5 Lika-Liku Bertumbuh dalam Pengenalan Diri Sendiri di Usia 20-an

Pengenalan diri adalah kunci untuk mengarungi kehidupan. Tanpa mengenal diri sendiri, kamu akan kesulitan untuk membawakan diri di tempat umum. Setiap orang memiliki proses pengenalan diri yang berbeda-beda, tapi sadari bahwa proses ini pun perlu waktu yang tidak sebentar.
Terlebih, saat kamu sudah menginjak usia seperempat tahun atau kepala dua. Semakin banyak orang yang kamu temui dan semakin banyak tanggung jawab yang dilimpahkan, semakin banyak pula lika-liku yang akan kamu hadapi. Seperti yang dijelaskan pada lima poin di bawah.
1.Standar sosial yang semakin kompleks

Menginjak usia 20-an, kamu akan diperhadapkan dengan lebih banyak tuntutan dari orang sekitar. Ada yang berkata bahwa karier sukses adalah kunci kebahagiaan, ada yang memilih untuk menikah, ada yang meneruskan pendidikan, dan masih banyak lagi. Saking begitu banyak hal yang harus diraih, kamu jadi kewalahan sendiri.
Standar sosial pasti akan selalu ada dan berkembang. Namun, kamu harus bijak dan tegas membuat keputusan, agar tidak mudah terseret arus iri hati. Toh, setiap orang punya perjalanannya masing-masing.
2.Pilihan dan keputusan hidup yang selalu dipengaruhi lingkungan

Di usia 20 kita akan bertemu dan berkenalan dengan banyak orang baru. Tentu setiap dari mereka punya persepsi masing-masing tentang hidup. Bila tidak mampu mengelola dengan bijak, kamu sendiri yang akan dibingungkan dengan pendapat mereka.
Sah-sah saja, kok, meminta nasihat atau pendapat orang. Tapi sadarilah bahwa pada akhirnya keputusan itu kembali padamu. Pilihan yang akan kamu ambil akan menentukan hidupmu bertahun-tahun ke depan. Rugi kalau ikut-ikutan, apalagi sampai kehilangan jati diri.
3.Kerap dibingungkan oleh pendapat orang sekitar

Pengenalan diri juga bisa dihalangi oleh omongan orang. Tanpa disadari, kita memberi celah terlalu banyak bagi orang lain untuk mengontrol hidup kita. Ini yang pada akhirnya akan semakin membuatmu merasa “terhilang”.
Semakin dewasa, perlu semakin paham kapan harus mendengar, kapan harus tutup telinga. Tidak semua pendapat dan ucapan orang harus diterapkan dalam hidupmu. Karena lagi-lagi, apa yang berhasil bagi orang itu belum tentu berhasil bagimu.
4.Ekspektasi yang tidak terwujud

Usia-usia ini biasanya usia untuk kamu banyak bermimpi dan gagal. Bukannya pesimis, tapi wajar sekali kalau anak muda menghadapi kegagalan. Hanya, persepsi yang salah soal kegagalan itu yang bisa membuatmu jera meraih visi dan akhirnya mempertanyakan kemampuan diri sendiri.
Tak sedikit pula anak muda yang terperangkap dalam ekspetasi tak realistis. Awal-awal semangat membara, tapi setelah melihat banyak ketidakmustahilan, mereka memilih untuk menyerah.
5.Ketidakmampuan menghadapi emosi negatif

Sedih, marah, kesal, khawatir, gelisah adalah emosi negatif yang wajar dan pasti dirasakan semua orang. Yang menjadi pembeda ialah caramu menghadapi perasaan tersebut.
Karena bila tidak segera diselesaikan, perasaan negatif tersebut akan berkembang menjadi beragam sikap dan kebiasaan buruk. Seperti minder, malas, hobi menunda-nunda, dan masih banyak lagi. Dampaknya sangat krusial terhadap pengenalan diri sendiri.
Pengenalan diri adalah proses seumur hidup. Jangan mudah menyerah meski kamu jatuh-bangun dalam hal ini. Terutama di usia 20-an, banyak tantangan hidup yang datang tapi percayalah, ini juga akan melatihmu untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.