Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mudah Membangunkan Anak saat Sahur biar Puasanya Kuat

ilustrasi menemani anak sahur (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi menemani anak sahur (pexels.com/Ivan Samkov)

Jangankan anak-anak, orang dewasa saja kerap malas untuk bangun pada dini hari dan sahur. Namun, sahur memang sangat penting agar anak kuat menjalankan ibadah puasa.

Terlebih untuk anak yang baru akan belajar puasa sehari penuh. Jadi, mau tidak mau kita harus memutar otak supaya anak tidak sulit dibangunkan. Lima cara di bawah ini bisa ayah dan bunda terapkan, nih. Semoga berhasil, ya.

1. Pastikan anak tidak tidur terlalu malam

ilustrasi anak perempuan tidur (pexels.com/Wilphoto Style)
ilustrasi anak perempuan tidur (pexels.com/Wilphoto Style)

Bulan puasa biasanya menjadi momen yang disambut anak penuh sukacita. Tentu ini hal yang baik. Hanya saja, saking semangatnya, anak malah dapat terlalu aktif pada malam hari.

Apalagi kalau ia memiliki banyak teman sebaya. Umumnya, ada beragam kegiatan yang diikuti untuk menyemarakkan Ramadan. Meski kegiatan ini baik, tetaplah disiplin soal jam tidur malam anak.

Misalnya, paling tidak jam 22.00 dia harus sudah tidur. Kalau tidurnya telah lumayan lama, kemungkinan esok akan lebih mudah buat kita membangunkannya. Selain itu, istirahat yang kurang selama bulan puasa juga dapat menurunkan kesehatan anak.

2. Jelaskan pentingnya sahur di bulan puasa

ilustrasi menjelaskan pada anak (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menjelaskan pada anak (pexels.com/cottonbro)

Dalam menjelaskan hal ini, gunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh anak. Lebih baik kita menekankan pada hal-hal yang bakal dirasakan anak secara langsung kalau ia melewatkan sahur. Seperti terlalu lemas pada siang harinya lalu ia tidak dapat melanjutkan puasanya.

Ingatkan anak pada keinginannya belajar puasa penuh tahun ini. Gambarkan pada anak bahwa puasa Ramadan tak ubahnya perjalanan panjang selama sebulan. Kesehatannya harus benar-benar dijaga, salah satunya dengan selalu sahur.

3. Buat menu favorit anak

ilustrasi menemani anak sahur (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menemani anak sahur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menu sahur kesukaan anak penting banget nih, buat membangkitkan seleranya. Agar tak repot dalam memasaknya, lebih baik kita mengikuti selera anak daripada ia ogah makan. Jadi, pastikan kita bertanya anak ingin sahur dengan menu apa.

Tentu dengan tetap memperhatikan kandungan gizinya, ya! Apabila menu favorit anak cenderung kering seperti mi atau ayam goreng, tetap lengkapi dengan sayuran agar ia tak kesulitan buang air besar. Sediakan juga buah yang disukainya.

4. Beri hadiah jika anak bisa bangun sahur tanpa drama

ilustrasi gosok gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi gosok gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Biasanya, orangtua mengiming-imingi anak dengan hadiah jika ia mampu puasa sebulan penuh. Namun, untuk anak yang baru belajar puasa sehari penuh atau masih rewel setiap dibangunkan sahur, hadiah khusus buat sahur yang tanpa drama juga penting.

Buat kesepakatan dengan anak tentang hadiahnya. Tak harus hadiah yang mahal, kok. Sesimpel anak punya kewenangan menentukan menu berbuka juga boleh. Hadiah ini akan langsung dirasakan anak setiap harinya sehingga ia lebih bersemangat.

5. Nyalakan lampu kamar dan buatlah kesibukan di sekitar anak

ilustrasi membangunkan anak-anak (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi membangunkan anak-anak (pexels.com/cottonbro)

Kesalahan yang kerap kita lakukan menjelang waktu sahur adalah sengaja membiarkan anak tetap nyenyak. Bukannya menyalakan lampur kamarnya, kita malah berusaha meredam suara kesibukan di dapur agar tidur anak tak terganggu.

Nanti mendekati waktu imsak, kita baru tergesa-gesa membangunkannya. Tentu saja ini rentan membuat anak panik, bad mood, atau gak segera bangun. Sebaiknya, anak mulai dikondisikan untuk bangun begitu memasuki waktu sahur.

Membangunkan anak sahur memang menjadi tugas yang menantang selama bulan puasa. Berbagai cara untuk membuat anak bersemangat sahur harus dicoba. Jangan sampai kesabaran kita habis dan justru marah-marah setiap dini hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us