5 Faktor Pendukung Terciptanya Komunikasi Efektif, Belajar, yuk!

25 Mei 2024, 20:36 WIB

ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Komunikasi efektif sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Di dunia kerja, misalnya, keterampilan komunikasi yang efektif menjadi modal utama. Tidak lain supaya tiap individu bisa mengomunikasikan pekerjaan dengan baik.

Komunikasi penting untuk menyampaikan informasi, instruksi, pikiran hingga perasaan. Namun, kadang komunikasi yang efektif sulit tercapai karena banyaknya hambatan. Oleh karena itu, mari kita pelajari faktor-faktor pendukung tercapainya komunikasi efektif.

1. Fokus atau perhatian penuh

ilustrasi diskusi dengan rekan kerja (pexels.com/SHVETS production)

Saat berkomunikasi dengan orang lain, kita harus memberikan perhatian penuh kepadanya. Fokus mata dan seluruh perhatian kita harus tertuju pada lawan bicara. Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas tanpa ada kesalahpahaman.

Fokus memungkinkan komunikasi terjadi secara efektif. Pengirim pesan lebih mudah menyampaikan dan penerima pesan lebih mudah dalam memahami. Selain itu, perhatian penuh juga merupakan bentuk penghargaan kita terhadap lawan bicara.

2. Umpan balik

ilustrasi saudara yang akrab (unsplash.com/NONRESIDENT)

Komunikasi umumnya akan efektif jika dua orang atau lebih saling memberikan respon kepada satu sama lain. Respon dalam komunikasi disebut juga dengan umpan balik, yakni memberikan tanggapan yang sesuai dengan topik pembicaraan.

Umpan balik membantu memperjelas pesan yang disampaikan. Jika kurang paham, ajukan pertanyaan. Jika diberi pertanyaan, maka lawa bicara harus menjawab. Tanggapan juga biasanya berupa opini yang diungkapkan.

3. Bahasa tubuh

ilustrasi mengobrol dengan teman (freepik.com/katemangostar)

Bahasa tubuh tidak kalah penting dalam mendukung komunikasi efektif. Saat bahasa tubuh dimainkan, tiap individu yang sedang berkomunikasi bisa lebih mudah memahami satu sama lain. Bahasa tubuh juga dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu secara lebih jelas.

Bahasa tubuh mencakup gestur, gerakan, postur, dan ekspresi wajah. Misalnya, mengangguk saat setuju terhadap pernyataan atau menggelengkan kepala saat ingin membantah. Hal itu dapat membangkitkan emosi yang lebih kuat, sehingga lawan bicara mudah menangkap pesan.

4. Sikap terbuka

ilustrasi mengobrol dengan rekan kerja (freepik.com/freepik)

Kadang komunikasi jadi terhambat lantaran lawan bicara enggan mendengarkan opini orang lain. Alih-alih memberikan kesempatan untuk berpendapat, yang terjadi malah menujukan perlawanan. Kalau begitu, komunikasi efektif tidak akan tercapai.

Penting bagi kita untuk bersikap lebih terbuka dan menghargai pikiran dan perasaan orang lain. Bicarakan dengan baik, sehingga komunikasi terbangun secara efektif. Sikap terbuka juga membantu kita membuat keputusan yang lebih baik setelah komunikasi selesai.

5. Adaptabilitas

ilustrasi pertemanan antara dua orang wanita (pexels.com/Julia Larson)

Adaptabilitas dalam komunikasi merupakan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri saat bicara dengan orang lain. Adaptasi diperlukan untuk meminimalisir adanya ketegangan. Dengan kata lain, kita harus menciptakan suasana nyaman.

Tidak dapat dimungkiri, komunikasi kadang berjalan kaku lantaran tidak adanya kecocokan antar individu. Maka, adaptabilitas dibutuhkan dalam situasi tersebut. Sesuaikan gaya bicara dengan tiap-tiap orang. Bedakan saat bicara dengan atasan, orang tua, dan teman.

Kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan masalah dan terjadinya konflik. Dengan alasan tersebut, pahami faktor-faktor pendukung komunikasi efektif supaya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Coba peraktikan dan rasakan perbedaannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.