Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Jangan Pulang Liburan Mepet Masuk Sekolah, Anak Rawan Sakit! 

ilustrasi pulang liburan (pexels.com/Gustavo Fring)

Jadwal masuk sekolah berbeda-beda. Ada sekolah yang liburnya terhitung sebentar dan masuk segera setelah tahun baru. Namun, ada juga sekolah dengan libur lebih panjang seperti baru masuk di minggu kedua Januari.

Jika kamu berlibur Nataru sekalian memanfaatkan waktu libur sekolah anak, pastikan mengatur jadwal kepulangan dengan baik. Walaupun kamu dan keluarga ingin memaksimalkan waktu libur, sebaiknya kalian tidak baru kembali mepet jadwal anak masuk sekolah.

Contoh rencana pulang yang terlalu mepet ialah H-1 masuk sekolah. Apalagi kalau jam tiba di rumah sudah larut malam dan besok anak harus bangun pagi buat bersekolah.

Kembalilah setidaknya H-2 dari waktu anak harus kembali bersekolah. Namun, ini juga mesti melihat kesibukan kerjamu karena jatah libur kalian mungkin tidak sama.

Sekalipun waktu piknik menjadi lebih singkat, berikut lima keuntungan yang akan diperoleh. Berlibur tidak berarti kalian gak capek, lho.

1. Menghindari penumpukan penumpang dan kendaraan

ilustrasi pulang liburan (pexels.com/Gustavo Fring)

Kalau kamu dan keluarga menggunakan alat transportasi umum dengan sistem tiket, tentu waktu kepulangan sudah ditetapkan jauh-jauh hari. Cara ini juga memastikan kalian mendapatkan tempat duduk. Walaupun kepadatan terjadi di mana-mana, dirimu serta keluarga akan aman sampai tujuan.

Namun, jika kendaraan umum yang digunakan tidak menerapkan sistem pemesanan tiket, artinya kalian harus berebut buat memperoleh kursi. Mencari kursi untuk satu orang saja bukan hal mudah, apalagi buat rombongan. Makin dekat kepulanganmu dengan akhir libur sekolah, makin sulit untukmu bisa kembali dengan nyaman.

Aksi saling dorong antarcalon penumpang benar-benar menyiksa. Apabila dirimu membawa mobil sendiri, pulang mepet waktu masuk sekolah juga lebih berisiko mengalami macet panjang. Walaupun kalian menggunakan jalan tol, banyak kendaraan di waktu yang sama meningkatkan risiko kecelakaan.

Kamu sudah berusaha berkendara dengan tertib. Akan tetapi, pengendara lain belum tentu melakukan hal yang sama. Masih pula ditambah faktor lelah dan mengantuk. Lebih aman untukmu menempuh perjalanan pulang ketika lalu lintas masih cukup lengang.

2. Sampai di rumah banyak hal harus dibereskan

ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Berlibur memang menyenangkan. Akan tetapi, sepulang liburan pasti pekerjaan di rumah menumpuk. Rumah yang sudah ditinggalkan berhari-hari perlu dibersihkan. Di keranjang cucian juga ada pakaian kotor yang terakhir dikenakan sebelum kalian berangkat berlibur. Belum lagi pakaian kotor sisa liburan.

Tambah lama waktu berlibur, tambah banyak juga pakaian kotor yang harus dicuci. Apalagi anak biasanya sedikit-sedikit berganti pakaian karena berkeringat, kotor oleh makanan dan minuman, atau basah gara-gara bermain air. Bila ada mesin cuci di rumah, semua pakaian kotor tinggal dimasukkan.

Namun untuk menjemur dan mengangkatnya setelah kering butuh tenaga lumayan besar. Apalagi di tengah rasa capekmu dan pasangan sepulang berlibur. Kelelahan kalian akan bertambah apabila hendak menyetrika semuanya sendiri. Pulang liburan lebih awal berarti kalian memiliki lebih banyak waktu buat beres-beres rumah sehingga gak terlalu capek.

