5 Hal yang Bikin Generasi Alpha Jadi Orang Introvert, Suka Sendiri

27 Agu 2024, 17:27 WIB

Ilustrasi anak mainn gadget (pexels.com/Alex Green)

Generasi Alpha memang lahir dan tumbuh di era digital yang semakin maju. Generasi Alpha punya ciri unik dengan pola perilaku sosial mereka, ada kecenderungan dari generasi ini menjadi pribadi yang lebih introvert. Tentu hal ini menjadi hal yang menarik karena bisa memberikan gambaran yang lebih dalam tentang pengaruh perkembangan teknologi terhadap generasi muda.

Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh perkembangan teknologi tersebut terhadap cara berinteraksi dalam kehidupan sosial mereka. Benar gak sih generasi alpha ini cenderung punya sifat introvert? Simak jawabannya di ulasan berikut!

1. Pengaruh teknologi digital sejak dini

ilustrasi anak bermain game(pexels.com/Yan Krukau)

Generasi Alpha memang tumbuh dan besar di tengah kemajuan teknologi digital yang pesat. Mereka sudah terbiasa melakukan interaksi melalui layar, seperti tablet dan smartphone, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap cara mereka bangun komunikasi dan interaksi sosial.

Memilih untuk lakukan komunikasi dengan cara digital otomatis gak bisa melakukan kontak langsung dengan orang lain. Hal ini bisa mengurangi pemahaman mereka saat berinteraksi tatap muka secara langsung. Mereka gak bisa mengembangkan keterampilan sosial tersebut.

2. Kurangnya interaksi sosial di luar rumah

ilustrasi main game(pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Selain berhubungan dengan teknologi, gaya hidup modern juga punya peran untuk membuat generasi alpha lebih introvert. Banyak anak-anak saat ini lebih suka menghabiskan waktunya di dalam ruangan, daripada harus bermain dengan temannya.

Terutama karena adanya perubahan dengan kegiatan sosial dan pengawasan oorantua yang lebih ketat. Hal ini bisa mengurangi kesempatan mereka untuk lakukan interaksi dengan sesama secara langsung di luar lingkungan keluarga atau sekolah.

3. Perkembangan media sosial dan senang menyendiri

Ilustrasi anak kebanyakan main hape (pexels.com/Alex Green)

Media sosial memang punya banyak keuntungan sebagai sarana untuk lakukan interaksi, namun juga bisa menyebabkan isolasi sosial. Generasi alpha lebih memilih untuk berinteraksi dengan dunia maya daripada harus bertemu langsung.

Media sosial bisa memberikan kontrol lebih besar dengan cara interaksi yang mereka lakukan. Efek ini dapat memperkuat sifat introvert mereka dengan mengurangi dorongan untuk berinteraksi secara langsung.

4. Pendidikan dan sistem belajar yang berubah

ilustrasi belajar di kelas dengan smartphone(pexels.com/ RDNE Stock project

Sistem pendidikan yang berubah juga bisa berpengaruh terhadap sifat sosial anak-anak. Sekolah saat ini sering menekankan pada pembelajaran dengan cara individual dan menekankan prestasi pribadi.

Meskipun ini juga punya manfaat untuk perkembangan akademik, namun juga bisa mengurangi peluang untuk bisa kerjasama dan belajar untuk interaksi sosial langsung. Mereka cenderung fokus dengan belajarnya daripada ngobrol dengan temannya.

5. Implikasi dari kecenderungan jadi introvert

ilustrasi main handphone(pexels.com/ Katerina Holmes)

Kecenderungan generasi alpha untuk menjadi introvert punya beberapa implikasi yang perlu dipertimbangkan. Meskipun ada manfaat untuk meningkatkan kemampuan mandiri dan fokus pada dunia digital, penting juga untuk tetap memberi keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi dengan konteks yang berbeda.

Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami pengaruh teknologi dan perubahan sosial terhadap perkembangan generasi muda. Agar bisa mengambil langkah tepat untuk membuat lingkungan yang mendukung perkembangan sosial yang seimbang bagi Generasi Alpha dan generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.