4 Pentingnya Memahami Keadaan Mendesak dengan Pemikiran Kritis

Siapa yang ingin dihadapkan dengan situasi mendesak? Setiap dari kita tentu menolak. Terjebak dalam situasi mendesak, rawan salah dalam mengambil keputusan. Bahkan kita terjerumus dalam langkah terburuk. Tapi di sisi lain, kita juga tidak bisa lari meninggalkan situasi seperti ini. Mau tidak mau, harus menghadapi dengan pemikiran kritis.
Mulai dari menganalisis risiko secara detail dan teliti, sampai dengan menanamkan sikap hati-hati. Usahakan untuk tidak gegabah dalam menghadapi situasi genting dan mendesak. Ternyata, ada juga alasan penting mengapa kita harus mengerahkan pemikiran kritis. Mengetahui empat hal di bawah ini, jangan pernah menghadapi situasi genting hanya dengan mengandalkan tuntutan emosi sesaat.
1. Mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

Sadari awal tentu kita tidak ingin menghadapi situasi terburuk. Tapi kembali lagi pada fakta bahwa alur kehidupan tidak bisa ditebak. Pada situasi tertentu, bisa saja berhadapan dengan keadaan genting dan mendesak. Tentu kita tidak bisa gegabah mengambil keputusan. Apalagi bertindak hanya mengandalkan tuntutan emosi sesaat. Karena situasi seperti ini membutuhkan pemikiran kritis.
Ternyata ada alasan penting di baliknya. Melalui pemikiran kritis, turut membantu seseorang mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Seseorang mampu mengerahkan kemampuan analisis dalam waktu yang singkat. Keputusan dan langkah yang diambil benar-benar tepat sasaran. Bahkan mampu menyelesaikan permasalahan secara menyeluruh.
2. Mengidentifikasi sumber daya dan keterbatasan

Untuk melaksanakan suatu rencana memang dibutuhkan sumber daya. Tapi juga ada beberapa hal yang harus dipahami agar tidak mengalami pemborosan waktu dan energi. Sumber daya harus disesuaikan kembali dengan sisi keterbatasan. Jangan sampai menghabiskan terlalu banyak sumber daya namun tidak tepat sasaran. Dalam hal ini, kita perlu memahami keadaan mendesak dengan pemikiran kritis.
Salah satu tujuannya untuk mengidentifikasi sumber daya dan keterbatasan. Berbekal pemikiran kritis, seseorang mampu mengelola risiko secara efektif dan efisien. Ketika menghadapi situasi yang mendesak, energi bisa difungsikan sesuai dengan porsi kebutuhannya. Tidak lebih juga tidak kurang, semua sudah terukur.
3. Meningkatkan kemampuan beradaptasi

Tidak seorangpun berharap menghadapi situasi genting dan mendesak. Tapi mau bagaimana lagi? Dalam menjalani hidup ada kemungkinan kita menghadapi situasi demikian. Memilih lari dan menghindar tentu keputusan yang salah. Karena cara demikian justru membuat persoalan semakin rumit. Oleh sebab itu, dalam memahami keadaan mendesak kita harus mengerahkan kemampuan berpikir kritis.
Mengapa ini penting diterapkan? Sudah pasti ada beberapa alasan di baliknya. Pemikiran kritis turut meningkatkan kemampuan beradaptasi. Kita mampu berpikir fleksibel dan menyesuaikan terhadap segala situasi. Termasuk mengubah rencana dan tindakan sesuai kebutuhan jika diperlukan.
4. Upaya untuk meminimalisir kesalahan

Manusia memang tidak pernah luput dari kesalahan. Tapi bukan berarti kita bebas bersikap ceroboh dalam setiap tapi bukan berarti kita bebas bersikap ceroboh. Jika kesalahan bisa diminimalisir sejak awal, mengapa kita tidak melakukannya? Padahal ini berkaitan erat dengan rencana dalam jangka panjang.
Ternyata ini masih berkaitan dengan pentingnya memahami keadaan mendesak menggunakan pemikiran kritis. Salah satu tujuannya untuk meminimalisir kesalahan dan kecerobohan. Sejak awal seseorang sudah memiliki pertimbangan matang. Bahkan mampu menganalisis risiko kecil dan sederhana yang hampir tidak terbaca.
Terdapat keterampilan yang harus dimiliki saat menghadapi keadaan mendesak. Salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. Jika kemampuan ini sudah tertanam dalam diri, seseorang mampu mengidentifikasi dan menganalisis risiko dengan cermat. Memahami empat poin penting tersebut, kita harus belajar menerapkan pola pikir kritis saat menghadapi permasalahan.