5 Cara Menghilangkan Stres yang Keliru, Bikin Nyaman Sesaat

Kamu memang perlu meluapkan emosi yang terpendam, tapi bukan dengan cara marah yang meledak-ledak. Mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang stres, lantas memukul orang lain yang mengganggu atas hal sepele. Stres gak bisa dijadikan alibi untuk membenarkan perbuatan yang merugikan orang lain.

Begitu pun dengan marah-marah ke orang sekitar. Mungkin ada perasaan puas saat meluapkan emosi negatif, seolah orang lain perlu merasakan bebanmu. Tapi sikap marah-marah berdampak buruk pada kualitas hubunganmu dengan orang lain ke depannya.

Banyak yang melakukan distraksi untuk mengalihkan perasaan stres dengan nonton film, makan, tidur atau main game. Gak salah kok dengan semua jenis hiburan itu, asal kamu gak lupa waktu. Sayangnya, jenis distraksi dalam kondisi stres ini sering dilakukan dalam jangka panjang.

Tanpa disadari, berat badan bertambah drastis karena kebanyakan makan. Pekerjaan yang jadi tanggung jawab malah keteteran karena terbiasa main game atau nonton film berdurasi panjang. Alih-alih menghilangkan stres, ujungnya malah mendatangkan stres yang baru.

Sekilas memang terdengar bijak. Gak ada amarah yang meledak atau distraksi yang berlarut-larut. Kamu memilih mengerjakan hari-harimu seperti biasa dan memendam masalah seolah gak terjadi apa-apa.

Tapi stres yang dipendam tanpa membaginya dengan seseorang yang bisa kamu percaya, suatu saat akan terus menumpuk dan meledak dalam bentuk emosi yang lebih besar. Sebab masalah yang gak diselesaikan sedari awal, bakal datang lagi dan lagi.

Entah itu menyalahkan orang lain atau diri sendiri, sekilas sikap semacam ini bikin kamu seolah-olah menemukan akar permasalahan, padahal gak sama sekali. Menyalahkan bukanlah solusi, apalagi kalau yang kamu salahkan adalah masa lalu yang gak pernah bisa kembali.

Daripada mencari siapa yang salah, lebih baik fokuslah mencari solusi dari masalah. Stres pasti ada sebabnya, fokuslah untuk memperbaiki hal itu.

Kamu memang punya kendali penuh atas apa yang ingin kamu posting di akun media sosialmu. Mengeluarkan uneg-uneg di dunia maya sekilas terasa menyenangkan, karena kamu bisa mendapat respon dengan cepat. Tapi komentar setiap orang gak selalu menghibur. Kamu harus siap dengan argumen yang barangkali menjatuhkan perasaanmu semakin dalam.

Gak berhenti disitu! Masalah yang kamu alami dan terlanjur diketahui publik, bisa jadi perbincangan yang mungkin kamu dengar kembali di kemudian hari, padahal kamu sudah sembuh dari masalah itu. Bentuk masalah tertentu bahkan bisa bikin kamu malu. Berbagilah pada orang yang tepat dan bisa dipercaya, cara itu lebih aman dibanding media sosial.

Intinya, jangan sampai deh niatmu segera menghilangkan stres, malah mendatangkan stres baru setelahnya. Gak mau, kan?