5 Alasan Jangan Share Impian Besar Kamu ke Semua Orang, Risiko Gagal!

Setiap orang punya impian, dan sangatlah wajar ketika kamu bercerita mengenai impianmu itu. Dengan bercerita, harapannya kamu bisa mendapat dukungan dari orang yang dipercaya.
Hanya saja, bila kamu punya impian besar sebaiknya jangan diceritakan ke semua orang. Ada beberapa alasan kenapa kamu akan jauh lebih baik menyimpannya dalam diri sendiri. Ingin tahu? Ikuti ulasannya berikut ini, yuk!
1. Upayamu mencapai impian jadi berkurang

Hal pertama kenapa sebaiknya kamu menyimpan sendiri saja impian besar yang kamu miliki, adalah supaya upayamu gak berkurang akibat pujian yang bersifat terlalu dini. Misalnya saja, kamu bercerita pada temanmu mengenai cita-cita untuk menjadi seorang dokter.
Memang, kamu mendapat feedback positif dari teman tersebut. Sayangnya, feedback positif tersebut malah jadi bumerang. Kamu merasa seolah-olah sudah pasti bakal jadi dokter.
Akibatnya, belajarmu jadi kurang rajin. Tentu saja akhirnya kamu bakal kalah dengan kandidat lain yang upayanya jauh lebih sungguh-sungguh untuk masuk jurusan kedokteran.
2. Kamu akan rentan dinilai dari sisi personal, dibanding dari prosesnya

Ketika kamu menceritakan apa yang menjadi impian besar, umumnya akan ada tiga respons yang bakal diterima. Pertama, orang tersebut akan cuek atau bersikap tidak suportif. Kedua, orang tersebut akan menilai dari proses yang kamu jalani. Misalnya dengan berkata, “Gak heran kamu selalu belajar sampai larut malam”.
Atau, respons ketiga yang mana orang tersebut akan memujimu dari sisi personal, misalnya dengan mengatakan, “Kamu, sih, pasti bakal mencapai itu. Emang kamu sudah punya bakat alami, kok”. Jenis pujian terakhir ini yang berbahaya, karena malah membuat mentalmu rapuh.
Saat kamu dinilai dari sisi personal, orang gak melihat kerja kerasmu. Itulah sebabnya ketika kamu gagal, mudah sekali menyerah. Penilaian mereka jadi seperti hal mutlak. Bila gagal, berarti kamu gak berbakat. Padahal, kan, gak seperti itu. Bakat pun akan kalah dengan orang yang berusaha sungguh-sungguh.
3. Feedback negatif membuatmu meragukan diri sendiri

Gak semua orang bisa bersikap open minded. Akan selalu ada orang-orang yang melihat segala sesuatu dari sisi negatif, dan kamu gak bisa menebaknya.
Bisa saja teman dekat yang sudah kamu percaya selama ini, ternyata malah berkomentar buruk setelah mendengar cita-citamu yang besar itu. Kalau mentalmu kuat, sih, gak masalah.
Yang menjadi problem apabila perkataannya menyebabkan kamu meragukan diri sendiri. Akhirnya kamu jadi kalah sebelum berperang karena sudah menyerah duluan.
4. Mendengar bagaimana persaingannya bisa membuat kamu ciut

Hal ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Bila kebetulan kamu mendapat respons negatif dari orang yang kamu ceritakan mengenai impian besarmu itu, kamu malah diberi input gimana persaingannya yang begitu ketat.
Sebagai contoh, kamu ingin belajar di luar negeri lewat beasiswa. Kalau lagi apes dan ternyata temanmu itu skeptis, dia pun akan mengungkapkan bagaimana beratnya persaingan untuk mendapatkan beasiswa studi ke luar negeri. Akhirnya, karena peluang dirasa kecil, kamu pun jadi gak termotivasi untuk meraih cita-citamu selama ini.
5. Idemu bisa dicuri orang lain

Ide brilian itu mahal. Di antara risiko ketika kamu menceritakan impian besar di mana ada ide berharga di dalamnya, bukan tak mungkin idemu itu akan dicuri.
Apalagi kalau hal itu menyangkut peluang bisnis dan potensi mendapat untung besar. Sangat riskan membuat orang jadi gelap mata dan menyesampingkan etika. Meskipun yang kamu ceritakan itu merupakan sahabat dekat atau keluarga sendiri.
Itu dia beberapa hal yang patut kamu pertimbangkan sebelum menceritakan impian ke orang lain. Tentu saja faktor-faktor tadi gak mutlak.
Kalau dirasa kamu akan mendapat lebih banyak manfaat daripada risiko yang mungkin terjadi dengan menceritakan impianmu, maka lakukan saja. Karena boleh jadi feedback positif dari orang yang kamu ceritakan malah akan memuluskan jalanmu menuju ke sana!