Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bisa Mencegahmu untuk Tidak Gampang Berasumsi Tanpa Bukti

ilustrasi berargumen (pexels.com/Thirdman)

Berasumsi adalah sebuah hal yang tidak jarang dilakukan oleh orang-orang. Semakin banyaknya fenomena yang terjadi di sekitarmu, kamu pasti akan sering berasumsi. Namun, kamu juga harus bisa menahan asumsi-asumsi yang dilontarkan dari mulutmu itu agar tidak berlebihan.

Jika hal itu tetap dilakukan, maka kamu pasti akan ada keburukan yang menaungimu. Ada beberapa hal yang bisa dipraktikkan agar kamu tidak gampang berasumsi terhadap sesuatu yang belum terbukti. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak pembahasan berikut ini.

1. Belajarlah untuk menjadi orang yang skeptis

ilustrasi berdebat (pexels.com/RODNAE Productions)

Pertama, kamu wajib banget melatih pola berpikir skeptis. Maksudnya di sini adalah agar kamu tidak gampang percaya terhadap sesuatu sesuatu yang belum diketahui pasti kebenarannya. Sikap semacam ini wajib dimiliki oleh setiap orang agar tidak gampang berasumsi.

Namun, diperlukan adanya latihan yang gak sebentar agar hal seperti ini bisa terbentuk dalam dirimu. Tetaplah berusaha untuk senantiasa berpikir skeptis agar kamu tidak gampang berasumsi ngawur sekalipun ada hal yang cukup susah dicerna di depanmu.

2. Jangan terpengaruh omongan orang lain tanpa melihat sendiri

ilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Selain itu, kamu juga gak boleh gampang terpengaruh omongan orang lain tanpa melihatnya sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang itu punya sudut pandang yang berbeda-beda dalam melihat sebuah fenomena. Jika mempercayai omongan orang lain begitu saja, kamu pun bakal gampang berasumsi buruk terhadap sesuatu.

Padahal, kamu belum mengetahui pasti apa yang sebenarnya terjadi dalam momen tersebut. Mulai sekarang cobalah untuk tidak terlalu mempercayai omongan siapa pun sebab mereka pasti punya perspektif yang berbeda-beda. Jika belum mengetahuinya sendiri, alangkah lebih baik kamu diam saja.

3. Jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu yang baru

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liza Summer)

Siapa yang suka banget menanggapi hal-hal baru secara berlebihan? Terkadang, perilaku semacam ini bakal membuatmu gampang digiring opininya. Orang lain pasti bakal membuatmu terkesima dengan perkataan-perkataan yang mungkin saja belum pernah kamu dengar sebelumnya.

Agar tidak mudah berasumsi buruk terhadap suatu hal, cobalah untuk tidak terlalu berlebihan dalam menghadapi apa pun. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah wajar. Menganggapnya secara berlebihan hanya akan membuatmu gampang tersulut.

4. Biasakan diri untuk memikirkan perasaan orang lain sebelum berasumsi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/George Pak)

Sebelum berasumsi, berusahalah untuk senantiasa memikirkan perasaan orang lain. Hal semacam ini dilakukan agar kamu tidak asal mengucapkan asumsi-asumsi yang mungkin saja menyakiti hati orang lain. Boleh dibilang bahwa hal ini juga membutuhkan rasa empati yang tinggi.

Janganlah kamu menjadi sosok yang suka berasumsi tetapi tidak pernah melihat bagaimana kebenaran sejatinya. Alangkah lebih baik jika kamu mulai sekarang untuk senantiasa memikirkan setiap perkataan agar tidak ada hal buruk yang terjadi.

5. Berhentilah ikut-ikutan sesuatu yang lagi hype

ilustrasi menolak (pexels.com/Keira Burton)

Biasanya, banyak orang yang suka asal berasumsi karena mengikuti hal-hal yang lagi tren atau hype. Sebenarnya mengikuti tren merupakan sebuah hal yang boleh-boleh saja dilakukan. Tetapi, jangan sampai hal tersebut membuatmu buta terhadap norma yang ada.

Begitu pula dalam berasumsi, jangan gampang ikut-ikutan orang yang mengutarakan sesuatu tanpa ada dasarnya. Tujuan mereka berkoar-koar hanyalah agar orang-orang seperti kamu ikut meramaikannya. Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah untuk berhenti melakukannya.

Jangan ragu untuk melakukan kelima hal di atas agar kamu bisa berhenti berasumsi tanpa disertai bukti. Jika ingin mengutarakan sebuah pendapat, pastikan dulu kebenarannya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hamas Nurhan R T
EditorHamas Nurhan R T
Follow Us