Beberapa dari kita terbiasa mengabaikan perasaan diri sendiri. Contoh sederhana, ketika kamu lelah, tapi memaksa diri untuk tetap bekerja. Ketika kamu sedih, tapi memendam-mendam dengan dalih, jika masalahmu tidak lebih besar dari orang lain, dan kamu harus kuat akan hal itu.
Lambat laun, kamu pun akan merasa asing dengan diri sendiri. Tiap ada perasaan negatif sedikit, langsung disangkal. Padahal, lima hal baik berikut bisa kamu rasakan, jika dapat mengenali perasaanmu sendiri.
Ketika benar-benar mengenal apa yang dirimu rasakan saat itu, kamu belajar untuk menempatkan diri di masa kini dan saat ini juga. Fokusmu tidak lagi terbagi ke masa lalu atau masa depan yang belum terlihat, melainkan masa sekarang.
Alhasil, tidak ada momen yang kamu sia-siakan. Bahagia, sedih, senang, dan susah kamu anggap sebagai bagian dari proses untuk membantumu bertumbuh.
Perasaan adalah salah satu wujud ekspresi diri sendiri. Ketika mengenal perasaanmu sendiri, secara tidak langsung kamu juga belajar untuk mengenal dirimu. Misal, ketika dirimu marah dan kamu menyadari akan hal itu. Kamu akan mengulik perasaan itu lebih dalam dan bertanya-tanya, mengapa kamu marah, apa dampaknya, dan lain-lain.
Ini juga menjadi modal yang kuat, ketika kamu berhadapan dengan orang lain. Kamu tak lagi disetir atau dikendalikan oleh ucapan orang, melainkan bisa berpegang teguh pada prinsipmu.
Dampak positif lain setelah bisa lebih mengenal diri sendiri adalah kamu juga bisa mengambil keputusan yang sesuai dengan dirimu. Sebab, kamu tahu apa yang disukai dan tidak, apa yang membuatmu marah, sedih, senang, atau bahagia.
Alhasil, kamu tidak lagi ikut-ikutan orang lain. Kamu cukup mengenal dirimu untuk tahu apa yang terbaik untuk dirimu sendiri.
Mudah untuk meragukan diri sendiri, ketika kamu tidak benar-benar mengerti perasaanmu. Alhasil, kamu jadi mencari validasi pada orang lain. Ketika marah atau sedih, misalnya, kamu akan selalu bertanya-tanya, mengenai apakah perasaan sedihmu itu valid atau tidak.
Kebiasaan itu yang kemudian secara tidak sadar, membuatmu menggantungkan diri pada opini orang. Kamu jadi pribadi yang mudah disetir, gampang terombang-ambing, dan tidak berprinsip.
Manfaat terakhir, kamu punya penguasaan diri yang baik. Tidak mudah baper hanya karena sikap atau ucapan orang.
Bahkan, kamu sudah bisa memilah mana perasaan yang memang butuh diselesaikan, mana yang tidak. Cukup adalah cukup.
Banyak manfaat yang akan kamu rasakan ketika bisa mengenal perasaan diri sendiri. Oleh karena itu, yuk mulai sekarang belajar untuk sungguh-sungguh mengenal perasaanmu.