Situasi di mana kamu bekerja atau tinggal dapat mempengaruhi karakter maupun gaya hidupmu. Jika tak hati-hati, tanpa sadar kamu akan mudah terlarut hingga mengikuti keinginan orang-orang sekitarmu.
Di sisi lain, padahal mungkin kamu memiliki pikiran dan jalan lain yang membuatmu lebih nyaman menjadi diri sendiri. Lantas, keadaan seperti apa yang dapat memaksamu ikut standar hidup orang lain?
Biasanya, teman-teman satu geng memiliki nilai-nilai tak tertulis yang semestinya diikuti anggotanya. Meski terlihat wajar, hendaknya kamu juga perlu mengamati apakah hal tersebut baik atau tidak untukmu.
Kalau baik, tak ada salahnya kamu mengikuti apa yang sahabat-sahabatmu sarankan atau lakukan. Tapi jika sebaliknya, mungkin kamu bisa menjelaskan ke mereka kalau kamu memiliki pendapat lain yang lebih nyaman diterapkan.
Bagaimana kondisi tempat tinggalmu saat ini? Apakah di lingkungan elit atau biasa-biasa saja? Well, tinggal di sekitar orang-orang yang bergaya tinggi juga bisa mempengaruhi cara berpikir dan standar hidupmu, lho.
Misalnya saja tetangga atau sahabatmu memiliki mobil mewah, mungkin kamu juga bakal ingin membelinya. Kalau mampu sih tak apa-apa. Tapi jika kondisi keuanganmu pas-pasan alangkah baiknya kamu mengurungkan niatmu tersebut.
Saat ini, mungkin kamu sedang menempuh pendidikan di antara orang-orang cerdas. Universitas atau sekolahmu pun boleh jadi lebih mengunggulkan murid atau mahasiswa yang memiliki banyak prestasi.
Situasi itu bisa membuatmu merasa minder jika kurang bisa mengimbangi teman-temanmu. Jadi, perlahan mulailah ubah pola pikirmu bahwa manusia tak hanya diukur dari kepintarannya secara akademik. Yakinlah kamu memiliki kelebihan lain yang mampu mendorongmu menjadi seseorang bernilai sekaligus bermanfaat.
Orang-orang di kantor yang kamu temui setiap hari juga dapat mempengaruhi pikiran dan tingkah lakumu. Apa-apa yang kamu lihat dan dengar dari mereka pelan-pelan bisa mengubah standar hidupmu.
Misalnya saja dari cara berpakaian, berbicara, atau mengelola keuangan. Mungkin kamu akan menjadi orang yang boros jika teman-teman kantormu terlalu konsumtif. Sebaliknya, kamu akan lebih pandai mengatur uang kalau orang-orang sekitarmu juga berlaku sama.
Di rumah, setiap hari kamu bertemu pasangan yang akan mengajakmu mengobrol dan beraktivitas bersama. Apa-apa yang dia katakan maupun lakukan pun pelan-pelan juga bisa mempengaruhi dirimu.
Tak masalah jika apa yang diucapkannya mengandung pesan-pesan positif. Namun jika sebaliknya, alangkah baiknya kamu menyaring lagi apa yang dikatakannya agar tak mudah terlarut atau mengikuti. Jangan lupa untuk mengingatkannya juga, ya.
Well, kondisi apapun yang kamu rasakan saat ini, baik itu di rumah maupun di luar, sebaiknya tidak langsung diterima mentah-mentah. Anggap saja situasi tersebut sebagai proses pendewasaan dalam berpikir dan bertindak.