ilustrasi properti (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)
Kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi global memainkan peran penting dalam kemampuan Gen Z untuk membeli rumah. Kebijakan pemerintah terkait perumahan, seperti suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan subsidi perumahan, dapat sangat mempengaruhi daya beli generasi muda.
Misalnya, suku bunga KPR yang tinggi akan meningkatkan biaya cicilan bulanan, membuatnya lebih sulit bagi Gen Z untuk membeli rumah. Selain itu, kebijakan yang kurang mendukung pembangunan perumahan terjangkau juga dapat memperburuk situasi, karena pasokan rumah yang terbatas akan mendorong harga semakin tinggi.
Di sisi lain, kondisi ekonomi global juga memiliki dampak signifikan. Ketidakpastian ekonomi global, seperti resesi atau inflasi, dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan daya beli Gen Z. Misalnya, inflasi yang tinggi dapat mengurangi nilai tabungan dan pendapatan, sementara resesi dapat meningkatkan tingkat pengangguran dan mengurangi peluang kerja.
Meskipun tantangan yang dihadapi Gen Z dalam membeli rumah tampak besar, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi hambatan ini. Dengan perencanaan keuangan yang matang, disiplin dalam menabung, dan memanfaatkan program bantuan pemerintah, Gen Z dapat meningkatkan peluang mereka untuk memiliki rumah.
Dengan tekad dan strategi yang tepat, impian untuk memiliki rumah bukanlah hal yang mustahil bagi Gen Z.