5 Hal Ini Tidak Perlu Lagi Kamu Lakukan Ketika Sudah Dewasa
Menjadi dewasa memang tidak melulu soal umur. Seringkali seseorang yang sudah berumur puluhan pun masih menunjukkan sikap yang egois dan kekanakan. Namun idealnya, saat kita sudah menginjak usia dewasa pola pikir kita akan semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Kita sudah bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri dan sadar dengan tanggung jawab dari banyaknya pengalaman dan pembelajaran yang kita punya.
Ketika diri kita sudah mengalami proses pendewasaan, kita bisa membedakan dan memilah mana saja perilaku atau hal yang memang sudah harus ditinggalkan. Berikut ini adalah 6 hal yang tidak perlu lagi kamu lakukan saat sudah dewasa. Apa saja?
1. Merayakan ulang tahun secara besar-besaran
Ulang tahun seringkali dianggap serius oleh kebanyakan orang karena merupakan peringatan kelahiran. Namun pada dasarnya, ulang tahun tidak lebih dari proses berkurangnya umur. Jika kamu sudah dewasa, kamu tidak perlu lagi merayakan ulang tahun apalagi secara besar-besaran. Sebagai gantinya kamu bisa memberikan sumbangan kepada orang yang lebih membutuhkan ataupun mengadakan syukuran sebagai bentuk rasa syukur karena telah melewati usia sebelumnya dengan baik.
2. Merayakan anniversary berlebihan
Banyak pasangan yang mengartikan konsep anniversary dengan kegiatan tukar kado atau makan malam romantis di restoran mewah. Padahal inti dari anniversary adalah untuk mengingat lagi momen serta kenangan bersama pasangan baik kenangan yang menyenangkan ataupun yang kurang menyenangkan dan menjadikan hal tersebut sebagai bahan untuk introspeksi bersama. Daripada merayakannya dengan makan di restoran mewah, kalian bisa berjalan-jalan sambil makan di tempat yang sederhana dan membicarakan kenangan dan momen kalian di tahun yang lalu serta harapan apa yang kalian miliki kedepannya nanti. Dengan begitu hubunganmu bersama pasangan bisa semakin erat dan kalian juga bisa lebih memahami satu sama lain.
3. Curhat di sosial media
Caramu berperilaku di sosial media menunjukkan bagaimana kamu ingin dikenal oleh orang-orang. Sosial media bukanlah tempat yang tepat untuk berkeluh kesah. Bukannya bersimpati, orang-orang yang membaca curhatanmu di sosial media bisa jadi justru akan bosan dan jengah. Kamu tidak perlu memublikasikan masalah apa yang sedang kamu hadapi atau betapa berat masalah yang kamu alami. Yang perlu kamu lakukan adalah menyelesaikan masalahmu, bukannya memublikasikannya. Semakin kamu dewasa, kamu akan menyadari bahwa curhat di sosial media bukan tindakan yang bijak untuk dilakukan.
4. Marah saat teman berpaling darimu
Percaya atau tidak, saat kita beranjak dewasa lingkup pertemanan yang kita miliki justru akan semakin mengecil. Semakin dewasa, prioritasmu akan semakin berubah. Kamu tidak lagi memiliki banyak waktu luang untuk bersenang-senang dengan temanmu dan lebih fokus untuk mengejar impian atau cita-citamu. Begitu pula dengan teman-temanmu sehingga pertemanan kalian akan semakin mengendur. Selain itu kamu memang perlu selektif dalam berteman. Semakin kita mengenal seseorang, semakin banyak hal yang kita ketahui tentangnya. Dalam hal ini, jika temanmu tidak lagi dekat denganmu mungkin kalian memang tidak cocok dan kamu harus bisa menerima hal itu. Ingat, saat dewasa kita tidak lagi perlu mencari teman sebanyak-banyaknya. Karena yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitas.
5. Menjalani hubungan untuk senang-senang
Seseorang yang sudah dewasa akan memiliki pandangan hidup yang jauh ke depan. Sehingga jika kamu memang sudah dewasa, kamu tidak akan menjalani hubungan dengan lawan jenis hanya untuk senang-senang. Pasangan yang sudah dewasa secara fisik dan psikis akan membuat komitmen, target serta melakukan usaha-usaha agar target yang dibuat bersama dapat tercapai. Jika kamu menjalani hubungan hanya untuk senang-senang atau bahkan pengisi waktu luang, kelak kamu pasti akan mempertanyakan masa depan dan waktumu hanya akan terbuang sia-sia.
Itulah 5 hal yang sudah tidak perlu lagi kamu lakukan saat telah dewasa. Selain harus pandai memilah, tentunya kamu bisa melakukan banyak hal lain yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Betul tidak?
