5 Keuntungan jika Berhasil Mengelola Ekspektasi terhadap Orang Lain

Mengelola ekspektasi akan membuat kita jauh dari rasa kecewa. Gak enak banget kan berharap ke orang lain tapi gak mendapatkan hasil yang diinginkan? Bukan hanya kekecewaan yang akan dirasakan, kita juga mungkin akan berpikir negatif soal orang tersebut dan jadi memusuhinya. 

Perasaan marah, sedih, dan kecewa sejatinya berasal dari diri kita sendiri. Bahkan, penyebab kemunculannya pun seringkali karena diri kita sendiri yang terlalu tinggi dalam berekspektasi. Hayo, coba ditelusuri lagi ya. 

Berhenti berharap secara berlebihan pada seseorang membuat kita lebih fokus pada diri sendiri. Kita jadi fokus menggali apa yang bisa dilakukan diri ini agar keinginan kita bisa terwujud. Alih-alih menyematkan harapan ke orang lain yang hanya berujung kekecewaan, cara ini tentu lebih efektif, kan? 

Fokus ke diri sendiri membuat kita membentuk diri menjadi sosok yang bisa diandalkan. Dalam berbagai situasi, kita jadi bisa bergantung pada diri sendiri tanpa banyak berharap ke orang lain. 

Mengelola ekspektasi juga membuat kita gak merasakan perasaan negatif ke orang lain. Alhasil, gak ada orang yang kita anggap musuh sehingga hubungan baik dengan siapapun tetap terjaga. Bayangkan jika kita sering berekspektasi dan marah ketika semua itu gak terwujud, berapa banyak orang yang akhirnya kita hindari karena merasa kecewa? 

Ekspektasi yang kelewat tinggi dan diberikan ke orang lain akan membuat kita gampang merasa dikecewakan dan dikhianati. Padahal, bisa jadi orang yang bersangkutan bahkan gak tahu bahwa kita berharap banyak padanya. 

Sejatinya, kita bertanggung jawab penuh atas perasaan kita sendiri. Apapun yang kita rasakan, perasaan positif ataupun negatif, semuanya hadir dan terasa nyata karena kitalah yang mengizinkan kehadirannya. Bukan salah siapa-siapa bahkan jika kita kecewa dan marah. 

Mengelola ekspektasi akan membuat kita menyadari fakta satu ini dan berhenti menyalahkan siapapun atas apa yang dialami. Sebab diri kita dan perasaan kita merupakan tanggung jawab kita sendiri. 

Ketika berhenti menyematkan ekspektasi ke orang lain, kita jadi lebih mudah merasa bahagia bahkan karena hal yang sepele. Sebagai contoh, bayangkan jika kita berharap diberikan kejutan ulang tahun, bandingkan dengan momen ketika kita sama sekali gak menyangkan akan diberikan kejutan saat ulang tahun. Kira-kira, mana yang lebih membahagiakan? 

Tentunya, ketika kita gak berharap sama sekali, di situlah perasaan bahagia akan mudah muncul. Kita jadi gampang dibahagiakan bahkan oleh hal-hal sepele yang dilakukan orang lain ke diri kita. 

Berekspektasi itu sangatlah manusiawi. Terkadang kita juga gak bisa mengendalikannya dengan mudah. Namun, bukan berarti itu gak mungkin. Yakinlah bahwa semua kendali diri itu ada pada diri kita. Maka, mengelola ekspektasi juga merupakan sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan. Siap mencoba?