Keterbukaan adalah kunci dari sebuah hubungan. Bagaimana bisa komunikasi berjalan efektif bila kedua pihak masih bersikap canggung satu sama lain? Namun, perlu diingat, keterbukaan tidak bisa dipaksa. Harus berasal dari kesadaran dan kemauan orang itu sendiri untuk mau membuka diri.
Pertanyaannya, apa yang membuat orang tersebut belum mau terbuka dengan kita? Padahal, kamu sudah terlebih dulu terbuka satu sama lain, tapi ia masih kikuk di dekatmu. Ada beberapa alasan, berikut penjelasannya.
Butuh waktu untuk dua orang pribadi yang awalnya tidak saling kenal untuk menjadi dekat. Hubungan harus dibentuk dengan waktu dan usaha. Sebab, tidak semua orang bisa dan mudah terbuka hanya dalam beberapa kali pertemuan.
Dalam hal ini, kamu harus belajar untuk bersabar. Bila kamu memang ingin membangun hubungan yang dekat dengannya, maka terbukalah lebih dulu. Ketahui kesukaannya, bangun percakapan yang lebih dalam.
Kita hanya bisa terbuka pada orang-orang yang kita percayai. Bila teman atau gebetan belum bisa terbuka padamu, coba tanyakan pada diri sendiri: sudahkah ada rasa percaya dalam hubungan kalian?
Jangan-jangan, kalian hanya terlihat dekat dari luar, tetapi di dalam hubungan itu tidak bermakna. Hampa, tidak ada obrolan yang dalam di antara kalian. Jadi wajar saja, rasa percaya itu belum ada.
Ada tipe orang yang begitu tertutup pada orang baru. Ia mendefinisikan kedekatan relasi berdasarkan waktu membangun hubungan.
Intinya, jangan pernah menyerah. Terus bangun hubungan dari hari ke hari, biar tetap ada progres meski sedikit. Ini yang lambat laun akan meruntuhkan dinding pertahanan doi, sehingga bisa terbuka denganmu.
Ada tipe orang yang mudah terbuka dengan orang lain. Baru saling kenal, ia sudah bisa cerita macam-macam. Tapi, ada juga tipe orang yang tidak terlalu suka bercerita tentang dirinya pada orang lain.
Mungkin dia punya pengalaman buruk di masa lalu, entah pernah disakiti atau dikhianati. Itu yang akhirnya membuat ia jadi skeptis pada orang baru.
Coba ingat-ingat, pernahkah kamu secara tidak langsung menghakimi pilihan atau jawabannya? Ketika ia mengatakan sesuatu tentang dirinya, lalu kamu langsung menyahut seolah-olah paling mengenalnya.
Niatmu bercanda, ingin mencairkan suasana. Tapi itu membuatnya merasa tidak nyaman. Jadi, berhati-hatilah dalam meresponi pernyataan orang baru. Bisa jadi, responmu malah membuatnya merasa terpojokkan.
Hubungan memang perlu diusahakan secara sengaja, tapi tidak bisa dipaksa. Butuh waktu agar hubungan itu bisa benar-benar terbentuk. Kamu bisa inisiatif terbuka tentang dirimu, agar ia pun mau terbuka padamu.