5 Gestur yang Bikin Kamu Kelihatan Ramah dan Mudah Disukai

Tidak hanya kamu, kebanyakan orang umumnya tidak sadar mengenai bagaimana ia membawa diri depan orang lain. Namun, apa yang perlu kamu pahami adalah bahwa bagaimana cara bersikap dengan gerak tubuh, menunjukkan secara halus tingkat kepercayaan dan kenyamanan terhadap diri yang dimiliki.

Ketika kamu membawa diri dalam kondisi tegang, maka tubuhmu juga akan terlihat kaku. Untuk itu, hindari gestur seperti menyilangkan tangan atau kaki yang bisa membuatmu terkesan defensif.

Sebaliknya, untuk menjadi seseorang yang tampak lebih interaktif dan mudah bergaul, maka kamu harus menunjukkan sikap terbuka, seperti dengan berdiri tegak, kepala terangkat dan bahu sedikit menekan ke belakang. Jika kamu sedang berada dalam situasi menegangkan, seperti meeting atau interview kerja, maka kamu mencoba lebih rileks dengan sedikit menggoyangkan tubuh kamu dan menarik nafas perlahan.

Terakhir, pastikan kamu selalu menatap lawan bicara karena memalingkan wajah barang sedikit saja pun bisa membuatmu terlihat meremehkan lawan bicara tersebut.

Jika ingin lebih mudah untuk didekati, menjadi seseorang yang ramah senyum sudah menjadi kunci sejak lama yang selalu bisa kamu terapkan.

Tersenyum bisa disebut sebagai tanda universal yang menandakan seseorang adalah pribadi yang ramah. Tersenyum juga membuat kamu bisa menjadi orang yang lebih mudah disukai dan membuat orang lain merasa lebih nyaman saat berada di sekitarmu. Tetapi, jangan berikan senyuman yang tidak tulus, karena dampak yang terjadi bisa sebaliknya. 

Alih-alih dianggap ramah, senyuman yang tidak tulus bisa membuatmu terlihat palsu, sehingga membuat orang lebih sulit mendekatimu. Menurut penelitian, ternyata sebagian besar orang cenderung akan tahu jenis senyum-senyum yang sebenarnya dipaksakan.

Lebih lanjut, psikolog Richard Wiseman, menjelaskan perbedaan antara kedua tipe senyuman ini terletak pada mata. Ketika seseorang tersenyum tulus, kamu akan melihat lebih banyak otot wajah digunakan serta terdapatnya garis-garis di sekitar mata yang lebih berkerut.

Pernahkah kamu merasa bahwa terkadang kontak mata itu terasa begitu sulit bahkan menyiksa? Situasi ini bisa terjadi karena kamu sudah lebih dahulu merasa malu atau tidak yakin dengan diri sendiri. Padahal, interaksi melalui kontak mata itu bisa sangat kuat dampaknya.

Melalui kontak mata, kamu dapat meningkatkan empati, kepercayaan, hubungan sosial. Sementara, saat kamu kurang melakukan kontak mata dengan lawan bicara, maka bisa menyebabkan ketidaknyamanan, ketidakpercayaan, dan pemutusan hubungan. Itulah mengapa dalam komunikasi melibatkan kontak mata itu penting untuk menyampaikan emosi dan membangun hubungan lebih baik.

Mempertahankan pandangan yang stabil tidak hanya menunjukkan tingkat kepercayaan diri, tetapi juga menunjukkan ketulusan. Saat kamu membuat kontak mata dengan lawan bicara, mereka akan merasa lebih senang karena diajak terlibat dalam apa yang kamu sedang katakan. Sementara saat bertemu orang baru, coba lakukan kontak mata singkat yang diikuti senyuman singkat untuk menunjukkan kehangatan sekaligus menunjukkan ketenangan hatimu.

Menjadi seorang peniru atau copycat ketika berbicara dengan orang lain, biasanya menjadi sebuah kebiasaan yang alami. Namun, ketika kamu sekarang sudah mengetahui ada manfaat efektif dibaliknya, cobalah belajar untuk melakukannya dengan cara yang lebih sadar.

Maksudnya di sini, kamu bisa secara halus meniru gerak tubuh, pola bicara, tingkah laku, dan perilaku umum orang lain. Misalnya, ketika lawan bicara memiringkan kepalanya, kamu juga ikut memiringkan kepala. Ketika lawan bicara meletakkan tangannya di dagu, kamu pun melakukan hal yang sama.

Penelitian menamakan aktivitas copycat ini sebagai ‘efek bunglon’ dan secara positif, cara ini bisa meninggalkan dampak baik terhadap pandangan orang lain terhadap diri kamu. Sikap copycat ini juga bisa menunjukkan seberapa tinggi tingkat empati yang kamu miliki, seperti yang dilansir dari Psychology Today.

Seseorang yang berempati tinggi, tidak hanya mampu menangkap perasaan orang lain, tetapi juga dapat dengan lebih mudah meniru apa yang orang lain lakukan. Kebiasaan inilah yang bisa menciptakan keterhubungan yang baik antara kamu dan orang lain.

Semakin kamu terlihat antusias, semakin kamu terlihat ramah. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa kebanyakan orang ekstrover mudah untuk disukai karena mereka cenderung lebih bisa terbuka.

Faktanya, bersikap terlalu pendiam membuat kamu bisa secara tidak disengaja terkesan menyendiri atau tidak memiliki ketertarikan. Ketika kamu menghidupkan lebih banyak gestur terbuka di depan lawan bicara, kamu bisa terlihat lebih bersemangat dan penuh kertarikan terhadap apa yang menjadi topik pembicaraan.

Dalam tahap ini, coba gunakan gerakan alami dan tangan terbuka agar kamu terlihat lebih ramah dan mudah untuk didekati. Menunjukkan antusiasme saat berbicara melalui banyak gestur ini seperti yang dilakukan oleh orang Italia. Menurut penelitian, orang-orang Italia bahkan melakukan 250 gestur dalam percakapan sehari-hari mereka. Melalui penelitian tersebut dapat dipahami bahwa gerak tubuh diri sendiri dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap makna komunikasi yang kamu lakukan. Kamu bisa menggunakan gestur untuk menekankan poin tertentu saat berbicara, guna menarik perhatian lawan bicara.

Pada akhirnya, memang lebih baik menjadi diri kamu sendiri. Jadi, meskipun kamu bisa belajar mempraktikkan sejumlah gestur agar terlihat ramah seperti dijelaskan di atas, namun jika dilakukan secara memaksa, hasilnya akan terlihat seperti dibuat-buat.

Praktikkanlah gestur-gestur ini secara perlahan dan teratur dalam keseharian kamu, hingga akhirnya secara alami bisa menjadi bagian cara kamu berkomunikasi dengan nyaman.