Mengunggah apa pun di media sosial adalah hak semua orang. Selama masih berada dalam aturan dan norma yang berlaku, tentu ini sah-sah saja untuk dilakukan. Justru, kita sebagai pengguna media sosial, wajib untuk bijak dalam menggunakannya dan mengartikan unggahan orang lain.
Sayangnya, kita sering kali tersesat dalam pemikiran sendiri. Unggahan seseorang pun kita anggap sebagai cerminan dari kepribadian dan kesehariannya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Inilah lima penyebabnya.
Bukan hanya karena kesalahan atau kekeliruan kita, orang lain yang terlalu berlebihan dalam mengunggah sesuatu juga bisa mendatangkan kesalahpahaman. Jika dia selalu membagikan setiap momen yang dialaminya, bahkan hingga kejadian tak penting sekalipun, maka wajar sekali jika kita jadi mengambil kesimpulan, bahwa itulah cara dia menjalani hari.
Bukan gak mungkin, penilaian yang kita berikan jauh dari kata benar. Apalagi jika dia terlihat selalu membagikan kegiatan negatif, seperti berpesta, berbelanja, gaya hidup fantastis, dan lainnya. Besar kemungkinan fitnah jadi muncul dan penilaian kita jadi negatif juga.
Ada juga jenis orang yang gampang sekali mencurahkan kata-kata, bahkan hingga kalimat negatif di media sosial. Gak tanggung-tanggung, orang seperti ini juga mampu berkomentar pedas terhadap orang lain. Alhasil, gak salah jika orang lain mudah mengambil kesimpulan soal dirinya.
Apa yang dia unggah menjadi semacam sorotan tersendiri. Sebab, kalimatnya yang terlalu tajam atau bahkan menghina siapa pun yang dia anggap gak sesuai dengan dirinya. Hati-hati, terlalu blak-blakan semacam ini bisa merugikan diri sendiri juga, lho.
Penyebab lain kita mudah menilai orang lain juga bisa jadi karena pemikiran kita yang terlalu sempit. Terlebih, jika penilaian tersebut hanya berdasarkan pada unggahan media sosial belaka. Padahal, itu hanyalah sepenggal cuplikan dari kehidupan orang tersebut yang mungkin gak menggambarkan kesehariannya sama sekali.
Apa yang orang lain tampilkan di media sosialnya adalah hal-hal yang dia anggap bagus saja. Sementara, ada banyak kisah dibalik sebuah foto atau unggahan tersebut yang kita gak tahu.
Kemungkinan lain kenapa kita jadi mudah menilai orang lain adalah karena kita sendiri terlalu sering mengunggah banyak hal di media sosial. Kita merasa semua orang berhak dinilai berdasarkan unggahannya.
Kita juga meyakini bahwa sebuah unggahan bisa mengandung cerita yang menampilkan apa yang sebenarnya terjadi. Padahal sudah jelas, segala hal bisa dibuat-buat, apalagi hanya sekedar unggahan yang berdurasi singkat atau bahkan sebuah foto belaka. Hati-hati, kecanduan media sosial bisa menyesatkan pikiran kita sendiri.
Ada baiknya kita juga mulai mengoreksi diri sendiri, ketika sering menilai media sosial orang lain. Jangan-jangan, kitalah yang punya pemikiran yang keliru. Besar kemungkinan, kita memang tipikal orang yang mudah menghakimi orang lain.
Media sosial menjadi wadah bagi kita untuk membenarkan diri dalam melakukan penilaian. Ditambah lagi, jika orang tersebut gampang membagikan segala hal di akun media sosialnya. Kita pun jadi merasa berhak menghakiminya.
Unggahan seseorang di media sosialnya belum tentu berisi tentang hal yang nyata. Terlalu banyak kepura-puraan dan kepalsuan yang mungkin saja gak bisa kita deteksi. Selain itu, kita pun perlu melihat ke diri sendiri, apakah pikiran diri sendiri cukup terbuka untuk tak menilai orang lain sesuka hati?