Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bentuk Kesombongan yang Kerap Tak Disadari, Kamu Pernah Melakukan?

ilustrasi kesombongan (pexels.com/jennifer-murray-402778)

Semua orang tentu tahu jika sifat sombong tidaklah terpuji. Namun, menjaga diri dari kesombongan nyatanya tak selalu mudah. Kita kadang sampai kurang sadar jika ternyata telah melakukannya.

Padahal, di setiap kesombongan yang kita tunjukan, sangat mungkin ada orang yang merasa tersinggung. Bahkan, boleh jadi jumlahnya tidak hanya satu atau dua orang. 

Coba pahami beberapa bentuk kesombongan yang mungkin tidak pernah kita sadari berikut ini sebagai bahan refleksi diri.

1. Selalu berpikir kita mampu melakukan sesuatu lebih baik daripada siapa pun

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/keila-aguilar-1684985)

Bila dilogikakan, pemikiran seperti ini tentu gak masuk akal. Memangnya kita pernah kuliah di jurusan apa saja? Berapa banyak buku yang telah kita baca atau kegiatan magang yang sudah diikuti?

Jadi, keyakinan seperti ini benar-benar harus kita lawan. Kalau tidak, kita bakal gampang sekali mengkritik atau menyalahkan apa pun yang dilakukan oleh orang lain. Padahal, mereka jauh lebih ahli di bidang itu.

2. Tidak bisa menghargai apalagi mendukung orang yang sedang berproses

ilustrasi seorang kurir (pexels.com/mart-production)

Ini terlihat sekali dari sikap kita yang cenderung mengolok-olok teman atau saudara yang sedang berproses. Bukannya mendukung, kita malah akan bertanya dengan sinis, "kapan suksesnya, Bro?"

Tidak peduli kita sendiri juga belum meraih kesuksesan apa-apa, tetap saja tanpa malu kita mengejek orang lain. Pokoknya, siapa saja dapat menjadi minder dan pesimis dengan masa depan mereka bila mendengarkan ucapan kita.

3. Terlalu mengagumi diri sendiri

ilustrasi mengagumi diri (pexels.com/john-diez)

Kita yang memiliki kecendurungan narsistik wajib mewaspadai hal ini. Sebab sering kali, rasa kagum berlebihan pada diri sendiri berujung pada kesukaan meremehkan orang lain.

Apalagi jika sifat narsistik ini sudah cenderung menyasar ke paras dan bentuk tubuh. Kita jadi lebih rentan untuk merendahkan orang lain, lho!

4. Auto menyepelekan orang yang sepertinya tidak kaya

ilustrasi orang kaya (pexels.com/cj-graglia-1208342)

Ya, sepertinya tidak kaya bukan berarti seseorang benar-benar tak punya harta. Ia bisa tampak tidak kaya karena suka bergaya hidup sederhana, sedangkan kita hanya berfokus pada penampilannya.

Pun sejatinya kekayaan gak cuma soal uang. Ilmu dan hati yang baik adalah harta paling berharga karena dua hal tersebut dapat mendatangkan rezeki yang tak terbatas baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

5. Menghormati orang lain berdasarkan pekerjaannya

ilustrasi pedagang (pexels.com/jruwa)

Kita punya setidaknya tiga kelas dalam kepala. Kita memasukan orang-orang dengan jenis pekerjaan tertentu ke dalam daftar orang yang harus sangat dihormati. Biasanya, ini karena kita yakin gaji mereka paling besar .

Lalu ada pula orang-orang dengan profesi lain yang dihormati secara sedang-sedang saja. Kelas terbawah ialah orang-orang dengan pekerjaan yang dianggap amat tidak prospektif sehingga sah untuk dijadikan bahan ejekan.

Padahal, di zaman sekarang seseorang dapat menggeluti beberapa pekerjaan sekaligus. Bisa pula ia memiliki investasi yang dapat memberinya penghasilan pasif sedangkan kita hanya menyoroti sumber penghasilan aktifnya.

Kesombongan tidak pernah hanya tentang diri kita sendiri. Diniatkan atau tidak, pasti akan ada hati orang lain yang terluka akibat kesombongan kita. Yuk, berintrospeksi dan belajar lebih berhati-hati dalam bersikap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us