Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bikin Seseorang Malas Berkontribusi Aktif di Lingkungan 

ilustrasi wanita sibuk (pexels.com/George Milton)

Kontribusi aktif dalam lingkungan sekitar adalah kunci untuk menciptakan komunitas yang harmonis dan dinamis. Namun, tidak semua orang merasa termotivasi untuk berpartisipasi atau memberikan sumbangsih dalam lingkungannya.

Memahami hal-hal yang dapat menyebabkan kemalasan ini penting agar kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung. Berikut akan dibahas mengenai beberapa faktor seseorang malas berkontribusi. 

1. Kurangnya penghargaan atau pengakuan

Ilustrasi wanita diam (pexels.com/wendel moretti)

Ada tipe orang yang kehadirannya selalu ingin diakui. Maka tak heran jika pasti di lingkunganmu ada orang-orang yang malas ikut meramaikan kegiatan. Mereka malah lebih suka menyendiri dibanding berkumpul dengan lingkungan. 

Salah satu alasan utama seseorang menjadi malas berkontribusi adalah kurangnya penghargaan atau pengakuan atas usaha mereka. Ketika kontribusi tidak dihargai atau dianggap remeh, motivasi untuk terlibat semakin berkurang.

2. Tidak adanya rasa kebersamaan

Ilustrasi duduk (unsplash.com/Jens Lindner)

Bukan tidak mungkin seseorang enggan melakukan kontribusi aktif dilingkungan karena tidak ada keinginan sama sekali. Mereka merasa bahwa dirinya tidak ada tanggung jawab untuk berkontribusi. Maka dari situlah kemungkinan penyebabnya. 

Perasaan terasing atau tidak terhubung dengan anggota komunitas lainnya dapat membuat seseorang enggan untuk berkontribusi. Rasa kebersamaan yang lemah sering kali membuat orang merasa bahwa usaha mereka tidak akan memberikan dampak yang berarti.

3. Konflik atau ketidaknyamanan dalam lingkungan

ilustrasi berbicara (unsplash.com/Alexis Brown)

Bisa jadi dulu pernah punya pengalaman yang kurang baik. Mingkin saja ada seseorang yang pernah konflik dengan orang lainnya sehingga membuatnya enggan bertemu dalam kontribusi aktif lingkungan. Tentu ini bisa saja terjadi pada siapa pun. 

Konflik antaranggota atau ketidaknyamanan dalam lingkungan bisa menjadi faktor besar yang menghambat partisipasi. Ketika suasana lingkungan tidak kondusif, orang cenderung menarik diri daripada ikut serta.

4. Ketidakjelasan tugas atau peran

Ilustrasi wanita bingung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada tipe orang yang sangat memperhitungkan waktu dan energi. Mereka tidak ingin menggunakan waktunya untuk hal yang belum pasti. Mungkin saja ketidakjelasan tugas atau peran menjadi faktor utamanya. 

Kurangnya kejelasan mengenai tugas atau peran yang harus dilakukan dapat membuat seseorang merasa bingung dan enggan untuk berkontribusi. Tanpa arahan yang jelas, partisipasi bisa terasa membingungkan dan tidak efektif.

5. Kesibukan pribadi atau prioritas lain

Ilustrasi wanita sibuk bekerja (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Setiap orang punya kesibukannya masing-masing. Kesibukan dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan sering kali membuat seseorang tidak memiliki waktu atau energi untuk berkontribusi di lingkungan sekitar. 

Adapun orang yang enggan berkontribusi mungkin mereka belum bisa menyisihkan waktu. Agenda yang padat membuatnya malas untuk ikut berkontribusi. Ketika prioritas lain lebih mendesak, keinginan untuk terlibat dalam komunitas menjadi terabaikan.

Ada beberapa hal yang membuat seseorang malas berkontribusi secara aktif di lingkungan sekitar. Diantaranya beberapa hal di atas yang sudah dipaparkan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us