Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Kamu Jangan Selalu Pakai Perasaan dalam Hidup

koreaboo.com
koreaboo.com

Dalam hidup ini kita dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan lingkungan yang harus menyesuaikan diri dengan kita. Apalagi peran kita sebagai makhluk sosial yang setiap hari selalu berbaur dengan banyak orang. Tentu kita harus bisa menerima dan memaklumi bahwa tidak semua karakter orang-orang yang kita jumpai bisa selalu cocok didiri kita.

Maka dari itu, agar kamu bisa selalu survive dalam menjalani hidup bersosial, alangkah baiknya kamu jangan terlalu pakai perasaan. Sebab terlalu pakai perasaan dalam menjalani hidup, yang ada bakal menyulitkanmu dalam banyak hal.

Dan ini 5 dampak negatif yang akan terjadi padamu jika kamu terlalu mengandalkan perasaan dalam menjalani kehidupan.

1. Terlalu pakai perasaan bisa membuat orang lain menjadi merasa gak nyaman tiap kali ingin mengajakmu berkomunikasi

change00112.tistory.com
change00112.tistory.com

Hidup dengan terlalu mengandalkan perasaan bisa membuat orang lain jadi merasa gak nyaman sendiri saat sedang berkumpul bersamamu, terlebih jika mereka sudah tahu persis karaktermu yang seperti ini. Akhirnya mereka akan selalu berusaha untuk lebih hati-hati dalam berucap dan merangkai kata agar gak melukai perasaanmu.

Kadang hal demikian bisa membuat orang lain jadi lelah sendiri karena tiap kali sedang bersamamu mereka harus berusaha mengimbangi kamu dalam bicara.


Maka dari itu, agar kalian bisa sama-sama saling nyaman, kamulah yang perlu melatih dan membiasakan diri untuk tidak selalu mengedepankan perasaan dalam menjalani hidup ini agar kamu gak merasa kesulitan dalam berbuar dengan banyak orang dalam hidupmu.

2. Kamu jadi gak bebas mengekspresikan diri karena terlalu mengkhawatirkan tanggapan orang lain tentangmu

koreaboo.com
koreaboo.com

Kamu juga akan sulit untuk mengekspresikan diri atau mengungkapkan apa yang menjadi buah pikirmu karena kamu terlalu mengkhawatirkan tanggapan orang tentangmu setelahnya. Sehingga kamu akan lebih banyak diam, mengalah, dan memendam sendiri dengan segala yang menjadi uneg-unegmu.

3. Terlalu pakai perasaan bisa membuatmu jadi menutup diri dari lingkungan sosial

unsplash.com/Kinga Chicewich
unsplash.com/Kinga Chicewich

Karena tidak ingin hatimu menjadi terluka, akhirnya kamu memilih untuk menyendiri dan menjauh dari lingkungan sosial. Kamu merasa nyaman ketika tidak harus berada di kerumunan banyak orang karena kamu tidak ingin hatimu menjadi terluka karenanya.

4. Akhirnya kamu jadi merasa kesepian

Unsplash.com/Asdrubal Luna
Unsplash.com/Asdrubal Luna

Akhirnya kamu menjadi merasa kesepian karena seolah tidak ada satu orang pun yang bisa mengerti dan memahami dirimu meskipun semua itu terjadi karena kamu sendiri yang membuatnya. Yang ada kamu akan semakin disulitkan menjalani hidup ini karena segala sesuatunya kamu sangkut pautkan dengan perasaan.

5. Dan berujung menjadi tidak bahagia dalam menjalani kehidupan ini

unsplash.com/Ionut Coman
unsplash.com/Ionut Coman

Kamu perlu tahu bahwa salah satu sumber pernyebab kamu menjadi tidak bahagia dalam hidup ini karena kamu terlalu memakai perasaan dan terlalu peduli pada komentar orang lain yang ditujukan padamu.

Seharusnya kamu bisa berpikir lebih realistis bahwa dimana pun kamu hidup dan tinggal gak menjamin kamu dapat terhindar dari komentar negatif orang lain.

Maka dari itu, kamu perlu membuang salah satu sumber penyebab kamu menjadi tidak bahagia dan salah satunya dengan tidak terlalu mendominankan perasaan dalam menjalani kehidupan ini.

Jadi, agar kamu bisa hidup dengan lebih nyaman. Latih dan biasakan diri mulai sekarang untuk tidak selalu mengandalkan perasaan dalam menjalani kehidupan agar kamu bisa lebih santai, tenang, dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewirae Saraven
EditorDewirae Saraven
Follow Us