5 Cara Menerapkan Burnt Toast Theory, Buat Pikiran Lebih Positif!

Istilah burnt toast theory seolah menjadi topik yang tidak asing lagi didengar. Teori ini menjelaskan bahwa semua yang terjadi pasti ada alasan tertentu. Alasan yang mungkin menjadi pertanda Tuhan bahwa ada hal spesial dari sebuah kesialan.
Secara bahasa, burnt toast theory yaitu mencontohkan sebuah kasus roti gosong di pagi hari. Akibat roti yang gosong, seseorang harus mengulangi untuk memanggang dan membuat jadwal menjadi kacau. Meski awalnya kesal karena terlambat, ternyata kejadian ini malah memberikan sebuah pencerahan bagi seseorang, misalnya terhindari dari kecelakaan, bertemu dengan orang yang menyenangkan, dan sebagainya.
Burnt toast theory mengajarkan kita untuk bersabar dan selalu percaya pada Tuhan mengenai semua yang telah terjadi. Kamu juga harus bisa memberikan perspektif baru bahwa pada akhirnya akan ada hal yang menyenangkan setelah sebuah kesialan terjadi. Meskipun merasa sulit menerapkan teori ini, beberapa poin di bawah akan membantumu untuk bisa memahami burnt toast theory!
1. Mengingat Tuhan yang memiliki rencananya sendiri

Satu cara yang akan memberikanmu pencerahan dalam menerapkan burnt toast theory yaitu percaya pada Tuhan. Sebagai manusia yang taat kepada Tuhan, kamu harus percaya bahwa semua hal yang terjadi ada maksud yang tidak kamu pahami. Mungkin saja kesialan yang sedang kamu alami justru akan memberikan peluang besar untukmu setelahnya.
Percaya pada rencana Tuhan menjadi salah satu hal penting dalam menerapkan teori ini. Jika sudah percaya pada Tuhan, kamu pun akan lebih tenang dan tidak menyalahkan diri sendiri atau kejadian yang telah berlalu. Yakinlah bahwa hal ini ada sesuatu yang sedang disiapkan oleh Tuhan untuk melindungi dan memberikanmu sebuah hasil yang lebih spesial.
2. Mengatasi masalah dengan lebih tenang

Tidak jarang juga kita terbiasa mengatasi masalah dengan panik, sedih, dan kesal. Padahal mengatasi masalah seperti itu hanya akan membuat masalahmu tidak bisa selesai lebih cepat. Bukan artinya kamu tidak boleh meluapkan emosi, tetapi jangan terus-menerus dan menyerah untuk menghadapi sesuatu.
Cobalah untuk menghadapi semua permasalahan dengan tenang dan juga berpikir mengenai solusi yang terbaik. Misalnya, rotimu gosong di pagi hari dan membuatmu terlambat, maka belilah roti dari penjual yang lewat depan rumahmu yang mungkin belum laku. Bisa juga kamu membuatnya ulang dan berpikir jernih mengenai alasan Tuhan memberikanmu sebuah ujian kecil di pagi hari.
3. Sesuatu terjadi karena sebuah alasan

Banyak orang yang menganggap bahwa kesialan hanyalah sebuah kejadian yang sia-sia. Adanya kesialan dalam hidup seakan menjadi penghambat dalam melakukan kegiatan dan demotivasi pada diri sendiri. Padahal sebuah kesialan pun bisa menjadi sebuah alasan menuju gerbang kesuksesan yang lebih besar.
Menerapkan burnt toast theory artinya kamu sudah berani untuk berpikir positif, meski dalam kondisi yang genting. Meskipun akan terasa sulit, yakinlah bahwa hal ini menjadi jalan besar agar kamu lebih memahami kehidupan yang penuh dengan teka-teki. Kamu juga akan belajar mengenai segala penyebab dan alur lain yang sudah disiapkan oleh semesta dari sebuah kesialan.
4. Membuat perspektif yang lebih baik

Saat kamu telat karena sebuah roti yang gosong, kamu pasti akan marah karena hal tersebut akan mengganggu harimu. Kamu juga akan berpikir mengenai kesialan lain yang terjadi, misalnya dimarahi bos di kantor atau juga menjadi tidak mood saat bekerja. Padahal kamu bisa menggunakan perspektif lain dalam menanggapi sebuah kesialan sederhana ini.
Bisa saja saat kamu telat karena roti gosong, kamu akan terhindari dari kemacetan. Mungkin juga jika roti tidak gosong dan kamu jalan on time, kamu bisa mengalami sebuah kesialan atau insiden yang parah. Semuanya hanya tergantung perspektifmu dalam menanggapi sebuah kegagalan yang terjadi.
5. Mencoba memahami kehidupan yang tidak selalu sesuai rencana

Cobalah untuk selalu berpikir bahwa rencana yang sudah kamu buat ternyata bisa saja gagal dan tidak berjalan mulus. Seperti pada poin sebelumnya, semua rencana yang sudah dibuat pasti ada kegagalan dan juga hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Mulailah untuk melakukan penerapan ini di pikiranmu untuk bisa memaknai hidup lebih mendalam.
Kamu harus paham bahwa kamu bukanlah yang menguasai semesta dan bisa melakukan apa saja. Kamu juga harus paham bahwa ada Tuhan yang memiliki rencana lebih baik untukmu. Jadi, stop untuk berpikir bahwa rencanamu adalah yang terbaik dan tidak bisa diganggu gugat.
Beberapa cara di atas bisa kamu terapkan untuk lebih memahami burnt toast theory. Sebagai manusia, kita memang tidak luput dari kegagalan dan kesialan yang mungkin terjadi. Kehidupan kita juga diatur oleh Tuhan yang pasti memiliki rencana lebih baik.
Sebenarnya menerapkan burnt toast theory bukanlah sesuatu yang sulit. Kamu bisa memaknainya dengan percaya pada Tuhan dan rencana yang lebih baik. Jadi, kamu tidak perlu kesal dan marah jika rencanamu tidak sesuai dengan harapan.