Kebanyakan mikir atau istilah lainnya overthinking merupakan masalah yang kerap dialami banyak orang. Dampaknya sangat buruk, di antaranya bikin kamu susah bahagia, hati dan pikiran gampang resah, dan banyak hal negatif lain yang berdampak pada penurunan kualitas hidup.
Tentu kebiasaan ini mesti dihindari bila kamu ingin menjalani hidup ini dengan maksimal. Untuk itu, yuk, kenali jenis overthinking apa aja yang kerap terjadi, sehingga kamu bisa sadar dan menghindarinya. Let's take a look!
Masa depan memang penting, sehingga mesti dipersiapkan sebaik mungkin. Hanya saja, terlalu mengkhawatirkan mengenai perkara yang belum atau gak akan pernah terjadi, hanya bikin kamu lelah mental, lho!
Ada banyak contoh tipe overthinking terhadap masa depan. Misalnya saja, kamu khawatir bila acara pernikahanmu nanti gak berjalan dengan baik, keresahan bila lamaran kerjamu gak diterima, ketakutan berlebih apabila nanti gak diterima di universitas, dan sebagainya.
Daripada menghabiskan waktu dan energi untuk mengkhawatirkan hal yang gak bisa kamu prediksi dan kendalikan, mending pusatkan saja perhatianmu pada hal yang bisa kamu kontrol. Sebagai contoh, benar-benar mempersiapkan pernikahan dengan matang, mengecek segala sesuatunya sebelum kamu melamar pekerjaan, atau belajar dengan maksimal saat ujian masuk universitas.
Jika itu sudah dilakukan, tinggal pasrah dan ikhlas terhadap hasilnya nanti. Hidup jadi tenang, lho, kalau kamu mampu membiasakan berfokus pada aksi, alih-alih memikirkan hal yang gak perlu.
Gak hanya masa depan yang bisa bikin pikiranmu mumet, peristiwa masa lalu pun demikian. Terutama bila punya rekam jejak masa lalu yang suram. Hari-harimu jadi diisi dengan penyesalan.
Tentu itu gak akan baik, karena dapat menghalangimu menikmati momen saat ini, dan terus-menerus hidup dalam pusaran emosi negatif. Langkah yang bisa kamu lakukan, hanyalah memetik pelajaran dari kekeliruan masa lalu, dan segera move on. Memang sulit, tapi itu penting kamu lakukan supaya masa sekarang dan masa depanmu gak ikut-ikutan suram juga akibat terkungkung dalam kejadian yang telah lewat.
Jenis overthinking ini juga mungkin pernah kamu alami. Berusaha membaca apa yang sedang dipikirkan orang lain, karena khawatir jika citra kamu buruk di mata mereka.
Overthinking tipe ini umumnya dialami oleh people pleaser, yang butuh validasi tindakannya oleh lingkungan sekitar. Memang, opini orang lain itu bisa jadi rem supaya kamu selalu berada pada jalur yang benar.
Akan tetapi, selalu berusaha menebak yang dipikirkan orang lain, dan berusaha bertindak sesuai ekspektasi mereka, bukanlah perilaku sehat. Kamu jadi kehilangan jati diri, karena tindak-tandukmu selalu mengikuti ekspektasi orang lain.
Kesulitan mengambil keputusan atau susah bersikap tegas juga termasuk tipe overthinking, lho! Hal ini terjadi akibat kamu terlalu sibuk memikirkan berbagai konsekuensi bila hendak memutuskan sesuatu.
Misalnya saja, cuma perkara mau makan di mana saja sudah jadi hal ribet bagimu. Nanti apakah tempatnya bagus dan disukai teman-teman, atau apakah makanannya benar-benar enak, adalah beberapa hal yang selalu kamu pikirkan sebelum mengambil pilihan.
Berpikir dengan matang sebelum mengambil keputusan itu memang baik. Namun, kamu pun harus memilah, mana yang layak benar-benar dipertimbangkan, dan mana yang gak perlu diambil pusing.
Sering mengatakan ke diri sendiri kalau kamu bodoh, gak bisa apa-apa, dan banyak hal negatif lain? Hal itu termasuk overthinking juga dan mesti dihindari, lho!
Sekalipun kamu telah melakukan kekeliruan, sehingga “layak” mendapat kritikan seperti itu, tapi gak semestinya hal tersebut dilakukan terus-menerus. Gak ada gunanya, kok, selain akan merusak kepercayaan dirimu aja. Orang lain saja bisa kamu maafkan ketika mereka melakukan kesalahan, masa saat dirimu sendiri yang melakukan itu, gak mau memaafkan sama sekali?
Apa pun jenis overthinking yang kamu alami, dampaknya sangat negatif bagi kebahagiaan diri. Maka dari itu, berusahalah untuk mengikis kebiasaan tersebut, misalnya dengan lebih berfokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, atau belajar untuk ikhlas dan memaafkan diri sendiri saat gagal atau melakukan kekeliruan. Kamu pasti bisa!