Hidup kita dipengaruhi oleh pandangan umum kita tentang kehidupan, pengalaman, kepercayaan, dan bagaimana kita memilih untuk melihat sesuatu. Namun, pernahkah kamu merasa bahwa hidupmu sedang berada di luar kendalimu sendiri? Hal ini bisa saja terjadi karena adanya sesuatu yang kamu izinkan untuk mengontrol hidup mu.
Kamu harus menjadi orang yang memiliki keputusan akhir atas hidupmu sendiri. Jangan biarkan lima hal ini mengendalikan hidup dan kebahagiaan mu di masa depan.
Wajar bagi seseorang untuk bertanya-tanya dan khawatir tentang pendapat orang lain, sehingga banyak orang yang menginginkan agar mereka dapat terhubung dan disukai oleh orang lain. Namun, untuk menjadi menyenangkan bagi orang lain, terkadang justru mencegah untuk melakukan apa yang diinginkan.
Untuk menghindari ini, sebelum melakukan sesuatu, tanyakanlah pada diri sendiri: Apakah saya melakukan ini karena saya ingin melakukannya, atau hanya karena ketakutan saya akan penilaian dari orang lain?
Selama kamu bahagia dan tidak menyakiti siapa pun, kamu berhak menjalani kehidupan tanpa terpaku dengan pendapat orang lain. Ingatlah bahwa kamu tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang. Melakukannya hanya akan membuatmu kehilangan identitas diri sendiri. Orang lain bersamamu untuk sementara waktu, tetapi kamu akan bersama dirimu sendiri untuk selamanya.
Kamu memegang asumsi tertentu tentang dirimu dalam pikiranmu sendiri. Bagaimana kamu melihat diri sendiri akan menentukan seberapa jauh kamu melangkah dalam menjalani hidup.
Seringkali, suara dari dalam dirimu sendiri yang memberi tahu mu, "kamu tidak bisa melakukannya" atau "kamu tidak cukup baik". Bahkan, kalimat seperti itu dimasukkan ke dalam pikiranmu oleh orang lain seperti orang tua, guru, atau figur otoritas lainnya yang akan menurunkan kepercayaanmu pada diri sendiri.
Sekarang, saatnya kamu meyakini bahwa tidak ada yang tidak bisa kamu lakukan jika kamu percaya pada diri sendiri. Melepaskan keyakinan yang membatasi mu akan memungkinkan kamu memberikan ruang untuk motivasi dan kepercayaan diri.
Uang telah mengendalikan mayoritas manusia di planet ini, karena dengan uang manusia dapat mempertahankan diri untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Meskipun begitu, uang tidak akan bisa berhasil menjamin kebahagiaan.
Tidak apa-apa jika tujuanmu melibatkan tingkat keuntungan keuangan, tetapi bukan berarti itu harus menjadi satu-satunya hal yang mendorongmu. Sebuah kehidupan yang semata-mata untuk mengejar uang biasanya hidup tanpa adanya makna.
Jika kamu memilih sesuatu hanya pada faktor berapa banyak uang yang terlibat, maka kamu membuat keputusan yang salah. Jangan biarkan harga dirimu terhubung dengan berapa banyak uang yang kamu miliki.
Hubunganmu dengan orang lain dapat mempengaruhi hidupmu. Jika kamu selalu membutuhkan orang lain agar bisa bahagia, maka apabila suatu saat hubunganmu dengan orang lain tersebut rusak, hal ini tentu akan mempengaruhi hidupmu.
Namun, bukan berarti kamu harus menghindari sebuah hubungan. Tidak ada kekuatan di bumi ini yang lebih besar daripada cinta dan koneksi. Kamu hanya perlu mengembangkan kekuatan mental yang cukup di mana kamu tidak perlu bergantung dengan orang lain untuk membuat kamu bahagia. Sebagaimana kamu bisa bahagia bersama orang lain, maka kamu juga harus sebahagia itu ketika sendiri.
Kesalahan yang kamu buat di masa lalu memang bisa menyakitkan jika diingat kembali. Bagaimanapun juga, setiap kesalahan adalah kesempatan untuk terus belajar dan tumbuh. Namun, jangan biarkan masa lalu mu mengendalikan kehidupanmu saat ini atau masa yang akan datang.
Jika kamu terluka oleh orang lain di masa lalu, atau jika kamu pernah tidak berhasil dalam sesuatu, maka sudah saatnya kamu melupakannya. Kamu tidak dapat kembali dan mengubah apa yang telah terjadi. Melepaskan bayang-bayang masa lalu akan memberimu kebebasan sehingga kamu dapat bergerak maju tanpa harus merasa ada yang mengendalikanmu.
Ada banyak jalan menuju kehidupan yang bahagia. Oleh sebab itu, tantang dirimu sendiri agar bisa menjalani kehidupan sesuai yang kamu inginkan tanpa harus menyakiti dan merugikan orang lain. Ingatlah, cuma kamu yang berhak menentukan masa depanmu sendiri.