5 Alasan Mengomentari Fisik Teman Bukan Cara Basa-basi yang Tepat

Terkadang, setelah lama gak bertemu sama teman, sekalinya bertatap muka rasanya malah canggung, ya? Otomatis kalian jadi sama-sama berusaha mencairkan suasana dengan cara berbasa-basi, deh. Misalnya, tanya kabar atau bercanda ria.
Awas, hati-hati, jangan sampai niatmu mengakrabkan diri kembali sama teman, malah berakhir ricuh atau justru menyisakan sakit di hatinya. Seperti dengan tidak menyinggung soal penampilan fisik doi. Berikut lima sebab mengomentari perubahan badan teman itu bukan cara yang tepat untuk berbasa-basi. Catat baik-baik, ya!
1. Sudah lama gak bertemu wajar saja jika ada perubahan fisik pada dirinya

Bayangkan, kalian terakhir bertemu itu pas hari kelulusan semasa SMA. Sedangkan sekarang, baru bisa meet up ketika sudah sama-sama menikah dan punya anak. Otomatis tentu saja ada perubahan fisik pada diri kalian berdua, dong. Tapi bukan berarti itu bisa dijadikan bahan untuk basa-basi, ya!
Mungkin kamu pribadi gak masalah dibilang makin berisi setelah punya anak dua, namun belum tentu temanmu terima. Maka dari itu, dia juga gak pernah menyinggung soal hal tersebut. Karena gak mau kamu ikut-ikutan mengomentari bentuk tubuhnya yang sekarang. Jadi biar sama-sama enak, mending gak usah bahas soal bentuk badan, deh!
2. Komentarmu itu bisa membuat suasana hatinya jadi jelek, lho!

Tadinya temanmu ini sudah bersemangat banget mau ketemuan lagi sama kamu. Bahkan jauh-jauh hari dia bilang sampai menyempatkan waktu beli baju baru dan pergi ke salon. Katanya biar gak malu-maluin, kalau nanti kalian jadi berjumpa. Tapi good mood itu bisa seketika berbalik jadi bad mood, lho ketika kamu malah asal bicara.
Dengan tanpa beban dan pikir panjang, kamu malah berkomentar buruk tentang penampilannya. Mulai dari rambutnya yang seperti ayam warna-warni depan SD, sampai baju doi yang gak sesuai sama bentuk tubuhnya. Parahnya lagi, kata-kata itu masih disambung dengan gelak tawamu, dong. Pantas suasana hatinya seketika jadi jelek dan pertemuan kalian terasa garing sampai akhir.
3. Kalau gak kuat mental, temanmu ini bisa insecure karena kepikiran komentarmu terus

Sakit hati teman yang mendapatkan perundungan secara fisik darimu, nyatanya gak cuma dirasakan ketika kalian masih duduk berdua saja. Komentarmu itu bisa membuatnya kepikiran sampai berhari-hari lamanya dan merasa insecure parah. Mungkin bagimu sikapnya ini lebay banget, tapi nyatanya memang begitu, kok.
Kata-katamu yang bilang dia makin gemuk kemarin, berhasil menyebabkan doi jadi gak percaya diri lagi. Bahkan sampai melakukan diet ekstrem dan mengunci diri di kamar. Gak berani bertemu sama banyak orang, karena takut dibilang gemuk lagi. Parah banget, kan dampaknya? Selain melukai dia secara mental, temanmu bisa jadi sakit-sakitan gara-gara gak mau makan, lho.
4. Walau niatmu memuji tapi tetap saja di belakangnya pasti ada kalimat hinaan juga

Memuji teman secara fisik juga bisa berujung hinaan, lho kalau kamu gak berhati-hati mengucapkannya. Contohnya, nih kamu bilang sekarang dia jadi cantik banget setelah menikah. Bisa jadi itu artinya, kamu merasa dulu sebelum doi berumah tangga wajahnya pas-pasan, dong? Mentang-mentang sudah punya suami, jadi sekarang dia bisa perawatan rutin ke klinik.
Makanya, sebelum jadi salah paham mending ganti saja kalimatmu. Misalnya, setelah menikah doi jadi makin cantik dan awet muda, deh. Rasanya seperti gak pernah menua, masih sama belianya seperti saat kalian terakhir berjumpa. Mungkin terdengar berlebihan, tapi ucapan ini dijamin lebih aman.
5. Lagi pula masih banyak topik lain yang bisa dibahas selain bentuk fisik, kok

Jangan berlagak seperti orang yang kehabisan bahan obrolan gitu, deh. Sampai-sampai kamu tega menjadikan penampilan fisik teman sebagai 'tumbalnya'. Serius, itu gak asik sama sekali untuk dibahas. Lebih baik cari topik lain yang lebih berfaedah, deh.
Misalnya saja, tanya apa kesibukan doi akhir-akhir ini. Atau kamu juga bisa mulai percakapan dengan menceritakan hal konyol yang baru saja dialami kemarin di kantor. Pasti suasana pertemuan kalian jadi makin seru, tanpa harus ada yang jadi baper karena ucapanmu.
Apa pun alasannya body shaming itu tetap gak bisa dibenarkan. Meskipun maksud hati hanya sekadar ingin basa-basi, tetap gak boleh dilakukan, ya! Tentunya kamu gak mau, kan pertemananmu jadi rusak gara-gara salah bicara? Lebih baik mencegah daripada harus memperbaiki hubungan kalian yang tadinya baik-baik saja. Setuju?