4 Hal yang Bikin Seseorang Skeptis dengan Situasi Sekitar

- Sikap skeptis timbul dari pengalaman buruk di masa lalu, seperti pengkhianatan atau perundungan, yang membuat individu sulit percaya pada situasi sekitar.
- Informasi bertentangan dan simpang siur di media sosial dapat memicu sikap skeptis terhadap kebenaran suatu informasi.
- Lingkungan toksik dan budaya saling menjatuhkan juga dapat membangun pola pikir skeptis untuk melindungi diri dari situasi serupa.
Seringkali kita terjebak dalam sikap skeptis. Ini merupakan situasi saat kita meragukan, mempertanyakan, atau tidak langsung percaya pada suatu informasi. Kita menjadi individu yang selalu ingin tahu lebih lanjut atas bukti-bukti nyata. Sikap skeptis ini adakalanya sudah mengakar kuat dan susah dihilangkan. Termasuk saat kita merasa skeptis dengan situasi di lingkungan sekitar.
Namun ada fakta menarik yang perlu diketahui lebih lanjut. Mengapa seseorang bisa merasa skeptis dengan situasi di lingkungan sekitar? Pastinya sikap ragu dan tidak mudah percaya ini tidak terbangun begitu saja. Namun ada sejumlah hal yang memang menjadi latar belakang. Jika kamu penasaran dengan sikap seseorang yang merasa skeptis dengan situasi sekitar, mari ketahui empat hal di bawah ini.
1. Menghadapi pengalaman buruk di masa lalu

Kita bisa mengamati tindakan orang-orang yang sedang terjebak dalam sikap skeptis. Mereka ini biasanya tidak mudah percaya dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Alih-alih menelan informasi yang didapat, justru mencari bukti lebih lanjut. Sikap dan pembawaan mereka ternyata tidak terlepas dari beberapa hal yang melatarbelakangi.
Salah satu yang mungkin terjadi adalah menghadapi pengalaman buruk di masa lalu. Mereka pernah dikhianati, dibohongi, atau yang lebih buruk menerima perundungan dari orang-orang di lingkungan sekitar. Rasa takut dan kekhawatiran ini memicu perasaan tidak mudah percaya dengan situasi yang sedang dihadapi. Mereka berusaha melindungi diri agar tidak menghadapi pengalaman serupa.
2. Sering berhadapan dengan informasi yang bertentangan

Di era sekarang ini setiap orang memiliki kebebasan mengakses dan menyampaikan informasi. Tapi apakah informasi yang terus perluas dapat dipastikan kebenarannya? Tentu saja jawabannya tidak. Besar kemungkinan kita akan terjebak dalam informasi keliru. Di sinilah kita perlu memahami mengapa seseorang merasa skeptis dengan situasi sekitar.
Salah satu penyebabnya mereka sering berhadapan dengan informasi yang bertentangan. Terlalu banyak informasi yang tidak konsisten atau simpang siur dari lingkungan bisa membuat seseorang meragukan kebenaran apapun. Mereka menganggap seluruh informasi yang bertentangan harus divalidasi lebih lanjut. Tujuannya agar tidak terjebak dalam kekeliruan yang berujung kesalahpahaman.
3. Pengaruh opini yang berkembang di media sosial

Di era sekarang ini, siapa yang tidak memiliki media sosial? Bahkan ini menjelma menjadi kebutuhan bagi setiap generasi muda. Memiliki media sosial dianggap sebagai suatu kebanggaan. Tapi jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata juga ada dampak yang dibawa dari kehadiran media sosial tersebut.
Di sinilah salah satu hal yang menyebabkan seseorang merasa skeptis dengan situasi di lingkungan sekitar. Mereka terlalu larut dalam pengaruh opini yang berkembang di media sosial. Paparan terhadap berita negatif, teori konspirasi, atau narasi penuh kecurigaan dapat menumbuhkan pola pikir skeptis. Bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya netral atau positif.
4. Pernah terjebak di tengah lingkungan toksik

Seberapa sering kamu terjebak di tengah situasi skeptis? Atau mungkin kamu sudah membangun pola pikir skeptis terhadap lingkungan sekitar? Kita tidak bisa menyalahkan orang-orang yang memiliki sikap sedemikian rupa. Karena tindakan yang diambil pasti tidak terlepas dari suatu hal yang memang menjadi alasan kuat.
Salah satunya mereka pernah terjebak di tengah lingkungan toksik. Seperti budaya dan kebiasaan saling menjatuhkan, atau mungkin lingkungan yang selalu memiliki cara untuk merusak mental. Pengalaman terjebak di lingkungan toksik ini akan membangun sisi kewaspadaan. Mereka tidak mudah merasa percaya dengan situasi sekitar untuk melindungi diri dari lingkungan serupa.
Orang-orang dengan pola pikir skeptis selalu mengedepankan sikap ragu-ragu dan tidak mudah percaya. Kita tidak bisa menghakimi orang-orang yang memiliki sikap tersebut. Pada faktanya tindakan skeptis tidak terlepas dari beberapa hal yang mempengaruhi. Seperti pengalaman masa lalu, atau mungkin pengaruh informasi dan perkembangan opini di media sosial. Menjadi orang yang memiliki sikap skeptis terhadap lingkungan sekitar, apakah keempat hal tersebut juga menjadi alasanmu?