Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Prayoon Sajeev)

Sebesar apa pengaruh kehidupan orang lain padamu? Apakah setiap kamu melihat kehidupan siapa pun kemudian timbul keinginan untuk berada di posisinya? Sepertinya menjadi mereka lebih enak daripada kamu dengan kehidupanmu.

Ada banyak sisi positif dalam kehidupan orang lain yang gak ada dalam kehidupanmu sehingga membuatmu iri. Setiap hari kamu sibuk memperhatikan kehidupan orang-orang termasuk melalui media sosial. Kesimpulannya tetap sama, hidup mereka tampak lebih menyenangkan daripada hari-hari yang dirimu jalani.

Awas terkecoh oleh pikiranmu. Jangan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang lumrah sehingga kamu meneruskannya dan menjadi makin jauh dari kehidupan sendiri. Kembalilah dan hidup sepenuhnya di duniamu, bukan dunia orang lain. Sesempurna apa pun kelihatannya, jaga diri agar kamu gak sampai ingin bertukar posisi dengan siapa pun.

1. Kamu hanya melihatnya dari sisi yang menyenangkan

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Chee Zu)

Kritisi cara pandangmu terhadap kehidupan orang lain yang tampak menggiurkan. Kalau kamu lebih cermat, dirimu pasti akan sadar bahwa kesimpulanmu mengenai kesempurnaan hidup mereka adalah kekeliruan. Hidup mereka gak sempurna, sama dengan hidupmu.

Hanya saja, kamu berfokus pada hal-hal yang menonjol dari kehidupan orang lain. Sebagai contoh, dirimu cuma melihat betapa kaya dan tenarnya seseorang. Kamu memandangnya dari jauh sehingga tidak tahu bahwa kehidupan pribadinya juga diwarnai banyak masalah.

Dirimu terbuai oleh bayangan kehidupannya yang penuh kesenangan. Padahal, hidup selalu mengarah pada keseimbangan. Makin kehidupan seseorang tampak sempurna di matamu, boleh jadi masalah dalam hidupnya juga berlipat-lipat baik dalam jumlah maupun tingkat kesulitannya dibandingkan problem hidupmu.

2. Bikin sulit bersyukur dan menikmati kehidupan sendiri

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Вячеслав Ткачёв)

Bersyukur merupakan sumber kebahagiaan yang paling besar. Rasa syukur mampu melampaui keadaan yang sesungguhnya tengah kamu hadapi. Sebaliknya tanpa rasa syukur, sebaik apa pun kehidupanmu sekarang bakal terus terasa kurang.

Dirimu akan senantiasa berpaling ke kehidupan orang-orang di sekitarmu dan merasa mereka semua bahagia serta sejahtera. Cuma kamu yang gak merasakan kedua hal tersebut. Dirimu bakal tambah sulit bersyukur apabila perbandingan seperti di atas berujung pada kamu menginginkan kehidupan orang lain.

Hidup sendiri menjadi tak lagi terasa nikmat. Meski setiap hari kamu masih bisa makan 3 kali dan tidur di kamar yang cukup nyaman, semua itu tetap tidak terasa membahagiakan. Kondisi seperti ini tentu sebuah ironi karena dirimu iri pada kehidupan orang lain, sedangkan orang-orang juga melihat kehidupanmu tak kurang suatu apa bahkan termasuk dalam kategori super nyaman.

3. Gak akan tercapai persis seperti keinginan

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Javier Pastrana)

Kalau kamu sekadar ingin mengikuti jalan yang ditempuh seseorang menuju kesuksesannya, ini sangat boleh. Dirimu memang perlu belajar dari orang-orang yang sudah terlebih dahulu berhasil mencapai sesuatu. Akan tetapi, bedakan dengan keinginan untuk memiliki kehidupan yang sama persis dengan siapa pun.

Kehidupan seseorang tak seperti anak kunci yang bisa digandakan. Setiap orang punya jalan kehidupan yang unik. Dua orang melakukan 10 hal yang sama dalam hidup masing-masing pun tak menjamin hasil akhirnya bakal mirip apalagi sama persis. 

Jika kamu terlalu menginginkan memiliki kehidupan seperti kehidupan orang lain, ini malah menjadi penyebab terganggunya kesehatan mentalmu. Ikuti rute hidup sendiri dengan usaha-usaha yang terbaik. Jangan seakan-akan kamu hendak pindah ke jalan hidup orang lain yang tak lebih dari rimba asing bagimu.

4. Yakin siap berpisah dari orang-orang terdekatmu?

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Aleksandar Jaksic)

Sadari bahwa keinginanmu untuk memiliki kehidupan seperti orang lain bahkan bertukar posisi bila memungkinkan punya banyak konsekuensi. Salah satunya, dirimu bakal berpisah dari orang-orang terdekatmu yang selama ini kamu sayangi dan menyayangimu. Sebagai contoh, kamu ingin terlahir sebagai anak pengusaha kaya biar hidupmu gak susah.

Kalau itu benar-benar terwujud, orangtuamu bukan lagi orangtua yang selama ini membesarkanmu. Orangtua barumu memang kaya raya, tetapi mereka belum tentu punya banyak waktu dan perhatian untukmu. Teman-temanmu juga bukan circle-mu yang sekarang, yang sudah terbukti dapat menerimamu dengan apa adanya.

Hidupmu memang tidak sempurna dalam beberapa hal. Namun, di balik ketidaksempurnaan itu pasti ada orang-orang yang keberadaannya amat berarti buatmu dan gak bisa ditukar dengan hal-hal lain. Sadari apa yang paling memberimu kebahagiaan sejati, bayangan hidup sempurna yang menipu itu atau orang-orang yang jelas ada dalam hidupmu dan baik padamu.

5. Kamu sedang menuju bagian terbaik dari hidupmu

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Kha Ruxury)

Setialah pada jalan hidupmu karena kado untukmu tidak mungkin ada di rel kehidupan orang lain. Walaupun hingga saat ini rasanya hidupmu masih begini-begini saja, tumpukan hadiah itu pasti siap menyambutmu. Jangan menyerah dalam menempuhnya lantaran tergoda kado orang lain yang sudah terlebih dahulu diperoleh.

Sesuatu yang tidak dapat kamu lihat hari ini bukannya tak ada. Sayang sekali kalau fokusmu berantakan di tengah jalan padahal sebentar lagi dirimu akan mulai merasakan hasil dari setiap kerja keras serta kesabaranmu. Jika kamu berhenti sekarang sebab menginginkan kehidupan orang lain, semua usahamu selama ini malah menjadi sia-sia.

Untuk sampai di bagian terbaik dalam hidupmu, kamu harus sepenuhnya menerima kehidupan tersebut. Jangan cuma menerima sisi enaknya dan menolak sisi kurangnya atau justru mau pindah ke kehidupan orang lain. Tanpa penerimaan penuh atas kehidupan sendiri, caramu menjalani hari saja sudah setengah-setengah. Bagaimana hasilnya akan maksimal?

Menyadari adanya banyak kekurangan dalam hidupmu adalah hal baik. Dari situ kamu dapat membangun mimpi dan menggiatkan usaha supaya kehidupanmu dari waktu ke waktu kian memuaskan. Namun, kamu tidak perlu sampai menginginkan kehidupan orang lain yang sebetulnya juga gak seindah bayanganmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team