Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Introver Perlu Mulai Menulis Jurnal, Jadi 'Teman'

ilustrasi seorang perempuan sedang menulis (unsplash.com/Hannah Olinger)

Dalam bermasyarakat, introver sering menemukan diri mereka dalam situasi yang dapat menguras energi dan memengaruhi kesehatan mental. Sebagai pemroses internal, mereka cenderung menyelesaikan masalah dalam pikiran mereka, alih-alih melalui percakapan dengan orang lain.

Introver membutuhkan alat yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mental. Dalam hal ini, salah satu solusinya adalah dengan menulis jurnal. Ada banyak manfaat yang akan didapatkan ketika memulai menulis jurnal. Jika kamu seorang introver, berikut lima alasan mengapa menulis jurnal sangat cocok untukmu. 

1. Jurnal bisa "mendengarkan" tanpa menghakimi

ilustrasi menulis (unsplash.com/lilartsy)

Sangat sulit untuk menemukan seseorang yang bisa mendengarkan semua cerita tanpa menghakimi. Ini adalah sifat manusia kebanyakan, di mana mereka berpikir tahu yang terbaik untuk orang lain. Padahal, kenyataannya mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang terbatas tentang masalah tersebut.

Dalam hal ini, jurnal memungkinkan introver untuk menjadi diri sendiri, tanpa harus khawatir memilih kata yang tepat, tersenyum, atau menyakiti perasaan orang lain saat bercerita. Menulis lebih mudah bagi introver daripada berbicara. Jadi, menulis semuanya di atas kertas memungkinkan untuk memproses perasaan lebih dari sekadar percakapan dadakan.

2. Membantu melepas dan memproses emosi

ilustrasi sedang sedih (unsplash.com/whoislimos)

Menulis jurnal memungkinkanmu untuk melepaskan emosi dan frustrasi yang terpendam yang mungkin terakumulasi seiring waktu. Tindakan menulis membantumu melihat apa yang ada di balik emosi, sehingga akan memperoleh kejelasan dan perspektif tentang emosi tersebut.

Tuliskan saja semua pikiran dan emosi yang ada di kepalamu. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang emosi tersebut, ajukan pertanyaan terbuka di jurnal, seperti, "Tentang apa ini? Dari mana ini berasal? Mengapa saya merasa seperti ini?". Menuliskan semua emosi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, sehingga mengarah pada peningkatan kesejahteraan mental yang lebih baik.

3. Tidak memerlukan interaksi dengan orang lain

ilustrasi seorang perempuan sedang menulis (unsplash.com/Hannah Olinger)

Bagian terbaik jurnal untuk introver adalah tidak memerlukan interaksi sosial dalam bentuk apa pun. Damai dan tenang, tidak ada orang, hanya kamu dan jurnalmu.

Kamu tidak perlu khawatir tentang pembicaraan basa-basi atau omong kosong. Kamu juga tidak perlu merasa bersalah dan mengkhawatirkan apakah kamu mengatakan hal yang benar atau tidak. 

4. Mengurangi overthinking

ilustrasi jurnal harian (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jika kamu cenderung overthinking, mungkin karena dirimu terjebak dalam pola kritik diri yang menyakitkan, yang hanya berfokus pada kekurangan diri sendiri. Cobalah untuk menulis jurnal layaknya kamu berbicara dengan teman.

Tonjolkan kekuatan dan kesuksesanmu, lalu berbelas kasihlah atas kesalahan langkah yang pernah kamu ambil. Akui bagian di mana kamu ingin belajar dan tumbuh dengan kebaikan, karena sejatinya tidak ada orang yang sempurna.

5. Tempat untuk menyimpan kenangan

ilustrasi jurnal perjalanan (pexels.com/charan sai)

Membuat jurnal dapat membantu meningkatkan ingatan tentang peristiwa tertentu. Ketika menulis sesuatu di jurnal, kamu akan memberi sinyal ke otak, bahwa itu adalah sesuatu yang perlu diingat, baik itu berupa peristiwa ataupun emosi.

Mungkin menyakitkan untuk meninjau kembali tulisan yang berupa peristiwa buruk. Namun, pengalaman masa lalu dapat membantumu belajar sehingga dapat dijadikan alat untuk bergerak maju.

Kamu juga dapat menggunakan jurnal sebagai lembar memo dan menempelkan foto penting untuk membantu melihat kembali perasaan dan pengalaman selama periode waktu tertentu.

Menulis jurnal adalah praktik transformatif bagi para introver yang menawarkan segudang manfaat, terutama untuk kesehatan mental. Melalui ekspresi diri dan pemrosesan emosional saat menulis jurnal, introver dapat memanfaatkannya untuk mengatasi tantangan dunia ekstrover. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us