Skeptisisme dalam batas yang wajar sebenarnya bisa menjadi hal positif, terutama untuk menghindari kecerobohan dalam menilai sesuatu. Namun, jika terlalu sering mempertanyakan niat orang lain, selalu merasa ada maksud tersembunyi di balik sebuah tindakan, atau sulit percaya pada informasi yang diberikan, sikap skeptis bisa berubah menjadi sesuatu yang merugikan. Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan sehari-hari bisa membentuk pola pikir skeptis yang berlebihan.
Sikap ini perlahan-lahan bisa membuat seseorang sulit merasa tenang dan percaya pada hubungan sosialnya. Alih-alih membuka ruang untuk kepercayaan dan kolaborasi, pikiran terus dipenuhi kecurigaan dan kehati-hatian yang berlebihan.
Hubungan dengan orang lain pun jadi terasa canggung, bahkan bisa rusak karena selalu menganggap ada motif tersembunyi. Berikut lima kebiasaan yang bisa membuat seseorang menjadi terlalu skeptis.