Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Prinsip Penulis Baru saat Artikel Banyak Pending

ilustrasi wanita melihat laptop (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi wanita melihat laptop (pexels.com/Liza Summer)

Namanya juga masih belajar menulis terkadang hambatan itu ada saja datangnya untuk menguji seberapa konsisten kamu dalam dunia kepenulisan. Apalagi bagi yang masih baru bergabung dalam dunia kepenulisan, rintangan pasti silih berganti datang. Salah satu ujian tersebut yakni artikel yang ditulis belum juga terbit.

Sudah menulis banyak tapi masih pending. Tentu ini bikin penulis baru jadi goyah prinsipnya. Berikut adalah empat prinsip yang harus ditanamkan oleh penulis baru ketika artikel banyak yang pending.

1. Tingkatkan ketahanan dan kesabaran

Ilustrasi wanita tetap sabar (pexels.com/fauxels)
Ilustrasi wanita tetap sabar (pexels.com/fauxels)

Proses penerimaan artikel sering kali membutuhkan waktu. Penundaan adalah bagian dari perjalanan menulis. Penulis harus sabar dan gigih, memahami bahwa penundaan bukan berarti penolakan. Kesabaran adalah kunci untuk tetap termotivasi dan produktif meski menghadapi hambatan.

Ketika dihadapkan dengan hal ini, kamu penulis baru harus tingkatkan kesabaran untuk menunggu dan ketahanan untuk tidak menyerah. Kedua hal ini menjadi kunci sukses yang harus diterapkan. Tanamkan prinsip ini jika ingin jadi penulis artikel yang hebat. 

2. Terus belajar dan mengasah keterampilan

ilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)

Gunakan waktu penundaan untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan menulis. Baca artikel dari penulis lain, pelajari gaya dan teknik penulisan mereka, dan terapkan pelajaran tersebut dalam karyamu sendiri. Meningkatkan kualitas tulisanmu akan meningkatkan peluang penerimaan di masa mendatang.

Jadi isi waktumu untuk terus belajar serta membenahi apa yang kurang. Proses menjadi hebat di bidang kepenulisan memang tidak mudah. Makanya kunci sukses ini prinsipnya harus terus belajar walaupun artikel masih banyak yang belum terbit.

3. Menerima umpan balik dengan terbuka

Ilustrasi diskusi (unsplash.com/Dylan Gillis)
Ilustrasi diskusi (unsplash.com/Dylan Gillis)

Jika ada umpan balik atau revisi yang diminta, terima dengan terbuka dan gunakan sebagai kesempatan untuk memperbaiki tulisanmu. Kritik konstruktif adalah alat yang berharga untuk pengembangan diri. Belajar dari umpan balik akan membantumu menghasilkan artikel yang lebih baik di masa depan.

Jangan malah menolaknya mentah-mentah ini sama saja kamu tidak mau menjadi lebih baik. Terima saja kritikan dan saran itu sebagai ajang untuk belajar serta introspeksi diri. Belajar juga dengan banyak orang supaya kemampuan menulis semakin meningkat.

4. Menjaga konsistensi dan disiplin

ilustrasi wanita menghadap laptop (pexels.com/Andrea P)
ilustrasi wanita menghadap laptop (pexels.com/Andrea P)

Menulis secara konsisten dan menjaga disiplin adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Tetaplah berpegang pada jadwal menulismu, terus menghasilkan karya baru, dan jangan biarkan penundaan menghentikan aliran kreativitasmu. Konsistensi akan membawa hasil seiring waktu. Walaupun masih sering tersendat masalah publish artikel, jangan terlalu dipusingkan, ya.

Tetap fokuslah pada konsistensimu dalam memperjuangkan karir kepenulisan. Tanamkan sikap disiplin dalam menjalani prosesnya. Jangan sampai kamu menyerah begitu saja. 

Dengan menanamkan prinsip-prinsip ini, penulis baru dapat menghadapi penundaan dengan lebih positif dan produktif, meningkatkan keterampilan mereka, dan akhirnya mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam karier menulis mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us