5 Kebiasaan Orang Introvert Sukses, Selalu Pandang Hidup Maju ke Depan

Kemampuan mendengarkan sering kali dianggap remeh atau kurang bermanfaat. Meskipun faktanya, ada banyak nilai positif yang bisa dipetik seseorang yang unggul dalam kemampuan ini. Kebanyakan orang saat dalam percakapan mendengarkan untuk bersiap memberikan jawaban atas perkataan orang lain. Tetapi menurut Susan Cain, penulis 'Quiet: The Power Of Introverts In A World That Can't Stop Talking', seorang introvert cenderung lebih lambat menanggapi orang lain berbicara, lantaran orang introvert lebih suka mendengarkan secara seksama terlebih dahulu.

Inilah yang menjadikan berbicara dengan orang introvert sering kali terasa begitu kaya dan dalam. Orang introvert, biasanya tidak hanya memahami kata demi kata yang diutarakan. Kamu, juga akan bisa membaca apa sih makna atau maksud dari setiap perkataan lawan bicara tersebut. Kemampuan ini membuat orang-orang akan merasa benar-benar terhubung saat berbicara padamu. Bicara padamu tidak hanya terasa menyenangkan, tetapi juga membuat orang lain merasa dihargai. Kebiasaan ini, bisa jadi salah satu kunci kesuksesan.

Setiap orang pada dasarnya memiliki cara beraktivitas dengan produktif masing-masing. Ada yang suka memulai hari di pagi hari, ada yang suka bekerja di malam hari, ada yang bekerja dalam waktu singkat dan tajam, tetapi ada juga yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk bisa fokus terhadap apa yang dikerjakan. Sama halnya ada yang tidak masalah bekerja dilingkungan sibuk, ada yang harus bekerja sendirian dalam lingkungan sepi. Introvert, biasanya bekerja dengan mengoptimalkan cara bekerja seperti apa yang cocok untuk dirinya.

Jika kamu ingin menjadi introvert yang sukses, kamu harus bisa memanfaatkan kekuatan kamu tersebut dengan lebih bijak. Saat kamu diberikan kesempatan bekerja hybrid, maka manfaatkan untuk menjadi lebih produktif. Maksimalkan beberapa hari saat bisa work from home sebagai waktu di mana kamu bisa bekerja dengan perasaan lebih rileks. Susun jadwal yang terencana dengan rapi, mengenai kapan kamu akan melakukan deep work, dan kapan kamu bisa bekerja dalam suasana lebih santai. Di dunia yang seakan diciptakan untuk ekstrovert, kamu juga bisa menciptakan dunia sendiri untuk mengeluarkan potensi sebagai introvert.

Kebiasaan introvert yang selektif dalam bersosialisasi, ternyata juga bisa jadi nilai plus. Sudah rahasia umum, jika seorang introvert biasanya tidak dikelilingi banyak orang sebanyak orang ekstrovert. Ini karena orang introvert tidak memiliki energi sebanyak orang ekstrovert untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dengan bersikap selektif saat bersosialisasi, bukan artinya kamu pilih-pilih teman dalam konotasi negatif, hanya saja kamu jadi lebih bisa menghemat energi sosial untuk melakukan interaksi-interaksi yang memang bermanfaat.

Bagi seorang introvert, pertemuan yang bermanfaat itu seperti bertemu secara one-on-one di mana kamu bisa membangung percakapan yang lebih mendalam. Pemahaman tersebut seperti yang dikatakan oleh Sophia Dembling, penulis ‘The Introvert’s Way: Living a Quiet Life in a Noisy World’. Menurut pengamatannya, orang introvert hanya bisa mendapatkan waktu berkualitas bersama orang-orang secara pribadi. Kebalikannya, orang ekstrovert  bisa mendapatkan kebutuhan sosial mereka dalam lingkup pertemuan berkelompok.

Suka atau tidak, kamu tinggal di dunia yang lebih cocok untuk ekstrovert. Maka dari itu, seorang introvert harus memiliki kesadaran tersendiri untuk dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraannya. Introvert yang sukses tidak melupakan poin ini justru sudah memiliki ruitinitas self-care tersendiri. Orang introvert itu justru sangat sensitif terhadap jumlah dopamin, karena itu ada banyak hal yang membuat diri merasa kewalahan, cemas, dan stres. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat self-care.

Meliputi menetapkan batasan diri agar kamu tidak mudah merasa lelah, luangkan waktu sendirian untuk memulihkan tenaga, dan merenung atau melakukan semacam meditasi untuk menenangkan pikiran yang sibuk. Self-care itu penting untuk setiap orang, tetapi untuk introvert itu jadi jauh lebih penting lagi. Menurut terapis berlisensi Heidi McBain, waktu menyendiri memberi para introvert cara untuk bersantai setelah seharian berinteraksi dengan orang lain.

Waktu menyendiri bagi introvert bukan hanya soal mengisi ulang kembali baterai sosial. Waktu menyendiri memiliki nilai lebih bagi introvert, karena di waktu inilah pula seorang introvert dapat mengeluarkan daya berpikir dan kreativitas terbaiknya. Kamu pasti merasakan, sebagai seorang introvert semua hal akan berjalan terasa lebih lancar, ide-ide kreatif pun bermunculan, saat kamu memiliki waktu sendirian. Seperti dikatakan oleh Sosiolog dan penulis, Anna Akbari PhD, ia merasa menyendiri membuatnya mampu menjadi orang yang lebih baik dalam berkarya.

Contoh tokoh-tokoh sukses lainnya yang dengan sengaja menyisihkan waktu untuk menyendiri ada banyak. Sebut saja Steven Spielberg, J.K. Rowling, dan Bill Gates. Menariknya, Bill Gates bahkan memiliki kebiasaan untuk mengambil jeda waktu selama dua minggu, secara khusus untuk berdiam diri di dalam kabin, seorang diri. Di waktu inilah, Gates biasanya menyusun strategi-strateginya. Pahamilah, sebagai seorang introvert kamu akan cenderung mengeluarkan potensi terbaik untuk berpikir kreatif saat sendirian. Jadikanlah kebutuhan ini sebagai kekuatanmu yang dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kesimpulannya, sebenarnya tidak masalah apakah kamu seorang introvert atau ekstrovert. Masing-masing tipe kepribadian ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Apa yang perlu kamu lakukan adalah fokus terhadap apa yang kamu miliki. Seperti halnya sebagai introvert, kamu bisa memanfaatkan kekuatan yang kamu miliki bahkan terus mengembangkannya. Contohnya, mengenai kebiasaan-kebiasaan di atas, bisa terus kamu pelihara untuk bantu kamu menjalani hidup yang terus maju ke depan.