Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara agar Kamu Tidak Dinilai sebagai Orang Sok Pintar, Gak Baik!

pixabay.com/Claudio_Scott

Di tengah derasnya arus informasi yang bisa kalian dapat dengan mudah saat ini, orang jadi lebih gampang dalam beropini masing-masing. Celakanya, dengan kecanggihan teknologi, sekarang kalian bisa mem-posting apapun di media sosial kalian. 
 
Nah, makanya gak jarang, orang jadi menilai kalian sok pintar. Untuk menghindari penilaian buruk orang ini, yuk simak lima caranya biar terhindar jadi orang yang sok pintar.

1. Jangan menilai sesuatu hanya berpaku pada media online

pixabay.com/StockSnap

Memang, walaupun kalian membaca dari sumber yang terpercaya sekalipun, kalian sebenarnya hanya orang luar yang gak mengerti tentang apa yang terjadi sebenarnya, tanpa kalian bisa merasakan sendiri. 
 
Misalnya, kalian mendapat berita bahwa sebuh institusi menutup-nutupi kejadian tertentu. Nah, kalian langsung berkomentar pedas terhadapnya. Padahal, kalian gak tahu kondisi sebenarnya seperti apa, pertimbangan institusi itu seperti apa. Jadi, jika memang mau menilai sesuatu, rasakan langsung berada di dalamnya, bukan melalui pihak ketiga. 

2. Lakukan aja apa yang memang dan jadi bagian tanggung jawab kalian pribadi

pixabay.com/Pexels

Setiap orang memiliki porsinya masing-masing. Maka, lakukanlah pekerjaan kalian itu. Jangan karena tidak ada kerjaan lantas membuat komentar, status dengan nada negatif, apalagi kepada lembaga pemerintahan. Zaman sudah berubah, guys. Bisa-bisa karena hanya niatnya memberikan masukan, kalian dikenakan UU ITE dan pencemaran nama baik.

3. Tidak perlu memeriksa pekerjaan orang lain kalau tidak ada kapasitas dan wewenang

pixabay.com/delphinmedia

Dengan porsi dari tugas dan kebisaan kalian pada suatu bidang, kalian sudah cukup bisa mengoreksi pekerjaan sendiri, ketimbang repot memeriksa pekerjaan orang lain yang mana bukan menjadi tugas dan bagian kalian.

Mengoreksi pekerjaan orang lain bisa membuat orang yang dikoreksi jadi terganggu, apalagi bukan kapasitas kalian untuk mengoreksinya. Jadi, jangan ciptakan masalah di tengah permasalahan, ya.

4. Tahu tempat dan kondisi saat ingin mengutarakan pendapat

pixabay.com/borevina

Jika memang kalian memiliki kapasitas untuk berkomentar, maka lakukanlah itu pada tempat dan waktunya. Misalnya pada forum musyawarah ataupun rapat.

Jangan karena pendapat kalian tidak diterima, lantas berkoar-koar di media sosial dengan teori kalian sendiri. Itu sudah tidak pada tempat dan aturan mainnya, yang mana orang akan melihat kalian sebagai orang yang sok pintar.

5. Jika ingin berpendapat, pastikan dengan bukti konkret dan fisik, bukan opini belaka

Ilustrasi arsitek (pixabay.com/sumanamul15)

Nah, biar terhindar dari stigma 'sok pintar', maka biasakan saat bicara disertakan bukti konkret dari sumber terpercaya atau hasil dari pengamatan sendiri. Maka, kalian gak akan cuma dinilai pintar berbicara saja, namun juga sebagai orang yang berbicara dengan landasan kebenaran. Jadi memang bukan 'sok', tapi beneran pintar. 
 
 
Bijak-bijaklah mengetahui kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Tidak semua urusan dunia, menjadi urusan kalian. Jadi kalian gak perlu pusing, dan merasa menanggung beban jika orang lain juga memiliki pendapat yang mungkin berbeda dengan kalian. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Laurensius Aldiron
EditorLaurensius Aldiron
Follow Us