajar itu sangat berbahaya. Dari pola pikir ini akan terbentuk value yang penting dalam hidup, entah tentang kedisiplinan, semangat, atau bahkan sikap pantang menyerah. Lagipula, segala sesuatu yang kita jalani akan ada trial and error-nya, gak selalu mulus-mulus saja.

2. Mau seburuk apa pun hasilnya, kamu sudah memberikan yang terbaik

ilustrasi wanita memejamkan mata (unsplash.com/arun prakash)
ilustrasi wanita memejamkan mata (unsplash.com/arun prakash)

Setiap orang pasti juga mengharapkan hasil yang baik akan usaha yang dilakukan. Namun ibaratnya dua mata koin, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua hal yang selalu beriringan. Yang mana salah satunya akan membayangi yang lain, entah itu keberhasilan atau kegagalan.

Berkaca dari hal tersebut, kamu juga perlu realistis dengan dua kemungkinan tersebut. Kalau pun hasilnya masih gagal, jangan anggap itu sebagai tanda ketidakmampuan atau kelemahan diri. Sebaliknya, ingat lagi perjuangan dan hargai itu sebagai usaha terbaik. Sehingga dengan apresiasi diri akan membantu kamu untuk survive dan melihat peluang baru.

3. Gak semua hal bisa dikontrol,  jadi ingatkan diri kamu

ilustrasi pria bersabar (unsplash.com/petr sidorov)
ilustrasi pria bersabar (unsplash.com/petr sidorov)

Pada dasarnya survive  memang membutuhkan waktu dan tidak bisa sekali jadi. Ada berbagai fase yang harus dilewati, mulai dari denial, menghadapi trauma, hingga perlahan kamu bisa menerima  dan berdamai dengan keadaan. Maka dari itu, kita juga tidak bisa menghakimi jika seseorang menemui situasi kesedihan atau kesulitan untuk bangkit.

Namun untuk membantu kamu survive, cobalah perlahan ubah sudut pandang dengan kendalikan diri dari hal-hal yang gak bisa dikontrol. Misalnya jika kamu masih sering khawatir atau  bahkan terpancing kemarahan akan komentar orang lain, cobalah kendalikan diri dan fokus pada pengembangan diri. Belajar cara  mengendalikan emosi akan membuat value positif  kamu meningkat. Toh, nyatanya hal-hal yang bisa dikontrol dalam hidup adalah tindakan dan pikiran kita sendiri, kan.

4. Membandingkan kehidupan dengan orang lain gak akan bikin kamu maju

ilustrasi wanita optimis (unsplash.com/andrea piacquadio)
ilustrasi wanita optimis (unsplash.com/andrea piacquadio)

Bukan hanya karena faktor eksternal, sulitnya kamu survive juga bisa terjadi karena pikiran negatif. Kamu terlalu sering merendahkan diri atau bahkan  membandingkan diri dengan orang lain. Padahal, setiap kehidupan manusia memiliki makna, manfaat dan pesan masing-masing, meskipun memang fase dan hasilnya berbeda-beda. Jadi, daripada membandingkan, mari ubah mindset dengan lebih  fokus pada kemajuan diri.

Sebab ibaratnya penggiat alam bebas, untuk bisa survive dari berbagai ancaman, mereka akan mencari perlengkapan untuk bertahan hidup. Semakin banyak perlengkapan dan penguasaan terhadap alat bantu survival, maka semakin besar pula harapan hidupnya. Begitu pula dengan  kehidupan yang kita jalani, alat survival diperlukan untuk bertahan sebanyak apa pun rintangan yang mengadang. Misalnya melalui kemampuan menyesuaikan diri, keinginan terus belajar, kesabaran, dsb. Memang tidak mudah, namun semua  bisa diupayakan perlahan.

Faktanya, survive dari kondisi yang sulit memang bukan perkara yang mudah. Maka dari itu jika kamu bersedih, izinkan dirimu untuk merasakan semua gejolak emosi dengan menangis, misalnya. Namun setelah itu, hadapi situasi yang ada semampu kamu dan kuatkan keyakinan bahwa kesulitan akan tergantikan dengan kebaikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aprilia Nurul Aini
EditorAprilia Nurul Aini
Follow Us