5 Cara Mengasah Pemikiran Kritis dalam Menanggapi Banyak Hal

Menjadi kritis merupakan salah satu kemampuan berpikir secara jernih dan mengandalkan rasionalitas. Orang yang terbiasa berpikir kritis cenderung memahami hal yang harus dilakukan serta mengetahui hal yang harus dipercayai. Berpikir secara kritis menjadi kemampuan yang dikendalikan oleh diri sendiri untuk menganalisis fakta, guna membentuk sudut pandang yang berkualitas.
Membiasakan diri untuk berpikir kritis sejatinya bisa mendatangkan beragam manfaat. Antara lain membantu kita dalam mengambil keputusan, memahami potensi diri, memiliki pola pikir yang terbuka, cenderung tenang dalam menyikapi persoalan, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita mengasah pemikiran kritis dalam merespons beragam hal melalui beberapa cara berikut.
1. Membiasakan diri untuk mendengarkan dan bertanya

Pemikiran kritis tidak diperoleh begitu saja. Dibutuhkan proses yang tidak sebentar jika kita ingin terbiasa berpikir kritis. Meskipun demikian, bukan berarti kita tak mampu melakukannya. Kita bisa memaksimalkan potensi berpikir dengan melatihnya secara rutin.
Salah satu hal yang perlu dilakukan yakni dengan membiasakan diri untuk mendengarkan orang lain. Proses tersebut mengajak kita untuk memahami beragam sudut pandang. Kemudian pastikan bahwa tindakan tersebut tidak berhenti di situ, melainkan kita mencoba menggali fakta lain dengan mengajukan beragam pertanyaan. Hal itu akan mengasah pola pikir kritis yang ada di dalam diri.
2. Membiasakan diri untuk rutin membaca buku

Mengasah pemikiran kritis dalam diri sangat diperlukan lantaran dapat mendatangkan beragam manfaat. Salah satu cara untuk membiasakan diri dengan pemikiran kritis yakni dengan rutin membaca buku. Pastikan kita menyisihkan sedikit waktu setiap harinya untuk membaca.
Aktivitas membaca buku mengajak kita untuk menganalisis serta merefleksikan setiap informasi yang dibaca. Dari kegiatan tersebut, dapat melatih ketajaman dalam berpikir. Dari kegiatan itu pula kita dapat terlatih untuk menganalisis masalah supaya kemudian menemukan alternatif dan solusi yang tepat.
3. Membiasakan diri untuk menganalisis setiap informasi yang diperoleh

Berpikir kritis sangat diperlukan oleh setiap individu dalam menjalani kehidupan. Salah satunya untuk membantu kita dalam berpikir logis sehingga terhindar dari langkah yang salah.
Untuk itu, kita perlu membiasakan diri berpikir kritis dengan menganalisis setiap informasi yang diperoleh. Hal tersebut membuat kita terbiasa dengan fakta, bukan asumsi yang tak berdasar.
Artinya, kita tidak menelan informasi secara mentah-mentah. Kita menggunakan akal yang sehat dengan semestinya guna mencapai pilihan-pilihan yang tepat.
4. Membiasakan diri untuk berpikir dengan orientasi ke depan

Pemikiran kritis dapat dilatih dengan cara membiasakan diri untuk berpikir dengan orientasi ke depan. Artinya kita tidak hanya memikirkan kondisi yang terjadi saat ini saja. Melainkan kita berusaha menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kondisi sekarang untuk tujuan jangka panjang.
Pasalnya, berpikir kritis adalah proses menganalisis secara mendalam terhadap suatu hal. Dari hal itu, akan diperoleh kemampuan dalam memaknai dan menilai sesuatu dengan beragam sudut pandang. Dengan berpikir kritis, segala keputusan yang kita ambil akan jauh dari sikap impulsif.
5. Membiasakan diri untuk fokus pada solusi, alih-alih persoalan yang terjadi

Berpikir kritis berarti kita memusatkan pemikiran kepada hal yang rasional. Artinya ketika dihadapkan dengan persoalan, maka kita bisa melatih diri untuk berpikir kritis dengan fokus pada penyelesaian. Orang yang terbiasa berpikir kritis tidak berlarut dalam masalah, melainkan memikirkan strategi untuk segera keluar dari masalah tersebut.
Untuk memaksimalkannya, kita hanya perlu fokus pada diri sendiri saat mengalami masalah. Jangan berpikir terlalu rumit atau berpikir mengenai ketakutan-ketakutan yang belum tentu terjadi. Pastikan kita menyelami permasalahan tersebut untuk memahami akar persoalan. Dengan begitu, kita mampu menafsirkan kondisi yang terjadi dengan sikap yang terbuka.
Sejatinya semua orang bisa mengasah kemampuannya untuk berpikir kritis. Sebab kemampuan tersebut tidak berdasarkan pada kepintaran, melainkan pembiasaan-pembiasaan positif yang dilakukan kepada diri sendiri. Sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik asalkan mereka bersedia menjalani prosesnya.