5 Adab yang Mesti Kamu Jaga ketika Ingin Curhat ke Teman

Pertama-tama pastikan dulu temanmu ini punya waktu sengang atau tidak. Jangan malah menyempil di sela-sela waktu sibuknya. Misalnya saja pada jam makan siang. Memang saat itu dia longgar, tapi masa iya waktu istirahat kantor yang cuma beberapa jam itu mau kamu ambil alih juga?

Jadi lebih baik buat janji dulu dengannya. Atur waktu kapan sekiranya kalian sama-sama luang. Kan, jadinya lebih santai dan gak harus terburu-buru juga.  

Sekali lagi perlu diingat bahwa posisinya sekarang kamu yang sedang butuh bantuan. Jadi sebisa mungkin jangan sampai membuat temanmu kerepotan. Makanya, ada baiknya kamu yang mendatangi dia, bukan sebaliknya.

Kalaupun kalian janjian bertemu di cafe, misalnya cari lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Gak masalah kamu yang harus menempuh perjalanan dua kali lipat lebih jauh. Daripada harus membuat temanmu kesusahan. 

Meskipun seringnya kalau sudah asik curhat kamu suka lupa waktu, tapi sebaiknya tetap batasi diri sendiri, ya. Gak boleh menyita waktunya terlalu lama, apalagi sampai membuat temanmu harus pulang larut malam.

Sejak awal tetapkan sendiri berapa lama sesi curhat ini. Bila dirasa sudah cukup, ya jangan dilebih-lebihkan. Ingat, mau meluangkan waktu bukan berarti temanmu gak ada kesibukan lain, ya. Memang dia diam saja karena takut kamu tersinggung. Makanya, kamu yang harus sadar diri dan bisa mengontrol diri sendiri. 

Di sela-sela obrolan kalian, pasti temanmu akan memberikan tanggapan berupa nasihat atau masukan. Jangan lantas menyangkal bahkan sampai mengabaikannya, tapi dengarkan saja dulu kata-katanya.

Ini bukti, lho bahwa temanmu itu benar-benar memperhatikan dan mendengar dengan seksama apa yang kamu sampaikan. Hargai dia dengan cara menyimak balik, apa yang ingin disampaikannya. Siapa tahu, kan dari situ kamu jadi menemukan solusi untuk masalahmu. 

Setelah sesi curhatmu selesai, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih yang tulus kepadanya. Bagaimana pun juga, temanmu ini telah meluangkan waktu dan energinya untuk mendengarkan keluh kesahmu, lho.

Masa iya, kamu pamit begitu saja tanpa mengatakan terima kasih sama sekali, sih? Dengan berterima kasih, temanmu akan merasa lebih dihargai, lho. Jangan heran kalau suatu saat nanti kamu butuh teman curhat lagi, dengan tangan terbuka dia akan sangat senang mendengarkannya.

Meskipun kadang curhat itu dianggap sebagai aktivitas yang lumrah dan biasa-biasa saja, ternyata penting untuk tetap menjaga adabnya, ya. Jangan sampai, yang tadinya hubunganmu dengan teman baik-baik saja, usai kamu curhat kepadanya malah berubah jadi dingin. Hanya karena kamu lalai menjaga sikap. Yuk, mulai sekarang biasakan untuk menerapkan kelima adab di atas tiap kali ingin curhat ke teman.