3. Kecapekan, anak rentan jatuh sakit

ilustrasi bermain pasir (pexels.com/Polesie Toys)

Meski anak sangat antusias selama liburan, rasa lelah tetap membuatnya rentan jatuh sakit. Apalagi di musim hujan seperti sekarang. Jangan sampai anak malah gak masuk sekolah di hari pertama karena tidak enak badan. Bahkan, sakitnya dapat berlangsung sampai berhari-hari. Ini tentu amat merugikan sebab bikin anak ketinggalan pelajaran.

Sebaiknya orangtua tidak menggampangkan hari pertama masuk sekolah. Seperti dengan kamu berpikir gak apa-apa anak tidak masuk di hari pertama. Toh, biasanya hari pertama sekolah tak langsung pelajaran penuh. Paling cuma pembagian jadwal dan buku pelajaran. 

Jangan lalai. Boleh jadi sekarang banyak sekolah langsung tancap gas begitu libur usai. Kalaupun benar di sekolah anak masih santai di hari pertama masuk, orangtua tetap harus melatih kedisiplinan buah hati.

Jangan sampai anak izin tak masuk sekolah jika tidak terpaksa sekali. Cegah anak jatuh sakit dengan memberinya waktu istirahat selepas berlibur.

4. Belum menyiapkan perlengkapan sekolah anak

ilustrasi anak di kolam renang (pexels.com/Edneil Jocusol)

Sekalipun bukan tahun ajaran baru, perlengkapan sekolah anak perlu disiapkan. Setelah libur cukup panjang,  boleh jadi alat tulisnya sudah hampir habis. Kamu perlu berbelanja perlengkapan sekolah terlebih dahulu.

Bisa juga sol sepatunya butuh diperbaiki. Belum tentu tukang sepatu bisa menyelesaikannya dalam beberapa jam jika antreannya panjang. Bahkan, mungkin saja seragam sekolah anak masih di tempat jasa laundry.

Apabila kalian pulang tengah malam dan keesokannya anak sudah harus bersekolah, seragam malah tidak sempat diambil. Pemilik usaha baru buka agak siang. Anak pun perlu menata tas sekolahnya meski belum tahu pelajaran untuk besok.

Sering kali tas sekolah tidak disentuh lagi oleh anak begitu libur. Dia mesti menyiapkan buku tulis baru buat semester kedua agar tak bercampur dengan catatan materi semester pertama.

Hari pertama sekolah tanpa persiapan yang cukup bikin anak cenderung cemas di pagi hari. Berlibur lebih lama memang menyenangkan, tapi menyiapkan sekolah lebih penting.

5. Jangan melebihi libur kerjamu

ilustrasi pulang liburan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Libur sekolah di pengujung tahun memang bertepatan dengan Natal dan tahun baru. Kamu juga dapat mengambil cuti sehingga gak perlu masuk kerja di antara cuti bersama Natal serta tahun baru. Dengan demikian, dirimu bisa sepenuhnya menemani anak piknik ke luar kota.

Akan tetapi, sebanyak-banyaknya cuti kerja yang bisa diambil biasanya gak sepanjang libur sekolah anak. Misalnya, kamu maksimal hanya dapat mengajukan cuti 2 sampai 3 hari. Hingga cutimu habis dan perayaan tahun baru usai, anak masih libur sekolah. Jangan sampai dirimu malah memilih untuk membolos kerja, ya.

Kamu gak dipekerjaan untuk libur sesukanya. Kalau dirimu nekat memperpanjang libur, begitu masuk kantor justru kena surat peringatan. Bagi instansi apa pun, awal tahun baru menjadi titik start yang sangat penting untuk perjalanan setahun ke depan. Apa pun posisimu, hindari kamu bolos kerja. Itu amat menurunkan penilaian kinerjamu.

Walaupun berlibur bersama anak terasa seru, bagi waktu sebaik mungkin. Masih ada kesempatan berlibur di waktu-waktu mendatang. Libur Nataru dan sekolah kali ini tidak usah sepenuhnya dihabiskan dengan berada di luar kota. Pulanglah lebih awal dan rehat di rumah saja sampai saatnya kalian kembali ke rutinitas masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us