Jika diamati lagi dengan teliti, biasanya ada banyak percakapan yang diselingi dengan berbagai komentar yang dilontarkan, betul? Sebenarnya berkomentar tentang suatu hal dalam percakapan atau pembicaraan adalah hal yang lumrah.
Hanya saja yang masih perlu diperhatikan adalah tentang kesadaran dan kebijaksanaan diri saat hendak berkomentar. Ya, mengomentari orang lain sebaiknya dilakukan setelah berpikir dua kali atau setelah dipikirkan dengan baik. Berikut lima alasan pentingnya.
Bagi kamu yang sering spontan mengucapkan hal-hal yang ada dalam pikiran atau benak, alasan yang satu ini bisa jadi tugas penting yang perlu diingat. Sebab sikap spontan berkomentar, kadang bisa jadi hal yang negatif jika tidak disadari, meski mungkin dirimu tidak bermaksud seperti itu.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk berpikir dua kali atau lebih sebelum berkomentar. Dengan demikian, sedikit banyak dapat membantumu untuk menyaring serta memahami kembali apa saja hal-hal yang memang layak untuk diucapkan dan mana yang tidak.
Tentunya jika diuraikan satu per satu, ada banyak dampak negatif yang berpotensi muncul jika kerap sembarangan berkomentar. Misalnya setelah mengomentari orang lain secara sembrono, dirimu mendapatkan respons balik yang tidak menyenangkan atau bahkan dijauhi sehingga hubungan yang ada jadi makin renggang.
Masih banyak lagi kemungkinan yang bisa saja terjadi jika tidak segera membangun kesadaran diri atau self-awareness. Jadi, sebaiknya pahami dulu maksud dan niat diri yang sesungguhnya, sehingga kalau memang perlu disampaikan, ungkapkanlah dengan cara yang tepat dan bijaksana.
Jika sudah terbiasa untuk berpikir dengan cermat sebelum berkomentar, lambat laun dirimu juga akan belajar untuk introspeksi diri secara mendalam. Hal ini dikarenakan sudah ada kesadaran untuk memahami bahwa hal yang diucapkan bisa memengaruhi diri sendiri dan orang lain.
Sehingga bisa lebih berhati-hati serta berusaha untuk memperbaiki sikap diri ke arah yang lebih positif dan berarti. Jika tidak, mungkin saja ucapan dan komentar negatif menjadi tidak dapat terkendali dan akhirnya terus menambah permasalahan baru yang seharusnya bisa dihindari.
Alasan lain yang juga perlu diketahui adalah soal fokus yang terjadi saat berkomunikasi. Coba saja perhatikan, jika kamu sudah berpikir dengan matang dan tidak gegabah, hal yang kamu utarakan akan jauh lebih mudah dipahami dan tentunya juga bermanfaat.
Jika yang terjadi sebaliknya, bagaimana mungkin bisa tetap fokus pada hal-hal baik saat berkomentar? Padahal fokus tersebut yang akan sangat menentukan arah pembicaraan, yang juga diharapkan tetap bisa berdampak positif bagi masing-masing orang nantinya.
Dengan berlatih untuk lebih bijak saat berkomentar, kamu dapat membangun hubungan dan ikatan yang bermakna dengan orang lain. Ya, mungkin akan ada semacam perasaan terhubung dan empati yang muncul saat masing-masing pihak sudah dapat berkomunikasi dengan tulus dan benar.
Jadi lebih baik jangan menganggap remeh kalau berpikir dua kali tidaklah penting dalam keseharian. Terutama saat memberikan komentar, reaksi yang kamu ungkapkan melalui kata-kata, kalimat dan gestur tubuh, bisa turut berpengaruh pada hasil percakapan tersebut, lho!
Nah, setelah menyimak penjelasan di atas, kamu mungkin mulai mengerti bahwa ada baiknya untuk berpikir secara matang dan berulang sebelum mewujudkannya dalam bentuk ucapan dan tindakan nyata. Termasuk saat hendak mengomentari orang lain, dirimu sudah lebih dulu memikirkannya dengan jelas dan tepat.